9|mabuk sedikit? Atau banyak?

1 0 0
                                    


Kia saat ini sedang asik bergosip ria dengan Yuna. Kedua gadis ini sedang ada di rumah Yuna. Sengaja Kia sudah lama tidak menginap di rumah Yuna.

Sambil maskeran kedua gadis ini dengan asik membicarakan ketua BEM yang tadi membuat pengumuman di grup bahwa akan mengadakan demo.

Yuna dengan semangat ingin ikut, sedangkan Kia sebenarnya ia lebih memilih untuk di rumah saja.

"Tumben si Daru gak ngikutin lo Ki?" Arah pembicaraan tiba tiba saja berubah.

"Dia lagi kumpul kan?"

"Kumpul? Sama siapa?"

"Ya sama cowo Yuna lah! Sama yang lain juga."

"Lah? Emang Daru ngeclub?"

"Hah?!" Kia dengan tiba tiba duduk setelah mendengar pertanyaan dari Yuna.

"Lah, kan Gelsi sama yang lain hari ini ke club."

"Masa sih?"

"Daru emang gak bilang mau mainnya dimana?"

Kia dengan polosnya hanya menggeleng. "Enggak."

"Gelsi tadi bilang ke gue, dia hari ke club. Diundang sama kating."

"Tapi kalau Daru ikut dia gak mungkin minum sih." Kia berucap dengan nada yakin sambil mengusap usap maskernya.

"Dih? Sok tau banget lo."

Kia menghela napas. Lalu menepuk nepuk pergelangan tangan Yuna dengan senyum manis. "Daru itu gak bisa minum banyak."

"Yang kadar alkoholnya tinggi kali tuh."

"No no no." Kia menggeleng gelengkan kepalanya. "Daru emang bener bener gak bisa minum."

"Lo tau dari mana?"

"Bunda nya Daru."

Yuna mengangguk tanda mengerti. Tidak disangka seorang Daru yang terlihat sangat kuat dengan tubuh semampai itu ternyata lemah dengan alkohol.

Drrt drrt

"Hp lo nih geter. " kia dengan cepat mengambil ponselnya yang berada di nakas samping kasur Yuna.

"Ki?!" Suara musik langsung menyapa telinga Kia bersamaan dengan suara Gelsi yang memanggilnya.

"KIA?!"

"Apaan?"

"Cowo lo nih mabok."

Kia mendengus. Ia kira Daru tidak akan minum alkohol disana karena tau bahwa lelaki itu tidak bisa minum banyak.

"Yaudah bawa balik."

"Duh elah, gue masih mau disini. Nih jemput cowo lo buruan."

"Heh! Gue bawa Yuna ya kesana!"

"Bawa aja, orang Yuna gak ngelarang."

Kia mendesis, merasa kesal karena Gelsi terus terusan menjawab perkataannya.

"Kia?" Kia mengernyit begitu melihat suara Daru yang lemah.

"Iya nih cewe lo! Gue telepon cewe lo."

"Mana? Mana Kia?"

"Ini ditelepon!"

"Mana gue gak liat."

Kia memutar bola mata malas. Daru memang benar benar mabuk sekarang.

"Ki?! Nih ngomong dulu sama cowo lo!"

"Kia?! Hehe ini Daru Kia."

"Iya tau." Kali ini Kia beranjak mengambil jaketnya yang tersampir dibelakang pintu kamar, sebelum memakai jaketnya Kia juga dengan asal melepas Masker dan melemparnya.

Best RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang