16. Into Your Arms

1.1K 101 36
                                    

Wisdom, Justice and Love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wisdom, Justice and Love

16. Into Your Arms

.

.

.

Enjoy

.

.

.

Musim gugur, bunga-bunga mulai berubah warna, dedaunan memisahkan diri dari ranting-ranting yang mengenggam tangannya untuk selalu bersama selama musim sebelumnya, menikmati udara yang sangat indah di atas sana. Perpisahan itu pasti datang, perpisahan itu pasti akan terjadi, saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dedaunan di atas ranting dan mengganti dengan daun baru saat musim semi tiba.

Luka-luka datang silih berganti, rasa sakit yang menyayat hati dan panah-panah yang bersarang di dada juga seharusnya mulai terlepas dari relung, membiarkannya menari di antara musim yang selalu berganti, membiarkan setiap senyumanan mulai menyinari di setiap pagi menyapa. Jika perpisahan terlalu menyakitkan, biarkan perpisahan pada luka ini memberikan banyak kebahagiaan.

"Jongin, antarkan ice americano ini pada meja sepuluh" Baekhyun meletakkan satu gelas tinggi dengan warna coklat tua di atas nampan. Meminta Jongin untuk membawakannya pada pelanggan disana.

Jongin mengambil nampan di atas estalase tanpa kata lainnya, ia segera mengantarkan pesanan pada meja sepuluh dimana seorang lelaki dengan setelan formalnya tengah memainkan ponsel pintarnya.

"Silahkan tuan pesanan anda. Selamat menikmati" Jongin meletakkan gelas di atas meja dan memberikan sebuah senyum indah pada lelaki disana.

"Terima kasih... Kim Jongin" lelaki itu melirik name tag di dada kiri Jongin, memberikan senyum tampannya.

Jongin hanya membungkuk sopan dan kemudian melangkah meninggalkan pelanggan tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan lain yang siap menantinya. Pemuda itu kembali ke belakang counter pemesanan, meletakkan nampan di atas meja dan memperhatikan Baekhyun yang sedang meracik minuman dingin untuk pelanggan lainnya.

"Ada apa?" Baekhyun menatap garang pada Jongin yang hanya memperhatikannya sedari tadi, sungguh dirinya risih jika harus di pelototi seperti itu.

"Tidak" Jongin menggeleng dan tertawa saat mendapati wajah Baekhyun yang melotot padanya.

"Menyebalkan" Baekhyun memutar bola matanya, kemudian melanjutkan pekerjaan. "Ini kau antarkan pada nona manis disana"

"Ya, kenapa tidak hyeong antarkan?" Jongin mendengus saat harus mendapat pekerjaan baru dari Baekhyun.

"Lakukan saja Kim Jongin" Baekhyun mendesisi dan memberikan sebuah tatapan 'jangan dibantah' pada pemuda itu.

"Menyebalkan" Jongin meraih nampan lainnya dan kembali mengantar pesanan pada pelanggan yang dituju.

✔Wisdom, Justice and Love 《HunKai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang