diver

13.2K 574 78
                                    



















Warning :

Seperti yang kalian tahu ini adalah book berisi kumpulan pwp

Mungkin bakal kayak book sebelah yang berisi penculikan dan perkaosan, dan mungkin ada mpreg (?)

























Selama beberapa tahun menggeluti pekerjaannya, Taehyung selalu mengedepankan yang namanya kehati-hatian. Apapun yang dia lakukan, dia selalu memperhatikan ketika dia akan megambil langkah. Keefektifitasannya dalam bekerja membuatnya berada di garis depan ketika misi diberikan.

Namun ada saatnya semua pengalaman dan pengetahuan yang dia miliki terasa tidak berguna, atau mungkin saja yang dia lawan lebih pintar daripada dirinya. Taehyung memang tidak sepenuhnya bersih, beberapa hal kotor pernah dia lakukan dan itu bukan sesuatu yang tabu dalam lingkungannya.

"Ahh... Anghh..."

Basah keringat dari keduanya menyatu. Taehyung yang berada di bawah, salah satu tangannya tertahan dengan borgol yang menguncinya pada batang logam rangka dari ranjang yang mereka gunakan. Perlawanannya tidak lagi berarti hanya dengan satu tangan yang tidak memiliki tenaga cukup kuat lagi. Sementara di antara pahanya yang terbuka lebar ada laki-laki yang tubuhnya lebih besar daripada dirinya bergerak konstan.

"K-kau bajingan Jeon— Ahh!"

Entah sudah berapa kali makian keluar dari bibir indah yang terlihat basah dan sedikit bengkak. Taehyung tidak akan lelah untuk mengeluarkan kata-kata kasar menghina lelaki yang ada di atasnya.

"Bukannya ini memang menjadi tujuanmu kemari?"

Sayang apa yang dia lakukan tidak menimbulkan efek apapun. Melihat Taehyung memaki memang terlihat menarik, apalagi dengan keadaan tidak berdaya seperti sekarang. Terlihat lebih menggairahkan.

"Aku tidak mengundangmu, kau sendiri yang datang melemparkan diri kemari."

Di akhir kalimatnya dia menutupnya dengan senyum sekilas. Jeon Jungkook terlihat memuakkan di mata Taehyung sekarang. Seharusnya dialah yang menjadi pemburu disini, bukan malah menjadi korbannya. Seharusnya dia tidak bersikap gegabah dengan mengentengkan beberapa hal.

Lelaki di atasnya terlihat kokoh tak tergoyah, tidak mempedulikan cakaran yang dia terima di lengan atau bahunya karena ulah Taehyung. Fokusnya sendiri adalah bagaimana caranya dia tetap merasakan nikmat dengan memakai tubuh yang lebih kecil yang ada di bawahnya.

Jungkook menyukai ketika melihat pinggang langsing di bawahnya menggeliat resah ketika dia bergerak dengan tempo pelan. Entah mencoba melepaskan diri atau menghindari Jungkook, meskipun itu semua sia-sia. Cekalan erat pada pinggulnya menahannya untuk tidak banyak bergerak. Taehyung terhimpit sesak. Matanya yang sayu beberapa kali melirik kebawah, pipinya terlihat bersemu melihat bagian bawahnya menyatu dengan laki-laki yang ada di atasnya sekarang.

"Anghh... Ahh—"

Seringaian puas menghiasi wajah Jungkook. Memperhatikan bagaimana reaksi Taehyung ketika dia bergerak. Jungkook paham betul dari gesture yang Taehyung perlihatkan. Bohong meskipun dia berteriak tidak suka atau bahkan berulang kali berusaha mendorongnya.

"Rapat sekali—"

Bisiknya pelan dengan suara dalam. Membuat perut Taehyung terasa geli sekaligus nyeri karena kram. Setiap pergerakan dari Jungkook, membuatnya bisa merasakan friksi nikmat. Bagaimana bagian bawahnya terasa penuh, serta ujung tumpul yang dia yakin telak menghantam pangkalnya tentu saja membuat titik nikmatnya membengkak. Memaksa kemaluan tegangnya yang sedari terkulai diatas perutnya untuk mengeluarkan sarinya lagi sampai membuat genangan lengket tercipta di atas perut Taehyung.

vottom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang