Tin! Tin!
Suara klackson mobil didepan rumah membuat pria manis yang sedari tadi menunggu disofa ruang tengah langsung berdiri lalu berlari
"Jenooooooo~"
Teriaknya kencang lalu memeluk pria yang dipanggil jeno tadi, dengan mudah ia meloncat lalu jeno segera merengkuh tubuh mungil itu (jadi digendong ya guys, bayangin dah tuh"
"Alat lukisnya mana?"
Jeno tersenyum, dengan gemas ia mengecup bibir renjun berkali-kali "dimobil" Renjun memeluk jeno erat, seneng banget dia tuh
"makasih jeno"
Jeno cuma ngangguk, jadilah dia gendong renjun sampe kamar, gemes banget ga sih sama pasangan ini, jeno naro tas kerjanya dimeja terus dia duduk diranjang, natap renjun yang dari tadi senyum manis pria itu ga luntur-luntur
"Seneng banget ya?"Renjun ngangguk gemes "seneng lah, masa engga" Jeno tuh gemes banget sama istrinya ini, jadi dia ga tahan buat ga ngecup bibir renjun "jeno stop dulu" Ucap renjun ngehindar dari kecupan jeno, "kamu capek ga?"
Jeno mengkerutkan alisnya Bingung
"Kalo ga capek, aku mau jalan keluar, semenjak nikah aku tuh kayak di penjara tau, ga pernah keluar rumah!"Jeno diam sebentar, kalau dipikir-pikir emang iya sih, semenjak nikah dia ga pernah ngajak renjun sekedar jalan-jalan keluar "maaf ya" Ucap jeno sembari merapikan rambut renjun yang terlihat kusut "Siap-siap gih, kita jalan keluar"
Renjun membulatkan matanya lebar "beneran?" Tanyanya antusias, akhirnyaaa
"Tapi boong"
Renjun langsung kicep, ia natap kecewa jeno yang sekarang lagi senyum "ih jeno mah suka gitu" Rengek renjun sembari bersidekap dada, ia menunduk, wajahnya terlihat sendu
"Becanda sayang, sana siap-siap, aku mandi dulu"Renjun kembali dalam mode ceria, dia mengangguk antusias lalu turun dari pangkuan jeno, dia langsung lari kewalk closet, buat ganti baju
******
Taman, disitulah mereka sekarang, duduk direrumpuran hijau dengan renjun yang terlihat fokus melukis, memperhatikan sekitarnya dan mulai melukis pemandangan yang ada di taman ini
Sedangkan jeno? Apa yang pria itu lakukan? Tiada hal lain, dia hanya duduk manis didekat renjun, matanya tak pernah lepas dari wajah fokus istrinya itu, indah banget yorobun kalau renjun lagi fokus gini
Menyadari dirinya yang ditatap dengan sebegitu lekatnya, renjun menoleh lalu tersenyum malu, wajahnya memerah karna jeno natapnya dalem banget "kenapa liatin aku kayak gitu sih jen"
Jeno senyum manis "kamu indah banget ren"
Ingatkan renjun untuk tidak melakukan roll depan sekarang, for a god sake, jantungnya serasa mau lompat saking cepetnya dia berdetak, wajahnya juga panas banget serasa ada hawa panas disekitarnya, bibirnya juga ga bisa buat ga senyum, renjun malu, sungguh
"Maluuu ih" Ucapnya menutup wajah dengan kedua tanganYa gusti, ingatkan jeno juga untuk tidak menyerang renjun ditaman ini karna banyak sekali orang, alasan jeno suka goda renjun tuh ini, tingkah malunya yang bener-bener gemesin, minta dikarungin, tapi kan renjun miliknya jadi ga perlu dia karungin
"Jeno jangan liat renjun terus, jadi ga bisa fokus ngelukisnya"
"Emang ga boleh liatin istri sendiri?"
"B-bukannya gitu, t-tapi kan.. Aku malu jen ih peka doooooong"
Jeno terkekeh, melihat wajah memerah itu membuat dia gemas sendiri, tangannya terangkat buat narik hidung renjun gemes "gemes banget sih, istri siapa coba?"
"Ya istrimu lah! Bodoh!"
"Ya memang istriku makanya pengen tak makan"
Renjun memicingkan matanya "masa aku dimakan, jeno kanibal?"
Bisa-bisa jeno frustasi kalau renjun terus bersikap kayak gini, gemes banget ya gusti sampe jeno ngeremes rambutnya sendiri
Keduanya kembali terdiam, renjun yang kembali fokus pada lukisannya juga jeno yang kembali fokus menatap semestanya, Huang ren-- eh salah, lee renjun maksudnya
Hening melanda, keduanya sibuk dengan urusan masing-masing, sampai sebuah bola melayang menuju renjun, dan untung saja jeno melihatnya, dia langsung bergerak cepat untuk menendang bola itu agar tak mengenai renjunnya
"A-apa itu" Ucap renjun yang kaget karna pergerakan jeno yang tiba-tiba
Tak lama seorang bocah sekisaran berumur 4 tahun berjalan menghampiri mereka
"Paman, apa bolaku ada disini?" Suara menggemaskan itu membuat keadaan rilex kembali, jeno berjongkok didepan bocah kecil itu"Jadi itu bolamu?"
Bocah itu mengangguk lucu
"Hampir saja bolamu mengenai istri paman tadi"
Mulutnya menganga lebar dengan matanya terbuka lebar, juga tangannya yang ia taruh di pipinya,(ekspresi kaget dramatis bocah) "oh no,benarkah?"
Jeno mengangguk membuat bocah itu langsung membungkukkan badannya hormat padanya juga renjun "aku minta maaf paman, aku janji akan bermain dengan hati-hati" Jeno tersenyum lalu mengusak rambut bocah itu gemas"Anak pintar, bolamu ada disana, ambillah"
Bocah itu mengangguk lalu membungkuk lagi sebelum berlari menuju bolanya, renjun yang sedari tadi memperhatikan keduanya merasa gemas sendiri
"Jen.."
Jeno melihat kearah renjun dengan alis yang terangkat
"Kayaknya lucu ya kalau kita punya anak" Jeno melotot mendengar ucapan renjun, ditambah lagi dia semakin bingung saat renjun mulai membereskan alat lukisnya, jeno yang masih terkejut hanya diam memperhatikan renjun"Mau pulang?" Tanya jeno akhirnya dsn renjun mengangguk
"Ayo kita pulang jen, aku mau buat anak"
Jeno langsung melotot lebar mendengar itu, bahkan mulutnya terbuka saking kagetnya
"Eh kenapa diem? Ayo pulang, kita buat anak, aku pengen punya anak jenooooo"
Sadarkan jeno sekarang, renjun benar-benar manusia langka
"Apa katanya tadi? Buat anak?, sial, renjuuuun! Kau membuatku gila" Ringis jeno lalu menyusul renjun yang sudah berjalan menuju mobil mereka, kayaknya dia ga sabar mau buat anak 🤣🤣
Update!!!
Seperti biasa, singkat, padat, ga jelas, selese ngetik langsung up ya, ga ada aku periksa ulang jadi kalau ada yang typo hal yang wajarTerimakasih sudah mau stay diff ini, sekian Terima renjun, see you and bye 👋
Noren couple, 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
From Huang to Be Lee
Fanfiction"Marga Gua Huang! bukan Lee" "tapi lo udah jadi istri gua!" hidupnya berubah, ketika tiba-tiba saja ia ditarik orang yang tak dikenal lalu diseret menuju gereja,seakan ia hidup didunia dongeng, ia Menikah dengan orang yang bahkan sama sekali tidak i...