Sequel?

634 72 15
                                    


Wisdom, Justice and Love

.

.

.

Enjoy

.

.

.


Happy


Apa yang paling membahagiakan di dunia ini?

Sebuah kehidupan.

Kehidupan bersama orang-orang yang terkasih. Setiap senyum begitu berarti, setiap tawa begitu menyegarkan, setiap langkah terasa lebih ringan. Cinta memiliki pengaruh besar dalam sebuah kehidupan, kasih sayang berlimpah terasa mengisi setiap kekosongan yang pernah tercipta.

Kehidupan ini penuh teka-teki, ada banyak luka dan kepalsuan yang mengisi setiap bagian dari waktu yang berlalu. Namun di balik itu ada sebuah senyum bahagia yang siap menanti di depan sana, hanya butuh terus melangkah hingga kau sampai pada titik dimana kebahagiaanmu datang, walau pada kenyataannya tidak akan ada akhir yang bahagia di dunia ini, karena pada dasarnya manusia akan terus melangkah di bawah duri tajam kehidupan.

Pintu hitam itu terbuka kala seseorang mulai melangkah memasuki ruangan. Melepas sepatu dan mengganti dengan sendal tipis untuk mengalas kakinya. Aroma masakan memenuhi setiap sudut, memberikan rasa hangat yang begitu menyenangkan.

Melingkarkan lengannya di antara perut rata itu dan menenggelamkan kepalanya pada perpotongan leher, mengganti aroma masakan dengan aroma yang paling ia sukai.

"Sudah pulang?" tanpa menoleh Jongin tau siapa yang tengah memeluknya, karena hal seperti ini sudah menjadi kebiasaan Sehun.

"Kenapa tidak menungguku?" Sehun bahkan tidak mengalihkan wajahnya dari leher Jongin.

Jongin melepas lengan Sehun dan mengangkat panci, kemudian memindahkan sup ke dalam wadah. "Menunggu hyeong akan membutuhkan waktu yang lama. Aku bahkan sudah berada di rumah dari awal sore" menata beberapa masakan di atas meja makan.

"Kenapa tidak memintaku untuk mengantarmu pulang terlebih dahulu?"

"Itu akan merepotkan. Aku sudah meninggalkan pesan dan mengatakan akan pulang terlebih awal"

Sehun menegakkan tubuhnya dengan cepat dan berdiri dihadapan Jongin. "Sejak kapan kata 'merepotkan' berada di antara kita? Aku tidak menyukainya"

Jongin tersenyum, mengangkat tangannya dan mengusap pipi Sehun dengan lembut. "Baiklah, aku tidak akan mengulanginya. Sekarang lebih baik hyeong mandi, sebelum makanannya menjadi dingin"

Sehun menikmati setiap sentuhan Jongin, rasanya begitu menenangkan. Meraih tangan itu dan mengecupnya begitu dalam.

"Ya, bukankah itu bau bawang?" Jongin bergedik dan menarik tangannya dengan cepat. Ia baru saja selesai memasak, beberapa aroma bahan masakan pasti tertinggal di tangannya.

"Hmm... Sepertinya ada beberapa potong daging tertinggal di kukumu" senyum menyebalkan itu tercipta di wajah Sehun, memang beberapa aroma bahan masakan tertinggal disana. Ia tidak peduli, bukankah itu hal yang biasa. Jongin juga memasak untuk dirinya, lalu apa salahnya hanya dengan sedikit bau itu.

"Cepat mandi" Jongin membalik tubuh Sehun dan mendorongnya sedikit agar segera pergi dari hadapannya.

Setelah Sehun menghilang di balik pintu kamar, Jongin memeriksa kuku-kukunya, memastikan apa benar ada beberapa potong daging disana. Ia mendengus saat tidak menemukan apapun. "Menyebalkan"

✔Wisdom, Justice and Love 《HunKai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang