8

2.1K 110 0
                                    

Walau beberapa hari lalu mereka bertengkar Deon tetap merawat Rengganis dengan baik.

Dan saat Rengganis baru selesai sholat subuh, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, terlihatlah sosok Deon yang melangkah ke arahnya.

Ia menyentuh kening Rengganis saat wanita itu ingin melepas mukena.

"Udah adem" cicit Deon.

Lalu pria itu berjalan ke arah meja untuk menaruh sarapan milik Rengganis.

Rengganis yang baru saja menaruh sajadah dan mukena di tempat biasa seketika menoleh kepada Deon.

Sudah beberapa hari ini deon keluar masuk kamarnya tanpa izin untuk memeriksa keadaan dirinya, entah itu pagi, siang atau malam sekali pun.

"Ini di makan ya" ucap Deon seraya menatap Rengganis, ia membawakan bubur untuk Rengganis.

Wanita itu hanya mengangguk, ia ingin keluar kamar namun suara Deon mencegahnya.

"Mau kemana?" tanya Deon.

"Dapur" jawab Rengganis tanpa menoleh.

"Mau apa?" tanya Deon lagi.

"Bikin teh" jawab Rengganis.

"Biar gw aja" ucap Deon, pria itu mendekati Rengganis.

"Gak usah, bisa sendiri" balas Rengganis.

"Rengganis" ucap Deon pelan namun tegas.

Mendengar itu Rengganis tak jadi melangkah dan berbalik.

"Ya udah makasih" balas Rengganis lalu dirinya berjalan ke soffa.

"Gitu kek nurut" ucap Deon.

Ia keluar kamar, 10 menit kemudian Deon kembali dan memberikan teh tersebut pada Rengganis yang sedang duduk di soffa.

"Gw mau ke kantor bentar, nanti siang gw pulang" ucap Deon.

"Siang gak usah pulang, saya udah sehat, lagipula saya bukan anak kecil" ucap Rengganis.

"Udah tanggung jawab gw, karna gw juga lo sakit begini" ucap Deon.

"Ya udah makasih" ucap Rengganis datar.

Walaupun hubungan nya dengan Deon sudah sedikit mencair namun sikap Rengganis tak banyak berubah, Rengganis menaruh teh di meja setelah meminum nya sedikit.

"Jangan kemana-mana, jangan ulangi lagi yang waktu itu" ucap Deon lagi.

Rengganis jadi ingat bahwa beberapa hari yang lalu dirinya membentak Deon, pria itu memang pria brengsek yang telah mengambil kehormatan nya secara paksa, namun status dan posisi tak bisa Rengganis abaikan begitu saja, bagaimana pun juga ia harus menghormati laki-laki di sampingnya ini.

"Saya minta maaf" ucap Rengganis pelan.

deon mengerutkan kening dan menoleh ke arah istrinya, ia heran mengapa tiba-tiba Rengganis meminta maaf.

"Minta maaf kenapa?" tanya Deon.

"Waktu itu bicara saya terlalu keras, maaf" ucap Rengganis.

"Oh itu, santai aja gw juga marah-marah sama lo waktu itu" ucap Deon.

Rengganis tidak menanggapi.

Deon tersenyum tipis kemudian mengusap kepala Rengganis yang tak tertutup jilbab.

"Lupain aja, gak penting, anggep kita gak pernah berantem" balas Deon.

"Iya" ucap Rengganis.

"Tapi kalo lo ngerasa bersalah, lo nurut sama gw kali ini, bisa?" tanya Deon.

 foreign marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang