0.7

3.2K 547 45
                                    

Hanya keheningan yang mengisi diantara keduanya. Suara deburan ombak yang saling bersahut-sahutan menjadi backsound diantara keheningan mereka. Selepas menenangkan Renjun, Jaehyun memutuskan membawa si manis Huang itu untuk pergi kepantai. Berharap dengan berada dipantai dapat merefreshing diri si manis. Selama seminggu mengurung dirinya didalam kamar sudah pasti sangat pengap. Dan Jaehyun pun tak mengatakan apapun saat mereka telah sampai dipantai, ia membiarkan Renjun menikmati waktunya. Ia sadar Renjun memerlukan waktu untuk merilekskan dirinya terlebih dahulu.

Jaehyun memang tak tahu bagaimana tertekannya Renjun selama ini. Namun, Jaehyun dapat pastikan itu terasa sangat berat terlebih hal ini telah ia alami selama bertahun-tahun. Jaehyun tak bisa membayangkan sebanyak apa air mata yang harus Renjun hapus sendirian untuk menahan semua rasa sakitnya sendirian.

"Si Guanlin pasti udah cerita ya, kak?" Cetus Renjun tiba -tiba yang kini pandangannya mengunci indra penglihatan Jaehyun. Jaehyun yang mendengar hal tersebut sedikit berjengkit terkejut.

"Secara garis besarnya aja sih. Chaos banget situasi nya dari yang dia jelasin ke kakak." Diusapnya pelan pucuk kepala si manis tersebut. Entah mengapa, ia begitu candu sekali untuk mengusap surai halus milik Renjun.

"Kan, kakak aja bisa mikir gitu. Entah kenapa, sampai detik ini aku selalu mikir kayak 'Letak salah aku sama mereka dimana sih?' 'Kenapa mereka tega banget sama aku?' 'Salah banget ya aku suka sama orang?' . Kayak gimana ya kalo dipikir-pikir, seinget aku, aku suka dia diem -diem, aku bahkan ngga berusaha menjadi orang yang mencolok saat menyukainya. Suka yang aku punya kusimpen sendiri aja, karena aku tahu dia itu populer terus banyak yang suka. Saat itu aku sadar dirilah, siapa aku bisa lancang suka sama dia. Tapi gimana saat keadaan berubah, dia nyamperin aku duluan, dia yang ngulurin tangannya kearah aku kak. Bisa kebayang ngga sih gimana kaget dan bahagia nya aku saat itu?" Renjun tersenyum namun, kepedihan tampak dengan jelas di iris bening milik si sulung Huang tersebut. Melihat Renjun yang berusaha tampak kuat membuat Jaehyun tanpa sadar merasa marah. Dalam benaknya berkecamuk kenapa pria ini masih bisa tersenyum saat keadaan buruk telah menimpanya.

"Singkat cerita kita akhirnya jadian, tapi kita backstreet. Dia bilang, dia khawatir kalo kita go public nanti aku digangguin sama para fansnya. Aku percaya aja dan iyain kemauan dia. Aku sama sekali ngga menaruh curiga sedikitpun. Awalnya hubungan kita kayak kisah dinovel teenlit, indah banget, manis gitu. Impian banget lah pokoknya, sampai-sampai aku sempet mikir, ini ngga halusinasi aku aja kan? Tapi lambat laun, semua berubah dan dia jadi buat aku nunggu dan memohon sama kehadiran dia. Bodoh banget rasanya kalo diinget-inget. Kenapa aku bisa sesuka itu sama orang terus ngga dapetin feedback apapun darinya.

Tapi rasa sakit itu ngga seberapa kak, aku bisa bertahan karena aku masih begitu sayang sama dia. Aku kembali nanya ke diri aku sendiri, mungkin ada yang kurang sama diri aku makanya dia ngga pernah bisa ada buat aku. Dari semua perasaan yang aku punya untuk dia, yang aku dapetin adalah aku dipermalukan, aku dicampakan didepan banyak orang saat itu dan yang buat aku terluka banget aku dijadiin barang taruhan dia sama temen-temennya. Cemoohan, tatapan jijik dan tawa penuh kepuasan itu. Selalu jadi mimpi buruk buat aku, sejak saat itu aku ngga bisa tidur tenang, kadang tengah malam aku bakal kebangun dan nangis sampe meraung -raung. Menderita banget rasanya, rasanya pingin give up aja biar bisa lupain semua mimpi buruk itu" Renjun tak dapat menyembunyikan lagi keadaan tegarnya. Nyatanya, setiap membicarakan kejadian itu, ia tetap saja ketakutan dan menangis. Luka yang mereka berikan begitu dalam menggores Renjun. Ya, Renjun benar -benar hancur karena ulah orang -orang dari masalalunya.

"Kamu udah melakukan semuanya sebaik mungkin, kamu udah berjuang sampai sini untuk mengatasi rasa takutmu itu udah hebat banget, Injun-ie. Dia itu udah salah karena melewatkan orang yang sempurna kayak kamu, dia pasti bakal menyesal karena udah nyakitin dan menyia-nyiakan orang seberharga kamu" Jaehyun berikan Renjun dekapan hangatnya sambil menepuk-nepukan bahu sempit milik Renjun. Sesekali ia berikan kecupan singkat dipucuk kepala Renjun.

[✔️]Rent a Boyfriend | JaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang