Di dunia yang masih banyak tempat di selimuti kekuatan sihir, Ionia adalah salah satu tempat yang secara mandiri bertahan cukup baik dengan penduduknya yang lumayan banyak. Dipimpin oleh pemerintahan baru sejak reformasi kerajaan yang selalu di ceritakan oleh orang tua mereka, tentang raja dan pasukannya yang melindungi orang-orang biasa. Namun dibalik itu semua ada ancaman lain yang tidak bisa dibendung oleh kekuatan manusia. Bahkan dengan kesatria terbaik di negeri itu bersama dengan banyak ahli sihirnya seperti tidak ada apa-apanya.
Seratus tahun berlalu sejak monarki baru berkuasa. Ionia masih sama, seperti yang orang-orang tua katakan. Ada banyak jenis golongan hidup bersama damai berdampingan. Beberapa kelompok memiliki kekuatan sihir, lainnya diberkahi fisik yang kuat. Selebihnya adalah manusia biasa yang memperoleh perlindungan dari mereka semua. Lebih mengerucut lagi, dari beberapa golongan itu ada beberapa manusia yang secara khusus menjadi istimewa. Lahir dengan tanda di bahu mereka.
Orang lain menyebut itu adalah sebuah kutukan. Karena dalam beberapa tahun berlalu, orang-orang dengan tanda ini menjadi incaran dari entitas yang menjadi musuh semua orang di Ionia.
Zburâtor, orang-orang Ionia juga menyebutnya sebagai flyer. Setiap dua puluh tahun akan ada kejadian di mana orang-orang yang memiliki keluarga dengan tanda di bahu mereka berlomba untuk menyembunyikan mereka. Mencari perlindungan dari iblis yang akan datang untuk meniduri salah satu dari orang-orang yang memiliki tanda itu. Karena jika itu terjadi, hanya kematian yang akan mendatangi mereka.
as we fall
Lahir dari salah satu orang tua yang merupakan seorang kesatria membuat Taehyung mendapatkan didikan khusus dari ayahnya. Dia diajarkan bagaimana untuk bertarung dan menggunakan senjata dengan benar. Sebagaimana apa yang dilakukan oleh ayahnya dan membuat Taehyung mengikutinya, menjadi salah satu petarung.
"Ayah sudah menunggumu, ayo turun."
Masih cukup pagi ketika ibunya muncul di ambang pintu kamarnya untuk memanggilnya ketika sedang bersiap. Taehyung meraba bagian bajunya yang dia rasa belum rapi.
Pagi itu adalah hari terakhir Taehyung berada di rumahnya. Bersama dengan ayahnya dia akan pergi lagi, meninggalkan ibunya sendirian di rumah untuk pergi ke tempat di mana mereka dikumpulkan untuk menjalankan tugasnya.
Ionia memiliki pasukannya sendiri, dan Taehyung adalah salah satu bagian dari itu bersama dengan ayahnya yang memiliki posisi lebih tinggi.
"Aku dengar kau akan di kirim ke dekat Vastaya karena ada misi."
Taehyung menoleh pada ayahnya, kali ini perjalanannya tidak membosankan karena kebetulan waktu mereka bersamaan ketika pergi. Jalanan kotanya masih ramai, apalagi ketika mereka melewati tempat yang menjadi pusatnya. Di kiri dan kanan banyak orang yang menjual apa yang mereka miliki, kebanyakan adalah hasil pertanian dan ternak.
"Kota pelabuhan menjadi paling vital, di sana paling banyak permintaan. Lagipula orang gila mana yang mendatangkan hewan jadi-jadian dari Bilgewater dan akhirnya itu terlepas."
Dia mengeluhkan apa yang menjadi masalah dalam misinya nanti dan ditanggapi kekehan dari ayahnya.
"Rogue memang sulit dikendalikan dan mereka cukup gesit. Berhati-hatilah," ayahnya member nasehat sebelum mereka berpisah karena tujuan Taehyung sudah ada di depan mata dan ayahnya masih harus berjalan lebih jauh.
