Aku lelah insan wibawa harus bertahan sendiri tanpa pasti.
Aku tidak sekuat kumbang liar lain yang begitu terpesona padamu. Aku ingin berhenti dari rasa yang tersakiti. Aku bosan jika cinta bertepuk sebelah tangan.Kamu tak seharusnya memberi cerita, pada hati yang mudah terpana. Kamu tak seharusnya membagi perhatian pada kumbang malu lalu kamu beri harapan semu. Kamu seharusnya beri kepastian pada jawaban yang telah lama aku tunggu.
Aku lelah menahan hati agar tetap kuat pada janji. Aku coba berontak hingga dinding kokoh hampir retak. Aku ingin ikhlas jika jalan kita tak jelas. Aku akan tegar menerima jika melihatmu bahagia bersama lainnya.
Berharap terlalu berlebihan, sakit. Namun, lebih sakit jika tak diberi kejelasan. Kapan akan datang? Kapan akan meminang?
Kamu pasti tahu tak ada kata pacar dalam ceritaku. Karena itu yang kamu ceritakan padaku. Kamu di sana masih saja tidak bergerak. Berpindah posisi setidaknya lebih dekat. Mendekat dengan tempatku agar tak jauh aku tatap dan mengharap.
Kelelahanku telah memuncak. Kegundahanku telah mengepakkan sayap. Ketakutanku pun seakan jelas, bahwa jalan kita tak berada pada takdir_Nya. Haruskah kita berbalik arah? atau, berjalan di poros berbeda? Sama seperti ini! Mengukir jejak sendiri-sendiri.
Kubu Raya, 30 April 2021
💖💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata Dalam Puisi
PoetrySenyum terukir nun jauh menyapa Bak nyata hingga tak percaya Byurr, Tersadar dalam lelapnya tidur Menghasilkan luka juga derita Bagaikan babu Di buangpun tidak ada peduli Asal terlampiaskan emosi