PART 6⃣

134K 3.4K 21
                                    

Hai yang di atas itu fotonya hanzel yaa, aku kasih bonus biar kalian bacanya juga sambil berhayal muka hanzelnya hehe..

Ayo dari pada lama-lama kita langsung aja yaa.

⬇️⬇️⬇️⬇️

# karin POV

Setelah kejadian hanzel menyatakan cinta padaku , aku memintanya memberikan waktu untuk memikirkannya.

Ya, walaupun saat aku mengatakan itu hanzel terlihat kecewa tapi bagaimana lagi. Sepertinya hanzel gak tau bahwa aku sudah di jodohkan dan ingin menikah beberapa hari lagi.

Hari ini aku diajak kevin, entah kemana dia mengajakku walaupun sudah seribu alasanku katakan bahwa aku tidak bisa. Tapi dia tetap memaksa beralasan ini sangatlah penting bagiku dan kevin.

" rin, kevin sudah datang" kata mama memanggilku, memberitahu bahwa saatnya aku keluar dari istana sederhanaku.

" iya ma tunggu" kataku memberitahu sang mama.

Perjalanan kebawah entah mengapa seperti aku tersangka yang akan dihukum mati, rasa degdegan bercampur dengan rasa takut melihat kevin.

" sudah?" tanyanya padaku saat melihatku.

"iya, ma karin berangkat dulu yaa" kataku langsung berjalan mengikuti kevin keluar.

" iya hati-hati sayang" jawab mama.

➡️➡️➡️➡️

" lo mau ngajak gue kemana sih?" tanyaku, karna tidak tau kenapa aku merasa degdegan.

" nanti juga tau" katanya singkat.

" Sumpah ya gue udah belajar cuek, dan singkat kalo ngomong tapi masih kalah datar kali ya muka gw. Sampe-sampe masih menangan die."gerutuku dalam hati.

Tiba-tiba kevin memasuki sebuah rumah yang entah siapa pemilik rumah tersebut. Aku hanya melihat kevin yang sedang sibuk memakirkan mobilnya.

" ayo" katanya mengajakku untuk turun.

Aku pun mengikuti kevin dari belakang , karna rasa penasaranku mulai membesar karna buat apa kerumah yg entah aku kenal atau tidak.

" hai.. kevin... apa kabar?" sambut seorang laki-laki yang terlihat sedikit sudah lebih tua dibanding denganku dan kevin.

" hai om nowel, kabarku baik. Bagaimana kabar anda?" jawab kevin yang terlihat sudah lama saling kenal.

" baik, ayo kevin masuk. Silahkan duduk. Biarku panggilkan bi yuni untuk membuatkan minum untuk kalian" katanya meninggalkan kami.

Aku masih terpaku dan menatap kevin penuh pertanyaan siapa om-om tersebut. Apa dia akan?? Ah tidak mungkin, masa iya dia sejahat itu padaku. Pemikiran negatif memenuhi otakku.

Beberapa menit kemudian bi yuni yang di suruh om tersebut membawakan minum 2 orange jus dan beberapa toples makanan ringan. Tidak jauh dari sana om tersebut berjalan mendekati kami.

" Sesuai permintaan kamu yang tadi malam , apa kamu sudah jelaskan ke calon istri kamu" tanya om nowel.

" belom om, bagaimana om saja yang menjelaskan. Agar dia mengerti." Pinta kevin pada laki-laki yang di panggil kevin om nowel.

" baiklah" kata om nowel langsung menatap kearahku. Karna sendari tadi aku penasaran dengan apa maksud dengan percakapan mereka.

" hai, kenalkan aku nowel promatdi sinaga. Panggil aku nowel saja seperti kevin." katanya padaku tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

My Love Dokter ESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang