11

2.1K 92 0
                                    

"kamu siapa?" tanya rengganis pada wanita yang beberapa waktu lalu mengetuk pintu rumahnya.

"gw bella, temen nya deon" jawab nya.

rengganis tidak menanggapi.

"boleh gw nengok suami lo?" tanya bella.

"dia di kamar" ucap rengganis.

"dimana kamarnya?" tanya bella lagi.

tanpa merespon, rengganis melangkah ke kamar deon, bella pun mengikuti nya.

"thank you" ucap bella setelah sampai, rengganis mengangguk lalu keluar kamar.

"sakit segala lo" sapa bella pada deon.

pria yang sedang duduk sembari menatap ponsel pun menoleh.

"gak bilang mau kesini" ucap deon.

bella duduk di tepi tempat tidur dan mengelus rambut deon.

"kejutan" ucap bella.

deon mengecup bibir bella sekilas.

"kangen gw sama lo" balas deon.

"gila lo ya, udah punya istri juga" balas bella.

"dia gak asik" ucap deon.

"gak, gw bukan pelacur lo lagi" ucap bella.

"udah dapet majikan baru lo?" tanya deon.

"sembarangan kalo ngomong" ucap bella.

"tinggal jawab aja susah amat" ucap deon.

"ya kali gw nunggu lo doang, rugilah" ucap bella.

"siapa sih yang bisa bikin lo berpaling dari gw?" tanya deon.

"ada lah" jawab bella.

"emang dia bisa bikin lo puas?" tanya deon lagi.

tidak menjawab, bella memberanikan diri untuk duduk di pangkuan deon.

"enggak sih, gw doyan sama uang nya aja" ucap bella.

tanpa menanggapi deon mencumbu bella dengan ganas.

"kangen" cicit deon sembari menggigit pipi bella dengan gemas.

"mangkanya cepet sembuh, napas lo panas tau" ucap bella.

"sekarang juga bisa" balas deon.

"gak, lo sembuh dulu, gw gak mau ketularan sakit" ucap bella.

"gw serang lo sekarang nih" ucap deon.

"jangan gila, ada istri lo disini" ucap bella.

"dia gak akan peduli" ucap deon, ia memeluk bella dengan erat.

"kok gitu?" tanya bella bingung.

"panjang ceritanya" jawab deon.

"waktu melem pertama lo malah nyamperin gw, terus lo masih sering ngabisin malem sama gw selama ini, jadi sebenernya ada apa?" tanya bella, ia menyentuh dagu deon dan menatap nya.

"gak ada apa-apa" jawab deon.

"gak mungkin, gw tau lo" balas bella.

"walau gw cowok brengsek tapi gw tau masalah rumah tangga gak boleh di sebar-sebar sama siapapun" ucap deon.

"kerasukan apa lo ngomong begini?" tanya bella tak habis pikir.

"tapi bener kan?" tanya deon.

bella mengangguk.

"ya udah, gw gak maksa" balas bella.

mereka pun berciuman lagi dengan sensual, sampai keduanya kehabisan napas, setelah itu bella turun dari pangkuan deon.

"mau kemana lo?" tanya deon.

"pulang, apalagi" jawab bella.

"gw masih kangen sama lo" balas deon.

"gw harus ketemu seseorang setengah jam lagi" ucap bella.

"sama cowok baru?" tanya deon.

bella tersenyum tipis.

"gw harap lo tobat, karna gimana pun lo udah punya istri" ucap bella.

"gak usah sok nasehatin, lo juga terima aja pas gw sentuh walau gw udah nikah" ucap deon.

"karna lo beda, lo bukan cuma orang yang bayar gw tapi juga bisa jadi pendengar yang baik" ucap bella.

"terserah, intinya lo tetep punya gw" ucap deon.

"kasian gw sama istri lo" ucap bella.

"cabut sana, gw mau istirahat" balas deon.

tanpa berkata bella pun pergi.





°°°°°°°°°°
seperti biasa rengganis sibuk memijat kepala deon, pria itu hanya menikmati sembari memeluk pinggang istrinya.

rengganis tahu tadi siang wanita yang datang ke rumah adalah teman dekat deon, karena dirinya sempat melihat mereka bercumbu saat ia ingin membawakan makan siang ke kamar suaminya itu, walau begitu rengganis tidak kesal apalagi marah, justru ia tak peduli.

rengganis tahu tipe pria seperti deon adalah pria yang sangat suka selangkangan wanita, 1 tahun 9 bulan hidup satu atap bersama, sudah membuat rengganis tahu bagaimana suaminya tersebut walau mereka jarang berinteraksi.

"sini tiduran" pinta deon.

rengganis menurut, setelah rengganis sejajar dengan nya, dengan berani deon memeluk rengganis.

rengganis terkejut dan mencoba untuk melepas pelukan tersebut.

"bisa diem gak sih" ucap deon.

"situ yang apa-apaan" balas rengganis.

"gw minta hak gw sekarang" ucap deon.

rengganis terkejut, ia mendorong tubuh deon dengan kuat, karena kondisi deon yang tidak sehat, pria itu pun terdorong.

"inget janji lo ke mama waktu itu" ucap deon, ia kembali mendekat kemudian memeluk rengganis lebih erat dari sebelumnya.

lalu deon mencium rengganis dengan paksa, pria itu mengigit bibir rengganis agar terbuka, rengganis terus mencoba menolak, namun kaki deon yang sudah mengunci tubuhnya membuat rengganis tidak bisa banyak bergerak.

deon pun berhenti setelah ia kehabisan napas.

"saya tau aa abis ciuman sama perempuan tadi, saya juga tau alasan aa mau nyetuh saya karna hasrat aa yang belum tuntas tadi" ucap rengganis.

deon terkejut mendengar hal itu, dirinya menatap rengganis dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, pelukan nya pun sudah ia longgarkan.

"gak begini caranya" ucap rengganis lagi.

"lo liat" ucap deon setelah lama terdiam.

"itu bukan masalah buat saya, aa nyetuh saya bukan karna mau tapi cuma nuntasin hasrat" ucap rengganis.

deon diam.

"saya tau aa gak cinta saya, saya pun gak cinta aa tapi saya mau ketulusan dari sentuhan aa" ucap rengganis.

"saya harap aa ngerti, walau gimana pun saya ini istri aa, bukan sekedar pemuas nafsu" ucap rengganis lagi.

ia melepas pelukan deon lalu berdiri dan melangkah keluar kamar.

"mau kemana?" tanya deon.

"ambil makanan" jawab rengganis tanpa berhenti atau pun menatap lawan bicara.

deon membiarkan rengganis pergi, deon bingung dengan sikap istrinya barusan, tak sadar ini adalah kali pertama rengganis banyak bicara di depan deon.

 foreign marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang