21

1.6K 86 3
                                    

rengganis benar-benar mencabut gugatan cerai, setelah dirinya pulang dari dokter kandungan, deon begitu senang dengan keseriusan rengganis untuk mencabut gugatan tersebut.

dan kini deon sedang asik menyiram tanaman di teras rumah, tapi tiba-tiba sebuah mobil masuk ke pekarangan rumahnya, pria itu tahu itu mobil siapa.

tak lama pemilik mobil keluar lalu menyapa dirinya.

"mau apa lagi?" tanya deon saat bella datang ke rumahnya.

bella duduk di kursi yang ada di situ.

"gak boleh gw ke rumah lo?" tanya bella balik.

"gak" jawab deon cepat.

"kenapa?" tanya bella lagi.

"gw udah punya istri bel, dan sekarang istri gw lagi hamil" ucap deon.

bella terkejut mendengar nya.

"hamil" ulang bella.

"iya, jadi lo stop ganggu gw" ucap deon.

"ganggu" ulang bella.

deon diam.

"lo bilang gw ganggu" ucap bella lagi.

"bel please, gw mau berubah, gw gak mau anak gw niru kelakuan gw di masa yang akan datang" ucap deon serius.

bella berdiri dan menghampiri deon.

"gw kesini cuma buat mastiin lo sama bini lo baik-baik aja" ucap bella.

"rumah tangga gw baik-baik aja" balas deon.

"tapi gw denger dari sekertaris lo, rengganis tau dan dia marah" ucap bella.

"sekarang udah baik-baik aja, dan gw harap lo gak bikin dia sedih, gimana pun dia lagi hamil anak gw" ucap deon.

"gw mau nemuin dia, mau minta maaf" ucap bella.

"gak usah" ucap deon.

"harus" balas bella.

deon mengerti kekeras kepalaan bella.

"terserah" ucap deon menyerah.

bella pun melangkah masuk ke dalam rumah.

"tapi tolong jaga keadaan nya, jangan bikin dia stres" ucap deon lagi.

"iya gw paham, gw tau seberapa penting dia buat lo" ucap bella.

"thank you" balas deon.

bella tak merespon, ia melanjutkan langkah masuk ke dalam rumah.

bella menuju kamar deon namun belum sempat sampai, bella sudah menemukan rengganis di dapur.

"lagi hamil kok di dapur?" tanya bella.

rengganis menoleh mendengar suara itu dan dirinya terkejut dengan kedatangan bella di rumahnya.

"kamu" ucap rengganis.

"iya gw" balas bella, ia melangkah mendekati rengganis.

"mau masak apa?" tanya bella basa-basi.

"ayam goreng" jawab rengganis datar.

bella menatap rengganis lalu tersenyum tipis.

"lo marah sama gw ya" ucap bella.

rengganis diam.

"iya gw salah, deon udah jadi suami orang, harusnya gw gak kaya gitu" ucap bella.

rengganis masih diam.

"gw gak akan ganggu suami lo lagi, tapi izinin kita berteman" ucap bella.

rengganis tidak habis pikir, bisa-bisanya bella berucap seperti itu.

"ya udah gw cuma mau ngomong itu aja" ucap bella.

lalu ia pergi dari hadapan rengganis.




°°°°°°°°°°
"tadi bella ngomong apa aja?" tanya deon saat dirinya dan sang istri duduk di meja makan.

"minta maaf" jawab rengganis.

"kamu maafin?" tanya deon lagi.

"gak tau" jawab rengganis.

"ya udah itu hak kamu" ucap deon.

rengganis diam dan melanjutkan makan.

"aku masuk duluan" ucap deon lagi, ia masih menyisakan cukup banyak nasi di piringnya.

"di habisin dulu" ucap rengganis.

"gak nafsu" balas deon.

"aa marah aku gak maafin bella?" tanya rengganis, namun deon tetap melanjutkan langkahnya tanpa berniat merespon.

rengganis mengembuskan napas pelan, dirinya melanjutkan makan, menyuci piring, membersihkan meja dan menyusul deon ke kamar.

rengganis tak melihat deon di penjuru kamar, perempuan itu pun berjalan ke balkon dan benar suaminya ada disana.

"seberapa penting dia buat aa?" tanya rengganis sembari mendekati laki-laki itu.

deon yang sedang fokus pada gawai nya pun menoleh.

"aku gak perlu jawab pertanyaan itu" balas deon.

"kenapa?" tanya rengganis, ia duduk di sebelah deon.

"gak penting" jawab deon.

"tapi aku mau tau" ucap rengganis.

"kenapa?" tanya deon.

"apa itu perlu jawaban?" tanya rengganis balik.

"terserah" jawab deon.

"karna aku berhak tau" ucap rengganis.

"dia gak penting buatku" ucap deon.

"tapi kenapa aa marah saat aku gak maafin dia?" tanya rengganis.

"aku gak marah, tadi cuma lagi gak nafsu makan aja" jawab deon.

"itu bohong" ucap rengganis.

"aku gak minta kamu percaya" balas deon.

rengganis tak menanggapi, dirinya bangkit dan masuk ke dalam kamar kemudian duduk di tempat tidur, rengganis tahu deon marah, dirinya juga tahu bella memiliki tempat tersendiri di hati pria itu.

entahlah, rengganis merasa tak nyaman mengetahui kebenaran tersebut, rengganis bingung apa deon serius ingin mempertahankan pernikahan mereka atau hanya untuk anak mereka saja.

lama melamun, sentuhan di bahunya membuat rengganis menoleh.

"kamu mikir apa?" tanya deon yang sudah duduk di sisinya.

"gak ada" jawabnya datar.

"aku minta kamu gak usah mikir yang aneh-aneh, jaga kandungan kamu, di dalem situ ada anak kita" ucap deon.

"aku tau" balas rengganis.

deon berbaring dan membelakangi rengganis, pria itu bersiap untuk tidur.

"apa kita pantas mempertahankan pernikahan ini" ucap rengganis.

"jangan ngomong aneh-aneh, ini udah malem" ucap deon pelan.

"aa yang bikin aku ragu" ucap rengganis.

"aku ngantuk ganis, jangan mulai" ucap deon.

"mulai apa?" tanya rengganis.

deon tidak merespon.

"apa aku salah mencabut gugatan cerai kita" ucap rengganis yang membuat deon langsung berbalik ke arahnya.

"kamu kenapa sih?" tanya deon.

rengganis hanya diam.

"please tidur aja, lagipula tadi aku udah jawab pertanyaan kamu, bella gak penting buat aku, dia cuma temen tidurku, aku gak punya perasaan apapun ke dia, dan sekarang aku gak akan aneh-aneh lagi di belakang kamu" ucap deon.

rengganis hanya menatap deon dalam diam, sementara deon kembali memejamkan mata setelah menjelaskan.

 foreign marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang