01

1.6K 141 9
                                    

•••

"Oppa... setelah hari ini... apa kau benar-benar akan pergi?" -tanya Jennie pelan dan memilin ujung baju nya takut .

Mark sedang fokus menyetir , tapi jangan anggap ia tidak mendengar nya . Tentu saja ia mendengar apa yang jennie ucapkan bahkan jauh lebih jelas dari yang ia kira . Mark diam sesaat ia sedang memikirkan kata-kata yang tepat untuk menjawab . Mark tau kenapa jennie bertanya hal demikian , hanya saja... Mark juga tidak tau.

Mark tersenyum dan mengelus rambut jennie lembut .

"Jennie... kau tau , mungkin ini sudah jalanku . Aku hanya tidak ingin mengecewakan mereka , dan kau juga . Kita sudah membicarakan ini sejak awal dan pertanyaan mu selalu sama . Dan sepertinya jawaban ku juga akan tetap sama , aku akan tetap pergi . Bukan tanpa alasan , sekarang ada kau bahkan bukan hanya kau . Aku harus menghidupi kalian nantinya . Aku harus memiliki masa depan yang terjamin , percayalah kau akan baik-baik saja" -ucapnya lembut dan sesekali menatap jennie . Jennie hanya mampu diam kakak nya benar ini semua untuk dirinya , seharusnya jennie mendukung nya bukan malah menahan nya .

"Tapi Oppa... bagaimana dengan... Ah tidak , tidak papa" -balas jennie yang mengusap perut berisi nya dan tersenyum paksa . Jennie sudah tidak mampu sebenarnya , tapi  ia harus bertahan untuk kelangsungan hidup mereka juga .  Meskipun itu artinya ia harus sendiri tanpa ada kakak nya yang menemani nya terdahulu  . Setelah semuanya dia pasti akan baik-baik saja . Soal Dahyun? Dahyun bahkan sudah tidak ingin berbicara lagi dengan jennie, setelah insiden itu....

-bayi kita? mark-ssi...- Jn

Mark paham hanya dengan melihat gerak gerik dari jennie adiknya itu , dia merasa kesulitan . Tapi Mark tidak berdaya , dan ini semua juga bukan tanpa alasan . Sama seperti Daddy nya , maka dia akan menjadi seorang ayah . Dia akan menjamin kehidupan anak itu hingga dewasa nanti , dan yah Mark membutuhkan bekal untuk kunci kesuksesan nya , atau lebih tepatnya untuk Masa depan nya .

-setidaknya jaga dia untukku Jennie... Maaf..- Mk



-POV-

Prang

Dilemparnya gelas kosong ke lantai dan pecah tak bersisa . Mereka yang mendengar nya terkejut , siapa yang memecahkan gelas kaca sekasar itu . Dan jawaban nya terlihat di salah satu kamar yang tidak di kunci sama sekali , bahkan di biarkan terbuka begitu saja . Disana terdapat 1 orang pria dan wanita , dimana si pria sedang tersulut emosi dan kecewa . Sedangkan si Wanita yang sedang menangis seolah ia benar-benar pasrah sekarang ini , wanita itu ketakutan . Mereka yang melihat hanya mampu terdiam dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi .

"Sekarang katakan , apa benar dia yang melakukan nya?!! JAWAB!!, sebenarnya apa yang kau fikirkan .. Cinta? CINTA MANA YANG MERUSAK HARGA DIRI SEORANG WANITA HAH?!! Sudah berapa kali ku bilang untuk jangan dekat dengan nya kan?! Kenapa kau tidak mau mendengarkan ku.. INI!! Ini akibatnya jika kau tidak mau mendengar , sekarang LIHAT!! Lihat apa yang sudah dia lakukan padamu"

-ucap seorang pria geram mencoba menunjukan ponsel yang terdapat sebuah foto seseorang disana dan mencengkram rahang si wanita kuat-kuat , lalu melepasnya secara kasar . Dia benar-benar emosi sekarang , adik nya ini sudah membohonginya . Bahkan membuat dirinya kecewa atas perbuatan yang sudah ia lakukan .

"Oppa.. maafkan aku.. a-a- ak- aku- aku tidak bisa menjaga diriku , t-tapi dia sudah berjanji akan menikahiku .. dia sudah berjanji"

-ucap permohonan si wanita yang langsung bersimpuh di hadapan yang ia anggap sebagai kakak nya . Dia menangis terisak , dia benar-benar terpuruk . Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan . Cinta nya terlalu buta hingga ia rela memberikan semuanya kepada pria liar .

"Dia akan menikahi mu? Huh. Dengan cara apa JENNIE!! dengan menjadikan mu istri keduanya? Dia bahkan hilang ga ada kabar , kau tau itu kan . Bagaimana bisa kau bertindak sebodoh ini.." -geram ia geram , ia marah , ia menjambak rambutnya frustasi . Tapi ia tidak ingin lepas kendali dan malah melakukan hal yang akan ia sesali nanti . Yang ia lakukan hanya meneriaki dan menekan di setiap perkataan nya . Ia begitu putus asa...

"JENNIE!!"

*Plak
"EOMMAA!!"

"Kau masih ingin membelanya Minhyung? Bagaimana bisa kau melakukan nya? Bagaimana bisa kau berfikir bisa menya

...

"Mau kemana kau?" -dingin itu yang di ekspresikan si penanya, Mark yang berstatus sebagai kakaknya , bahkan ia tidak meliriknya sama sekali.

"Hm? A- aku akan ke rumah Rose . Iyah aku... emm.. maksudku.. kita akan mengobrol sebentar hehe" -balasnya Gugup , sudah 1minggu Mark mengabaikan nya . Dan sekarang saat dia mulai berbicara , ia malah tidak melihat kearah nya sama sekali. Sakit, itu lah yang Jennie rasakan.

"Aku antar , dan jangan coba-coba untuk menolak" -balasnya menatap tajam ke arah adiknya dan menekan kan di akhir kalimatnya .

"Em- .. I-iya baiklah" -baru saja ingin menolak , tapi sudah di peringati duluan . Mau tidak mau ia harus menurutinya . Dan seperti nya ia juga harus membatalkan rencana nya(?)

........

.TBC.

Hayohh.. udah ga sabar liat moment JaeMark nya Ya? Haha Kita Sama'^-
Tapi Proses ya , biar feel nya dapet hehe . Meskipun gaje sih , tapi makasih buat yang udah mau mampir . Magu sayang kalian banyak-banyak😊🙆‍♀️❤




HYFT ||•JaeMark?.?(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang