I don't know why I'm being like this
Why did I call you out here like a fool?
But I still look for you and I hate myself for thatNyatanya setelah kejadian malam reunian itu Renjun tak mengabari Jaehyun sama sekali. Renjun menghilang terhitung selama seminggu, benar-benar mengabaikan semua pesan atau telepon dari Jaehyun. Bahkan saat Jaehyun menghampiri kerumah ataupun kampusnya ia sama sekali tak dapat menemukannya. Kejadiannya persis seperti sebelum kejadian reuni, Renjun tiba -tiba menghilang. Dan kali ini apa masalahnya?
Jaehyun sama sekali tak tahu letak salahnya hingga ia diabaikan sedemikian rupa. Jaehyun khawatir, sangat malah. Karena dari yang ia ketahui belakangan ini. Renjun bukanlah tipikal sosok yang terbuka, terlalu pintar untuk menyembunyikan perasaannya. Hingga ia tak mampu mengetahui sebenarnya apa keinginannya. Renjun terlalu complex untuk ditebak. Terlalu banyak dinding berlapis untuk bisa menemukan sosok Renjun yang asli.
Walau malam itu Renjun mengatakan ia baik-baik saja, merasa lega dan seperti bebannya diangkat. Ia paham itu tak seratus persen benar. Ia tahu, nyatanya pria itu ketakutan, hal itu dapat dilihat dari tubuhnya yang tetap bergetar walau ia berusaha tersenyum untuk menenangkannya. Ia benar-benar tak mengerti jalan pikiran Renjun. Kenapa ia harus memaksakan dirinya sedemikian rupa, menjadi lemah dihadapannya sekalipun sebenarnya Jaehyun tak masalah.
"Gelisah banget Jae, sepi customer atau gimana?" Celetuk Doyoung saat mendudukan dirinya tepat dihadapan Jaehyun yang tengah melamun disudut ruangan kafetaria kantor.
"Renjun mengabaikan semua pesan gue, bahkan pas gue datengin anaknya malah ngga pernah bisa ketemu terus. Ngga ngerti banget gue sama jalan pikirannya"decak Jaehyun penuh frustasinya. Doyoung yang melihat kejadian langka dihadapannya ini, mengurungkan niat awalnya untuk menggoda Jaehyun. Ia tahu timingnya sedang tak tepat.
"Bukannya kontrak kerja kalian tinggal seminggu lagi ya? Mungkin Renjun ngga mau ada pertemuan lagi diantara lo sama dia selepas tugas yang lo lakuin. Dia pikir urusan kalian udah beres jadi ngga perlu ketemu lagi. Terkadang emang ada customer yang kayak gitu, kan?"
"Tapi gue tahu Renjun bukan orang yang kayak gitu, bang. Pasti ada alasan kenapa dia tiba -tiba jadi menghindar gini" keukeuh Jaehyun yang berusaha mempertahankan argumennya.
Selepas menyeruput lattenya , Doyoung menatap datar kearah Jaehyun "Lo tahu dari mana dia bukan orang yang kayak gitu? Jung Jaehyun listen, kalian cuma punya hubungan client dan pacar sewaan. Kenapa lo jadi hard feeling kayak gini? Sejak kapan lo jadi sepeduli ini sama customer lo, Jung? Mau dia hubungin lo atau ketemu lo itu pure keputusan ada di Renjun, bukan lo. Kehadiran lo itu cuma dibutuhkan kalo dia ngehubungin lo atau dia minta lo datengin dia. Cuma sebates itu Jung, sejak kapan lo jadi ngga profesional kayak gini?"
"Ga, gue ngga tau sejak kapan bang, ngga ngerti. Sejak ketemu dia, gue ngerasa selalu khawatir. Dia rapuh, dia itu sosok yang perlu dijaga dan sosok yang perlu ditolong. Dan sialnya, gue ngga bisa mengabaikan itu semua. Tanpa sadar gue melewati garis batas yang ada. Gue perlahan membiarkan diri gue terseret sama masalah masalalu dia. Dan itu buat gue makin ngga bisa biarin dia sendirian, rasa gue yang pingin ngelindungi dia makin ngga terkendali"
"Coba tanya sama hati lo Jae, perasaan yang ngusik lo selama ini. Itu perasaan sekedar ingin melindungi, simpati atau lo emang suka sama dia. Pastiin itu dengan bener, baru lo bisa tahu langkah apa yang harus lo ambil selanjutnya. Jangan gegabah, pikirin dengan benar. Karena setiap pilihan itu pasti ada konsekuensinya, dan lo pasti paham apa yang gue maksud ini" jelas Doyoung dengan tatapan seriusnya dilayangkan pada Jaehyun yang masih saja terbungkam ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]Rent a Boyfriend | Jaeren
Short Story[short movie] Pasal 1: Di larang jatuh cinta diantara kedua belah pihak, jika melanggar akan di kenakan sanksi. Warn: BXB! CRACKPAIR AREA! Jaeren! HOMOPOBIC GO AWAY! DLDR⚠️