*Piiip piiip piiip*
"Hah Apa Itu?! Bom Kah?! Wah!!!" Dengan segera pria berambut hijau itu berlindung di balik ranjang kasurnya, di lihatnya sekeliling ruangan tempat dia tidur itu sambil mencari asal suara yang membuatnya terbangu
*Piiip piiip piiip piiip*
"Siapapun tolong hentikan bom itu!!" Dia meringkuk sambil menutup kedua telinganya, semakin lama dia semakin familiar dengan suara itu, ya dia mengingatnya, bom yang digunakan oleh musuh untung menyerang markas mereka
Dengan geram dia hilang kendali, di rusaknya jam Beker yang dia kira adalah bom dari musuh lalu melemparnya keluar tidak hanya itu dia juga merusak beberapa barang di rumahnya karena dia mengira dia masih berada di Medan perang
"HAHAHAHAHA!!! MAJULAH KALIAN PARA PENGECUT!!! AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN KESALAHAN YANG SAMA!!" Pria Itu Memenendang, Meninju Dan Menggaruk Perabotan Dirumahnya
//BRAK// Terdengar Suara Pintu Yang didobrak dari depan
Pemuda dengan rambut biru muda dengan ikat mata berwarna merah dan pemuda dengan rambut ungu masuk kedalamnya, mencari asal suara keributan di pagi yang lumayan cerah itu
"Flippy Hentikan Ini Masih Pagi Dan Kau Sudah Membuat Kekacauan!!" Bentak Pemuda dengan rambut ungu itu
Flippy atau pria dengan rambut warna hijau itu menoleh sambil melemparkan pisau belatinya, dan itu menggores pipi dari pemuda berambut ungu itu
"DIAM KAU!!" balas Flippy Dengan Senyum Penuh Amarah Dan Dendamnya itu
"SUDAH HENTIKAN!!" Splendid Nama Dari Pemuda Berambut biru muda dengan tangkas menangkap Flippy Lalu Mengangkatnya
"LEPASKAN DASAR KAU ORANG BODOH!!!" Flippy menggeliat tapi Toothy si pemuda rambut ungu itu mengikatnya dengan selimut dari tempat tidur Flippy
"Fiuh Terimakasih Toothy, setidaknya dia hanya bisa menggeliat" Splendid Berdiri dihadapan Flippy yang masih berusaha untuk melepas ikatan selimut itu
"Flippy lihat aku, tenang~ tarik nafas dalam dalam kemudian hembuskan~" Toothy Berusaha Menenangkan Flippy
Awalnya Flippy Mengerang, Dan Perlahan Mengikuti Apa yang di suruh oleh Toothy, tubuhnya mulai terkontrol, sekarang Flippy jauh lebih tenang
"Yo Sob, Pagi yang cerah tapi kau sudah mulai hilang kendali" Splendid mengusap Surai hijau milik Flippy
"MASIH PAGI DAN KAU SUDAH MERUSAK KAMARMU DAN BARANG BARANG MU" Toothy menepuk dahinya sambil menggelengkan kepalanya
"Ha? Kenapa Ada Apa? Loh Kok Berantakan Gini? Kalian Ya Pasti?" Flippy seolah olah melupakan apa yang dia lakukan
"Jangan Bercanda Setiap Kau mengamuk, kau selalu merusak barang barang disekitarmu, lalu kau merasa tidak melakukan apa apa" Toothy mulai sedikit kesal dengan temannya ini, dia lebih tua dari dirinya, tapi postur tubuh dan kelakuannya masih mirip dengan orang seusianya
"Tapi aku beneran ga Inget apa apa, yang ku ingat aku hanya terbangun lalu bersembunyi, dan ketika tau aku sudah di ikat dengan selimut seperti ini" Flippy menjelaskan apa yang dia rasakan
Toothy dan Splendid hanya bertatapan lalu mengangguk satu sama lain, menurut mereka itu hal yang biasa setelah Flippy tiba tiba hilang kendali, karena mereka tau dia seperti orang kesirupan (eh kesurupan maksudnya)
Mereka melepas ikatannya dan menyuruh Flippy untuk mandi, karena mereka juga belum mandi, mereka langsung ke rumah Flippy karena tiba tiba dia menghancurkan kaca jendelanya, untuk kesekian kalinya mungkin
Dilihatnya pintu rumahnya yang jebol itu, Toothy menatap Splendid bosan, karena kebiasaan Splendid mendobrak pintu orang ketika masuk, maka tak heran pintu pintu di kota kecil itu sering rusak, sementara Splendid hanya tersenyum kaku, dia tau itu sudah kebiasaannya semenjak dia bercita-cita ingin jadi superhero, walau sekarang sudah terwujud tapi kebiasaannya tak bisa hilang.
Flippy menghembuskan nafasnya, lalu menyuruh kedua temannya itu untuk pulang, dan dia juga menasihati Splendid, Namun tampaknya Splendid hanya terbengong melihat Flippy saat dia di nasehati, karena merasa tatapan Splendid terlalu berlebihan, maka Flippy Menjambak rambunya
"DENGER TIDAK?!" bentak Flippy
"Eh Iya Maaf Maaf, Besok Ku Ganti Pintu Yang Baru Deh, He He" Ceplos Splendid
"Yasudah sekarang kamu pulang, Toothy dari tadi sudah kembali kerumahnya, sana kamu juga, sekali lagi aku minta maaf telah merepotkan kalian pagi pagi"
"Ah tidak papa lagian itukan gunanya kawan"
Splendid meninggalkan rumah Flippy, menurut Splendid dia menganggap Flippy lebih dari teman maupun sahabat, entahlah apa yang ada dipikirannya, tapi setiap bertemu Flippy dia selalu kagum akan Flippy Baik fisik maupun cerita kehidupannya, bahkan saat dia sedang mengamuk tadi, saat memegang tubuhnya, ia serasa sangat hangat berada dekat dengan Flippy
//Plak// "Apa yang kupikirkan sih" Splendid Bergumam, lalu kembali kerumahnya
Sementara Flippy, Sedang Berendam Untuk Menghilangkan Stress nya, Dia Mengingat Mimpinya Tadi Malam, begitu nyata, seperti saat dulu dia di Medan perang, di melihat sosok itu, sosok yang selalu menjadi teman bahkan sahabatnya sejak di latihan kemiliteran, walau dia tidak menunjukkan ekspresi, dan hanya menggunakan ekspresi yang datar terus saat senang, sedih, maupun takut
Dia salah satu orang yang rela menyelamatkan rekannya walaupun nyawanya sebagai taruhannya, bahkan disaat saat terakhirnya, dia tampak sedikit tersenyum, sambil mengucapkan kata kata terakhirnya
"Sampai jumpa di lain hari, Flippy"
Flippy Membuka matanya lalu, dia segera membersihkan tubuhnya, dan kembali beraktivitas.
.
.
.
.
.
."Aku selalu bersamamu dan akan ku balaskan dendammu pada hari itu~ Fliqpy"
KAMU SEDANG MEMBACA
•| MEMORIES |• (HTF Human Version)
FanficMemori masa lalu yang menimbulkan luka yang dalam, meninggalkan duka dan kepedihan, selain itu rasa dendam yang terus mengalir membuat DIA semakin hilang kendali, setiap hal hal yang di ingatnya dari masa lalu membuatnya semakin tertekan bahkan tida...