03. Where'd You Go?

790 95 15
                                    

Previous

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Previous.....

Seorang pria dengan kemeja hitam dan jas abu-abu memasuki ruangan kerja Sehun saat pria tampan itu terlihat masih meneliti beberapa file yang ada di atas meja kerjanya.

"Tuan Oh" sapa pria itu ketika sudah sampai di depan meja kerja Oh Sehun.

"Apa yang kau punya untukku?" Sehun pria itu tanpa basa basi bertanya pada seseorang di hadapannya saat ini.

"Hanya beberapa lembar, seperti biasa, tidak ada yang berbeda" Sehun mulai tertarik untuk melanjutkan apapun tujuan pria itu datang kehadapannya.

Sehun beranjak dari meja kerjanya ke arah sofa yang biasa ia gunakan jika ada seseorang yang datang ke ruang kerjanya.

Menyodorkan beberapa foto yang terdapat pada ponselnya kepada Sehun. Senyuman miring tercipta di lekuk wajah tampan pria itu. Tanpa mengatakan apapun, ia sudah mengerti jika pekerjaannya akan terlaksana sebentar lagi.

Menggeser beberapa bagian pada ponsel itu, saat ini Sehun benar-benar puas dengan hasil kerja bawahannya. Apapun yang Sehun perintahkan, ia bisa selesaikan dengan baik, bahkan ia bisa mendapatkan lebih dari bayangannya. Seseorang yang selalu memberikan kepuasan atas pekerjaannya, maka dari itu Sehun sangat mempercayakan apapun pada pria itu.

"Bawa dia padaku!" perintah mutlak Sehung yang lainnya. "Sudah saatnya dia membayar semua perbuatannya"

Dengan membungkuk pria itu tau apa yang harus ia kerjakan selanjutnya. Pria itu berlalu meninggalkan Sehun dengan pikirannya.










Wisdom, Justice an Love

03. Where'd You Go?

.

.

.

Enjoy

.

.

.


Sekali lagi hari yang sama akan terulang kembali, begitulah yang selalu berputar dalam kehidupan seorang Kim Jongin. Orang-orang di luar sering menyebutkan jika hidup ini seperti roda yang berputar. Terkadang kau berada di atas, tapi seiring berjalannya waktu kau akan berada di bawah. Mungkin suatu hari nanti roda itu akan kembali berputar, hanya menunggu sebuah kemungkinan.

Namun saat ini bagi Jongin hidupnya bagaikan sebuah papan persegi. Dirinya akan berdiri di sebuah sudut di atas papan tersebut, lalu menelusuri setiap sudut, hingga kembali ke sudut di awal. Berjalan terus menerus hingga dirinya sudah terlalu mengenal setiap sudut yang dilalui.

Jongin menghembuskan nafasnya hingga membentuk kepulan asap putih ke udara. Masih di musim yang sama, Jongin berjalan menelusuri setiap tapakkan jalan yang setiap hari ia lewati menuju rumahnya.

✔Wisdom, Justice and Love 《HunKai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang