PART 1⃣4⃣

106K 2.9K 25
                                    

Hai-hai aku balik lagi nih mau ngelanjutin ceritanya.

Tapi aku mau konfirmasi aja , maaf kalo ada kesamaan tokoh atau cerita. Aku juga gak tau kalo tau2 ada kesamaan di part sebelumnya.

Namanya juga penulis berbakat banyak pasti kan konfliknya hampir sama.

Trimakasih sudah memberi tau:)

*happy reading*

⬇️⬇️⬇️⬇️

Bagaimana bisa karin menjemput kevin untuk pulang sedangkan ada trisya? Ya, mungkin karin sedang mengalami rasa sedih dan patah hati.

Sejak kejadian semalam ia tidak tidur dan hanya menangis dan menyebabkan matanya seperti abis di tonjok dan muka yang entah kenapa kayak baju lecek.

" bagaimana bisa aku jemput kevin dengan keadaan seperti ini?" Katanya saat melihat di cermin.

Tiba-tiba suara hp karin berbunyi menandakan ada yang menelpon.

"Hallo"
" kapan kamu kesini karin? Apa kamu gak mau jemput aku pulang?" Tanya kevin pada karin halus.

" kan ada trisya kevin, aku sedang tidak enak badan" kata karin berbohong.

" aku tidak mau dengannya. kamu sakit?" Terdengar ada nada panik dari kevin.

" oke. hanya tidak enak badan saja kevin, aku akan suruh supir mamaku untuk menjemputmu. By" telpon diputuskan sepihak oleh karin.

Karin langsung menelpon mama untuk suruh pak seno supirnya untuk menjemput kevin.

⬇️⬇️⬇️⬇️

"Taro di sana aja pak, makasih ya pak" terdengar suara kevin saat memasuki apartemennya.

Kevin langsung mencari dimana karin, ia merasa rindu kepada perempuan yang satu ini. Entah kenapa semenjak kedatangan wanita jalang , kevin merasa karin menjaga jarak padanya.

"Karin aku pulang, kamu dimana?" Kata kevin memanggil karin depan pintu kamar karin.

" iya vin aku denger, maaf aku gak bisa keluar dulu , gak enak badan jadi jalan pun berasa berat vin." Bohong karin menahan suara tangisnya.

Ya karin melakukan ini agak tidak terlihat menyedihkan di depan kevin. Dia sudah kehilangan pacar yang paling baik dan sekarang dia harus menerima bahwa suaminya juga akan meninggalkannya dengan wanita yang iya cintai (sepertinya).

" apa aku boleh masuk?" Tanya kevin langsung membuka pintu kamar karin. Tidak terkunci!

Kevin merasa aneh dengan kamar karin, lampu di kamarnya di matikan dan banyak tissu dimana-mana.

Apa yang dia lakukan? Dengan keadaan gelap dan tissu dimana-mana...?

" karin ada apa denganmu?" Tanya kevin sambil berusaha mencari saklar untuk menyalakan lampu.

Tidak ada jawaban dari pertanyaan kevin pada karin.

" karin kamu kenapa? Kamu nangis?" Tanya kevin kaget saat lampu menyala dan menatap karin dengan tatapan kaget. Dan menghampirinya.

Saat kevin mendekat, karin langsung memeluk kevin dan menumpahkan semua kesedihannya dengan menangis didada kevin.

" apa yang terjadi karin? Aku serem melihat kamu seperti ini." Kata kevin sambil menghapus air mata yang jatuh ke pipi indah karin.

" tetap peluk aku vin, aku gak tau lagi harus bagaimana" kata karin meneluk kevin lagi.

"Jelaskan dulu karin ke aku, biar aku ngerti apa yang terjadi." Kata kevin sambil menatap karin dengan tatapan yang membuat karin berhenti menangis.

My Love Dokter ESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang