2/30

7 2 0
                                    

Alisha Cassandra, pacar baru Galang yang ternyata anggota cheer sekaligus peraih peringkat 1 di kelas 10 IPA 2. Aku jelas tahu berita itu karena pasangan ini sangat-sangat terkenal di sekolah, dan... Galang memposting foto mereka berdua di akun Instagram pribadinya.

Aku bukan tipe orang penyabar. Jadi hari ini aku mengajaknya bertemu, maksudku Sandra, di gerbang sekolah saat pulang. Tujuanku adalah, menanyakan dimana Galang dan apakah dia tahu apa alasan Galang selalu menghindariku dimanapun itu.

Awalnya aku ragu. Aku juga menganggap hal ini nggak sopan, karena aku diam-diam stalking akun instagramnya dan tiba-tiba mengirim DM menanyakan kabar 'pacarnya'.

Yah meskipun pacarnya adalah sahabatku sejak kecil, tapi aku yakin dia akan cemburu sebab semua cewek pasti begitu.

Nggak heran juga kenapa Cassandra kaget mendapat DM dariku yang mengaku sahabatnya Galang. Secara ... hubungan persahabatanku dengan Galang bisa dibilang nggak terlalu mencolok. Seperti ada jarak antara kami berdua yang memang nggak bisa dilawan. Galang juara olim Fisika nasional, aku penggemar manga dan anime kutuan; Galang punya banyak fans dan jadi idola, aku boro-boro ... dihujat sih iya. Jadi, seperti mustahil Galang punya sahabat macam aku, dan aku pun sebaliknya.

Setelah menunggu di sudut gerbang selama 10 menit, akhirnya Cassandra muncul bersama dua orang teman ceweknya.

"Halo, Kak," sapanya padaku. Aku mengulas senyum tipis canggung. "Hai. Emm, bisa bicara empat mata aja?" balasku.

Cassandra terdiam sebentar lalu menoleh ke arah dua temannya yang mengamati di belakang tubuhnya. Seperti babysiter.

"Guys, kalian tunggu aku di mobil ya. Aku nggak lama kok."

Kedua orang itu lalu melenggang pergi sambil tersenyum sinis ke arahku--atau hanya perasaanku?

"Jadi gini, San." Aku membuka percakapan. "Dua hari ini Galang menghindar dari gue. Dia nggak angkat telpon, nggak bales chat, dan waktu gue ke rumahnya, ibunya bilang dia pergi padahal gue tau dia di rumah waktu itu. Maksud gue, bisa nggak lo bujukin Galang buat bales chat gue? Sekali aja. Karena gue nggak mau masuk ke kehidupan kalian lebih dalam. Dan sebagai sahabat, gue cuma mau memastikan nggak ada masalah antara gue sama Galang. Itu aja."

Panjang lebar aku bercerita, Cassandra manggut-manggut berusaha memahaminya. Sekitar tiga menit, dia kembali bersuara. "Sebenernya, aku juga nggak terlalu paham gimana karakter Galang, Kak. Tapi, aku yakin pasti ada alasan kenapa dia gitu sama kakak. Nanti pasti aku suruh dia buat hubungin kakak secepatnya." Ia tersenyum lagi. "Ah, maaf ya, Kak. Aku ada les piano sehabis ini. Aku duluan," pamitnya, sedikit membungkuk ke arahku lalu berjalan menuju parkiran yang ada di sebelah barat.

Aku mengela napas lega. Awalnya kukira Cassandra itu tipikal anak sombong karena ketenarannya di sekolah. Tapi ternyata Galang emang nggak pernah salah pilih pacar.

"Nunggu Galang?"

"Allahu!" Aku menyingkir beberapa langkah ke kiri secara spontan. Dengan jantung yang masih berdegup karena kaget setengah mati, aku menelan ludah karena melihat Eza mucul tiba-tiba dan berbicara di telinga kananku. Dekat sekali.

"Gila ya, lo?!" celetukku cepat.

Eza terpingkal. "Sorry. Lagian lo ngapain ngumpet di sini sambil liatin anak yang lain? Kayak penguntit aja."

"Eh, elo yang lebih mirip penguntit ya!"

Eza tertawa lagi. "Oke serius. Ngapain?"

"Rahasia!" Kali ini aku yang tertawa. Sedang Eza hanya berdecak sambil membenarkan ranselnya yang mulai melorot dari pundak.

"By the way, lo juga ngapain di sini?" tanyaku mengalihkan topik.

"Rahasia!" jawabnya seraya menyengir, lalu melenggang pergi entah kemana.

Sialan, kataku dalam hati. Aku mendengus sebal dan melangkahkan kaki menuju rumah.

*

Well, aku menemukan draft lama ini yang ternyata udah dari 2021 :")

Tiga tahun sudah aku terbang ke sana ke mari, akhirnya ke sini lagi wkwkwk.

ya sudahlah. kalau masih ada yg nemu cerita ini, silakan dinikmati ya. siapa tau berkenan ninggalin jejak berupa vote dan komentar, aku bakal seneng banget. karena udah lama ga nulis, jadi kaku nih otak sama jari :( so, aku sangat terbuka sama kritik dan saran yang bisa membangunkan aku kembali setelah hibernasi ini.

thank u ol

Hellow, Mellow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang