||Apakah Puasa Menghilangkan Imunitas/ Daya Tahan Tubuh?

16 2 0
                                    

ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁​༺ـ֓҉ऺـ​

Apakah Puasa Menghilangkan Imunitas/ Daya Tahan Tubuh?

Ada sekelompok orang berpendapat di saat wabah Covid 19 saat ini untuk mengusulkan ke Majelis Ulama Indonesia membuat fatwa diperbolehkan tidak berpuasa agar imunitas tetap terjaga, sehingga tubuh tidak rentan terinfeksi virus Corona. Benarkah puasa dapat menghilangkan imunitas? 

Thread ini sengaja dibuat untuk menjawab orang-orang ngawur yang berpikir bahwa puasa hanya dapat menurunkan imunitas, hingga tak perlu dilakukan saat wabah seperti ini (mengambil rujukan dari Kitab karya Al Jurjawy). 

فانظر حكمة الشارع الحكيم التي تخفى على كثير من الناس.

Sebelumnya, perlu diketahui, pembahasan yang ditulis oleh Al-Jurjawi ini bukan semata hanya dari pandangan pribadinya. Ini adalah hasil dari riset ilmiah dan konsultasi beliau kepada beberapa dokter.

Sama seperti syariat-syariat lainnya, puasa juga tak lepas dari banyak hikmah, dari perspektif apapun, termasuk medis. Para dokter telah sepakat, eksesif dalam makan dapat memicu datangnya penyakit.

Sebagian dokter mengatakan:

الدواء الذي لا داء معه لا تأكل الطعام حتى تشتهيه،

Imunitas adalah dengan kamu tidak makan berlebihan.

المعدة بيت الداء والحمية رأس الدواء،

Lambung merupakan basis dari sebuah penyakit dan diet adalah obat yang paling tepat.

Tubuh dengan berbagai macam asupan yang setiap saat masuk ke dalamnya, jika dibiarkan, maka racun makanan yang ada di dalam tubuh akan keluar. Dan puasa ini adalah metode purifikasi yang paling tepat. Ia juga berfungsi untuk merelaksasi organ pencernaan dari aktifitas fisiologis yang timbul dari makanan. 

Beberapa ahli medis juga brpendapat, wabah pes yang sempat terjadi di Eropa dan menelan banyak nyawa, sebagaimana Paris mencatat dalam statistiknya, dapat dicegah dengan brpuasa. Tak hanya itu, puasa juga bisa mnjdi imunitas dari berbagai penyakit kronis yang menular, seperti tuberkulosis (TBC) dan kanker kulit.

وللصوم فضائل لا يجحدها حتى الذين لا يؤمنون بدين الإسلام،

Puasa mengandung banyak manfaat yang tidak bisa terbantahkan, bahkan oleh orang-orang nonmuslim sekalipun.

Jauh sebelum hari ini, tokoh-tokoh penting di masa lampau sudah menyadari akan manfaat puasa.

Socrates dan Plato, dalam banyak riwayat disebutkan, mereka selalu berpuasa 10 hari di setiap bulannya. Para pendeta, di abad pertengahan, menjadikan puasa sebagai pengobatan paling efektif untuk menghadapi penyakit kronis. 

Ibnu Sina atau Avicenna, menganjurkn stiap orang yang berkonsultasi kepadanya untuk berpuasa selama 3 minggu. Puasa, menurut Ibnu sina, juga ampuh dalam mengobati cacar dan sifilis.

Ini juga yang kemudian menjadi cikal bakal dari hasil penelitian banyak rumah sakit di Arab pada masa ekspansi Prancis yang menyebut bahwa puasa sangat efektif untuk mngobati sifilis. 

Seorang ahli medis dari Amerika, dr. Robert Bartollo, juga ikut berkomentar memperkuat temuan ini. Ia mengatakan,

“Secara positif, puasa dapat membunuh kuman-kuman. Hal ini karena dengan berpuasa akan mnghancurkan beberapa sel yang kemudian akan ada masa recovery”.

Dan masih banyak lagi ahli-ahli medis masyhur, yang disebutkan oleh Al-Jurjawi, yang mendukung fakta ini.

Anda dan siapapun yang masih ngawur, menurut hemat saya, justru harus melakukan puasa, karena Nabi Muhammad SAW bersabda:

من جاع بطنه عظمت فكرته وفطن قلبه.

Lapar akan membuat kelapangan berpikir dan membuat hati menjadi bestari.

Terakhir, Al-Jurjawi menegaskan, pembahasannya ini hanya mengarah kepada orang-orang yang sehat. Bagi mereka yang sedang sakit, tidak perlu memaksakan brpuasa sampai harus melanggar resep dokter.

وهذا أمر لا يرضى عنه الرحمن الرحيم الذي كتب على نفسه الرحمة،

Ini adalah tindakan yang sama sekali tidak diridai oleh Tuhan Maha Pengasih lagi Penyayang, yang padahal Dzat-Nya sndiri telah berkomitmen untuk mengasihi.

إنني مع هذا أحب المتدين وأكره الغالي في الدين،

Aku (Al-Jurjawi) memang sangat mencintai orang-orang religius, tetapi aku membenci orang-orang yang berlebihan dalam beragama.

هدانا الله وإياك إلى فهم معرفة حقيقة الدين وجعلنا جميعا من أهل اليقين.

Semoga Allah menuntun kita untuk memahami hakikat agama dan menjauhkan kita dari skeptisme.

Sepenuhnya disadur dari kitab Hikmah Al-Tasyrī' wa Falsafatuhu milik Shaykh Ali Ahmad Al-Jurjawi ra.

Remaja Hijrah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang