Pagi ini, rencananya Flippy akan pergi ke rumah Lumpy untuk meminta bantuan, ya pintu rumahnya rusak karena di dobrak oleh Splendid, jendelanya juga rusak karena dia mengamuk, ranjang tidur, lemari, meja, dan kursi yang ada di dalam ruangan nya itu hampir seluruhnya rusak dan penuh dengan goresan dari tangannya ketika dia mengamuk
Setelah Lumpy menyuruhnya untuk pergi sementara dia memperbaikin barang brang serta pintu dan jendela milik Flippy, karena Lumpy tau kalau dia perlu istirahat dan hiburan yang menarik setiap dia kehilangan kendali
"Baiklah akanku perbaiki, sekarang lebih baik kau istirahat atau pergi kesuatu tempat yang tenang untuk menenangkan pikiranmu" Lumpy menyarankan agar Flippy pergi ke tempat yang menurutnya baik untuk menenangkan Flippy
"Owh Baiklah terimakasih Lumpy" Flippy Meninggalkan rumah Lumpy, dia berjalan ke arah Padang rumput yang luas dan bersantai disana
Dia menikmati pemandangan hamparan rumput hijau yang bergoyang terkena angin, suara burung berkicau, dan beberapa kupu kupu serta lebah terbang kesana kemari, dia menutup matanya berusaha untuk hanyut dalam keindahan dan ketenangan itu
Hingga tak lama seseorang datang mengejutkan nya
//Bruk//
Orang itu menabraknya tepat didepannya, Flippy membuka matanya, dengan wajah kesal dia melempar orang di depannya
"JALAN PAKE MATA, TIDAK BISAKAH KAU MEMBIARKAN ORANG YANG INGIN MENDAPATKAN KETENANGAN INI TIDAK DI GANGGU?!" Bentak Flippy
"Ata ta maaf Flippy tapi aku memang tidak bisa melihat, tongkat penuntuku hilang entah kemana, jadi aku berusaha mencari kayu atau ranting untuk membantuku mencari jalan, aku tidak tau kau ada di situ, maaf ya" Pria Yang menggunakan kacamata hitam dengan jas ungu Favoritnya, Dan Rambut warna Indigo Purple itu tahu kalau suara yang dia dengar merupakan milik Flippy
"Eh Maaf Mole Heheh- aku terlalu terbawa emosi" Flippy merasa bersalah karena melempar Mole, Dia tau Mole tidak bisa melihat, sehingga harus menggunakan tongkat nya untuk berjalan
"Ah tidak apa apa harusnya aku yang berbicara begitu, lagi pula kalau kau melihat tongkat ku tolong berikan padaku ya"
Flippy hanya melihat Mole yang nampak nya dia lupa atau tidak sadar bahwa tongkat penuntunnya ada dibelakangnya
"Mpft itu dibelakang pundak kirimu" Flippy menahan tawanya
"Ha?" Mole meraba raba bagian belakang pundaknya, dan mendapatkan benda yang dia cari
"Oh iya hahahaha terimakasih Flippy, Yasudah selamat bersantai, ada hal yang harus ku lakukan" Mole pergi meninggalkan Flippy sendirian
Menurut Mole dulu Flippy pernah menyerangnya tiba tiba sambil berteriak penuh amarah dan dendam, sebenarnya Mole bisa samar samar melihat, hanya saja terlalu buram dan gelap baginya, waktu itu dia bersama Pop dan anaknya Cub sedang bersantai di taman tiba tiba Flippy mencakar pipinya hingga berdarah dan merusak kacamatanya
Ya bukan hanya sekali Flippy hilang kendali bisa dibilang sudah berkali kali dia kehilangan kendali, kapan saja dimana saja, mereka mengira Flippy punya kepribadian ganda yang mana setiap mengingat sesuatu tentang masa lalunya dia selalu mengamuk bahkan melukai orang disekitarnya
Setelah Mole menghilang dari pandangan Flippy, dia melanjutkan Ketenangannya, baik untuknya karena tidak memikirkan soal sosok yang sering dia temui waktu berlatih militer dulu
Menurutnya bagaimana bisa sosok itu yang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan banyak nyawa, bahkan tak senggan memotong tubuh lawan atau mencingcang mereka, tampak ada amarah dalam matanya namun ekspresi nya tetap datar
Flippy tertidur dibawah pohon rindang,lumayan lama hingga seseorang datang untuk membangunkannya, itu Lumpy ternyata dia sudah selesai memperbaiki rumah Flippy
"Flippy bangun sudah mau sore, kau tidur berapa lama?" Suara Lumpy membangunkan Flippy
Dia mengucek matanya berusaha untuk melihat sekelilingnya, Lumpy berdiri didekatnya
"Orang ini lebih muda dariku tapi kenapa di sangat tinggi"
Flippy berdiri, dan berterima kasih kepada Lumpy karena telah memperbaiki rumahnya juga membangunkannya
"Terimakasih banyak Lumpy" Seru Flippy lalu meninggalkan Lumpy dan pergi menuju toko roti untuk dia makan nanti
Di toko roti ada Seorang wanita, Giggles namanya, menyambut Flippy yang masuk ke toko roti nya itu
"Selamat siang Flippy, mau beli roti atau kue?" Tawar Giggles
"Ya Roti biasa yang ku beli"
Dengan segera Giggles membungkus beberapa roti, dan memberikan bungkusan itu ke Flippy
"Oh iya Flippy, tadi Splendid memesan beberapa kue kering, tapi karena Petunia sedang libur bisa tolong antarkan ke rumah Splendid? Karena rumahmu kan dekat" Giggles menunggu jawaban dari Flippy
"Baiklah kalau begitu, aku juga akan kembali kerumah" jawab Flippy sambil mengangguk, Giggles memberikan bungkusan kue kering yang di pesan Splendid kepada Flippy, kemudian Flippy berterimakasih dan pergi menuju rumahnya
Di depan rumah Splendid dia menekan tombol bel rumah Splendid, terdengar suara pintu dibuka, Splendid terkejut karena Flippy datang tanpa memberitahu, biasanya Flippy tidak pernah datang dengan tiba tiba seperti ini
"Eh F- Flippy ada apa?" Karena terkejut Splendid berbicara agak terbata bata
"Mpft hey kau kenapa berbicara patah gitu, sakit kah? Atau aku mengejutkan mu?" Flippy menyadari nada bicara Splendid yang tidak seperti biasanya
"Ah tidak kok, lagi pula ada apa kau datang kemari?-" Splendid memalingkan wajahnya
Flippy memberikan bungkusan kue kering langsung ke tangan Splendid
"Tadi Giggles mengatakan, kalau Petunia sedang libur, sedangkan dia harus menjaga toko, jadi dia menyuruhku mengantarkan ini padamu"
Splendid terkejut bukan main, tangan halus yang lumayan kasar milik Flippy menyentuh langsung tangannya
"A terimakasih Flippy" wajah Splendid hampir memerah, Flippy melihat Splendid berkali kali berusaha memalingkan wajahnya
"Sama sama, aku pulang dulu ya, sampai jumpa" Flippy pergi, dan kembali ke rumahnya
Sementara Splendid langsung menutup pintu dan menjatuhkan dirinya ke sofa
.
.
.
.
."Perasaan Apa yang sedang kurasakan saat ini?~ Splendid"
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
•| MEMORIES |• (HTF Human Version)
FanfictionMemori masa lalu yang menimbulkan luka yang dalam, meninggalkan duka dan kepedihan, selain itu rasa dendam yang terus mengalir membuat DIA semakin hilang kendali, setiap hal hal yang di ingatnya dari masa lalu membuatnya semakin tertekan bahkan tida...