08. The Reason

715 101 38
                                    


Note:

Sebelum membaca cerita ini, ada di beberapa bagian yang memuat tentang medis. Maaf jika terdapat beberapa kesalahan pada bagian Medis, karena aku sendiri tidak terlalu paham tentang Medis. Aku hanya mencari di beberapa pengetahuan di Internet, jadi maaf kalau banyak kesalahan.
Cerita ini hanya karangan dan untuk hiburan semata.

Cerita ini hanya karangan dan untuk hiburan semata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Previous....

"Apa kau menginginkan sesuatu?"

Jongin menggeleng sebagai jawaban, pandangannnya masih kosong sama seperti tiga hari yang lalu. Pemuda itu memang akan merespon dengan gelengan atau lebih tepatnya ia menolak apapun yang ditawarkan padanya. Sungkyung hanya menghela nafas kasar menghadapi kondisi Jongin, dirinya bukan seorang ahli psikolog, ia tak mengerti bagaimana keadaan mental Jongin saat ini. Dirinya hanya dokter umum yang mengerti tindakan medis secara umum. Memilih untuk melakukan yang terbaik bagi kesehatan Jongin, ia selalu berusaha untuk membuat Jongin kembali pulih seperti sedia kala.









Wisdom, Justice and Love

08. The Reason

.

.

.

Enjoy

.

.

.


Sungkyung memberikan sebuah note dan pulpen pada Jongin, jika Jongin tidak bisa mengeluarkan suaranya, maka dia bisa menulis sesuatu yang ia butuhkan. "Tulis saja apa yang kau inginkan. Aku akan membeli apapun untukmu" wanita itu tersenyum lembut pada Jongin.

Sungkyung meraih tangan Jongin dan meletakkan kedua benda itu pada telapak tangan Jongin, memintanya agar menulis keinginannya dengan segera.

Jongin menatap note tersebut dengan pandangan kosong. Sungguh ia bahkan tak menginginkan apapun saat ini. Satu-satunya harapan dirinya bisa terbebas dari sini akan terhalang oleh lelaki itu. Bisakah ia mengungkapkan keinginannya?

Mengangkat note dan pulpen, ia mulai menuliskan sebuah kata sebagai keinginannya saat ini atau satu-satunya keinginan yang ia miliki. Setelah kata singkat itu selesai, Jongin menjatuhkan begitu saja tangannya yang masih memegang note pembelian Sungkyung.

Sungkyung yang merasa penasaran akan apa yang ditulis Jongin, segera melihat isi note tersebut tanpa memindahkannya dari tangan Jongin. Seketika matanya membola saat mendapati kata singkat disana.

Mati

Dengan susah payah Sungkyung menelan salivanya, ia hanya tak menyangka dengan apa yang ditulis Jongin. Jika pemuda itu ingin lepas dari tempat ini seharusnya ia meminta untuk dibebaskan, tapi kenapa dirinya meminta dengan kata menyedihkan itu.

✔Wisdom, Justice and Love 《HunKai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang