5.

17.1K 2.1K 460
                                    

Sinar matahari yang masuk lewat celah jendela membuat Jeno terbangun dari tidurnya,ia mengusap wajahnya lalu hendak beranjak dari ranjang sebelum menyadari sebuah tangan mungil melingkar di perutnya, ia melihat kesamping dan bisa ia lihat penampakan menggemaskan manusia satu itu tengah tertidur, lihatlah betapa menggemaskan seorang Lee renjun yang sedang tertidur, Jeno berbalik, tubuhnya menyamping menghadap sang istri, Jeno terkekeh sendiri melihat wajah gemas itu

"Renjun.. Bangun, udah siang ini"

Alis itu mengkerut juga renjun semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jeno, mencari kenyamanan disana dan kembali terlelap

"Hey ayo Bangun, sarapan dulu"

"Masih ngantuk jen, bisa diem ga sih ah"

Jeno terkekeh, gerutuan sang istri memang benar-benar menggemaskan
"Dibentak nih?" Tanyanya membuat renjun semakin mengeratkan pelukannya

"Lagian kamunya sih"

"Udah siang gini sayang"

Renjun melepaskan pelukannya, ia menatap wajah Jeno dengan alis mengkerut,dan lihat? Jeno malah tersenyum lebar sekarang, membuat bibirnya spontan maju kedepan, mau kesel tapi ga bisa kalo liat wajah Jeno gemesin kayak gini tuh, renjun ga bisaaa

"Ren..

Renjun menatap Jeno dengan alis terangkat bingung

"B-boleh minta cium?"

Renjun melotot kaget, dengan cepat ia kembali menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher sang suami, wajahnya panas banget sekarang, kenapa harus pake minta kayak gitu sih?

"Kalo ga mau ga papa, kan masih dalam tahap pendekatan"

"Iiih Jeno mah suka gitu, renjun kan jadi malu jen ih, kalo mau ya tinggal cium aja, kenapa pake minta! Renjun kan istri Jeno! Tadi malem kan renjun udah setuju buat mau belajar nerima Jeno, Jeno suka gitu ih, renjun maluuu"

Jeno terkekeh, gerutuan itu kenapa terdengar menggemaskan begini, ga kuad Jeno tuh ga kuad, perlahan tapi pasti jaemin emang mulai tergantikan oleh sosok renjun, pria menggemaskan itu

"Coba sini liat wajah malunya"

Renjun menggeleng, ia semakin menenggelamkan wajahnya

"Ren..

Suara berat itu membuat renjun nurut, aura dominant Jeno keluar begitu saja, renjun mendongak, menatap wajah teduh jeno, ia ikut tersenyum saat pria itu juga tersenyum, sangat lembut membuat renjun merasa hangat
"Maaf ya"

"Untuk?"

Jeno mengusap pipi gembul milik renjun "untuk semuanya, maaf udah maksa kamu buat terlibat dalam permasalahan ini" Renjun cuma ngangguk, tangannya terangkat buat genggam tangan jeno yang masih ngelus pipinya lembut, keduanya bertatapan cukup lama sampai jeno mengecup keningnya lama

"Mandi dulu sana"

Ucap jeno buat renjun mengkerutkan alisnya bingung, kok jadi mandi sih, bukannya tadi jeno minta ekhem cium, ya kali cium kening doang sampe ijin kayak gitu, renjun mengerucutkan bibirnya sebal, jujur aja, dia juga kepengen tau rasanya ciuman!

"Ga mau mandi ah, males"

Renjun melepas pelukannya lalu berbalik membelakangi jeno, dia merajuk sekarang tapi mungkin jeno yang kurang peka atau gimana pria itu malah terkekeh, lalu beranjak dari ranjang "oke, aku duluan yang mandi terus kamu ya"

Renjun diem ga jawab, terus jeno jalan aja kekamar mandi, renjun berbalik dan sudah menemukan kosong disampingnya, ia menggigit selimutnya kesal "apaan sih punya suami kok ga peka banged, kan renjun pengen tau rasanya ciuman" Rengek renjun menatap  pintu kamar mandi yang tertutup, hanya suara air shower yang terdengar, oke katakan saja renjun sedikit binal sekarang, ia benar-benar ingin tau bagaimana rasanya, biasanya ia hanya menonton di drama saja dan yang ia baca dinovel-novel katanya seperti ada ribuan kupu-kupu didalam perutmu dan renjun ingin tau rasanya seperti apa, apa rasanya seperti dia akan terbang? Renjun menggulingkan tubuhnya brutal diranjang itu sampai sprei kusut tak berbentuk, sampai ia tak sadar kalau jeno sudah selesai mandi dan sekarang pria itu tengah menatap nya aneh

"Kamu lagi ngapain?"

Renjun berhenti, ia langsung mendudukkan badannya lalu melotot kaget melihat pemandangan didepannya, jeno dengan rambut basah juga tubuh bagian atasnya yang terbuka lebar, ototnya terpampang jelas didepannya sekarang, tanpa sadar renjun menelan ludahnya kasar sampai

"Kamu kenapa hmm?"

Renjun terperanjat kaget saat sebuah tangan melambai didepan wajahnya, ia terlihat seperti orang gila sekarang, hanya menyengir tak tau harus menjawab apa

"Sana mandi, mama kayaknya udah selese masak sarapan"

Renjun masih diam menatap jeno didepannya sana, ia menggigit jarinya, apa dia yang harus meminta dulu? Dia berhak bukan?? Mereka udah sah sekarang

"Jeno-ya"

Jeno melihat kearah renjun yang berjalan kearahnya, pria manis itu diam seakan ada suatu hal yang ini dia sampaikan padanya
"Ada apa? Kenapa hmm?"

"T-tadi kan.. T-tadi kan jeno minta cium"

Jeno menatap renjun "sana mandi, udah siang ini"

Renjun menyilangkan tangannya bersidekap dada, nafasnya naik turun, ini suaminya peka dikit napa sih
"Renjun ga mau mandi! Renjun tuh maunya ciuman sama jenooooo! Peka dikit kenapa sihhh!"

Jeno yang tadinya hendak mengeringkan rambutnya diam begitu saja, menatap kearah renjun dengan tatapan terkejut, apa yang dia bilang tadi? Ciuman? Jeno ga salah denger kan
"Ren... Kamu ngomong apa tadi?"

"Aku mau ciuman! CI-U-MAN!"

Jeno melotot kaget,jantungnya berdetak begitu cepat saat renjun berjalan kearahnya, pria yang lebih pendek darinya itu mendongak menatap wajahnya "aku pengen tau gimana rasanya ciuman! Sekarang kan kamu udah sah jadi suamiku, jadi fine-fine aja kan aku minta itu?"

"Kamu yakin?"

"Eung" Renjun mengangguk yakin, jeno mendekat kearahnya lalu meraih kedua tangannya yang diarahkan untuk memeluk pinggangnya, renjun langsung gugup luar biasa, liat tatapan dominant jeno, astagfirullah ga kuad renjun tuh

"Udah tau caranya?"

Renjun ngegeleng polos, buat jeno mencubit gemas hidungnya "dasarnya aja dulu ya" Jeno meraih rahang renjun, mendekatkan wajahnya ngebuat renjun tegang bukan main, apalagi saat hembusan nafas jeno bisa ia rasakan menyapu kulit wajahnya, renjun gemetar eperibadeh
"Tugas kamu cuma hisap bibir atas sama bibir bawah aku gantian,kayak gini" Jeno mendekatkan bibirnya, renjun masih diam membeku saat bibir keduanya bersentuhan, renjun mulai memejamkan matanya saat jeno mulai menggerakkan bibirnya, menghisap bibir atas dan bawahnya secara bergantian, renjun mengikuti arah gerak bibir jeno, keduanya mulai berciuman dengan renjun yang masih acak-acakan

Ternyata Rasanya seperti ini, lembut, lengket, juga basah, tapi hangat juga manis, benar apa yang pernah ia baca dinovel, perutnya serasa dikocok ribuan kupu-kupu, rasanya.. Nikmat

Keduanya melepas tautan bibirnya, Jeno tersenyum sedangkan renjun yang malu langsung menyembunyikan wajahnya didada bidang jeno "heh kenapa?"

"Renjun maluuu, ini ciuman aku yang pertama tau"

Jeno terkekeh, renjun benar-benar pria polos
"Gimana rasanya?"

Renjun ngegeleng, ia masih setia nyembunyiin wajahnya "malu buat ngomong tapi.. Aku sukaa, rasanya enak"

Sikunyuk renjun, enak-enak dikata makanan tuh bibir, jeno tak bisa menahan gemas nya, ia memeluk erat tubuh itu sampe renjun terkekeh pelan karna kelakuan jeno, perlahan tapi pasti renjun udah mulai luluh sama pria bermarga Lee itu


















Update!!!
Ini belum aku periksa, selese ngetik langsung aku up jadi maaf klo ga jelas alur ceritanya

Jadilah pembaca yang bijak, ini hanya dunia fantasi atau ga nyata jadi jangan bawa2 kedunia nyata, sekian Terima renjun and see you 😘😘


Noren couple 💚

From Huang to Be LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang