Kahfi POV
Kahfi saat ini sedang berada di gudang sekolah ia ingin menemui seseorang.
Lebih tepatnya kekasih nya.Sembari menunggu kekasihnya datang, ia mengambil handphone nya dan bermain game disana.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya kekasih yang ia tunggu-tunggu datang.
"Hai sayang". Sapa sang kekasih sembari memeluk Kahfi.
Kahfi pun sama ia membalas pelukan sang kekasih dengan sangat erat.
" Kangen banget sama kamu by". Ucap Kahfi dan mengecup sekilas bibir kekasihnya.
" Aku juga kangen by, cuman yah gimana lagi. Ini tuh demi rencana kita berdua kan".
" Tapi by, apa ini nanti enggak terlalu keterlaluan". Ucap Kahfi dan menatap wajah kekasihnya.
" Maksud kamu? Keterlaluan ? Ini bahkan enggak seberapa dengan apa yang selama ini aku rasain Kahfi. Alifa dia tumbuh di keluarga yang sayang sama dia. Sedangkan Aku? Mommy aku bahkan enggak mau ngakuin aku sebagai anaknya, hanya karena masa lalu dia sama ibunya Alifa. Aku kesiksa Kahfi...hiks...hikss.... Kamu enggak kasihan sama aku".
Kahfi yang melihat kekasihnya menangis langsung saja membawanya ke dalam dekapan hangatnya dan berusaha menenangkan nya.
" Udah dong sayang, jangan nangis. Aku paham kok tapi ..."
" Kamu enggak mau bantu aku? Yaudah kalo kamu enggak mau lebih baik kita putus aja".
" Enggak gitu by, aku enggak mau putus sama kamu. Selama ini aku udah berjuang kan buat dapetin kamu. Jadi aku enggak bakalan mau lepasin kamu gitu aja". Kahfi menggenggam tangan kekasihnya dan menatap matanya.
" Berarti kamu bakal lakuin apa yang aku minta kan? ".
Kahfi terdiam sebentar. ia merasa jika Alifa perempuan yang sangat baik, ia tidak tega jika harus menyakitinya. Namun ...
" Kahfi?, Kamu lagi mikirin apa sih?".
Kahfi gelagapan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Hmmm... Iya aku bakal usahain".
Mendengar ucapan Kahfi . Perempuan tersebut tersenyum kemenangan .
" Dasar laki-laki bodoh. Hmmm.... Tidak lama lagi Alifa kamu akan merasakan apa yang pernah di rasakan oleh mommy ku". Batinnya.
"Maafin aku Alifa...maaf". Batin Kahfi.
Kahfi POV end...
••••
Alexander POV
Alexander Alderic atau biasa disapa Xander adalah seorang CEO yang sangat terkenal di beberapa negara.
Anak angkat dari Aaron Alderic.
Memiliki sifat yang sangat tegas dan juga bertanggungjawab membuat dirinya sangat disegani.Xander seorang laki-laki yang sangat tampan dengan garis wajah yang terpahat dengan sempurna membuat semua kamu hawa ingin menjadikannya sebagai suami mereka.
Namun hanya satu yang dapat memikat hatinya.
Kalian tau siapa yang berhasil memikat hati Xander?
Yah, kalian benar Jihan Anata Queena .
Jihan adalah seorang Queen di hati Xander.Xander jatuh cinta pada Jihan setelah mereka bertemu di Bandara Indonesia beberapa tahun yang lalu.
Xander saat itu berencana ingin menemui mantan istri dari ayah angkatnya . Bunda Nasya... Ia ingin bertemu dengannya namun karena ada beberapa masalah waktu itu jadi ia tidak sempat untuk untuk menemui Nasya.
Xander juga selalu mengawasi semua yang dilakukan oleh Jihan . Selain itu ia juga tetap mengawasi sang adik tercinta, Alifa. Saat ini sangat mudah untuk mengawasi ke dua perempuan yang ia sayangi terlebih setelah ia tau jika mereka berdua mungkin menjalin persahabatan.
Xander memang menganggap Alifa sebagai adiknya sendiri tetapi ayahnya itu mungkin mengira jika Xander mencintai Alifa... Padahal itu sangat salah. Ia menyayangi Alifa sebagaimana seorang Kakak yang menyayangi adiknya.
Terlebih setelah Aaron menceritakan semua masa lalu nya dulu pada nya.
Xander bahkan sempat mengatai ayahnya itu gila karena melepaskan sebuah berlian demi batu kerikil di pinggir jalan."Hmm.... Aku akan datang menemui mu baby, tunggu aku". Ucap Xander yang memeluk foto Jihan .
Terimakasih atas kesediannya membaca cerita ini 🤗.
Jangan lupa untuk vote dan komen ❣️❣️.
_Hastina
1/5/21.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Alifa
Подростковая литература(sequel Transmigrasi Aisyah) Alifa Zea Amanda anak kedua dari Fadlan dan Nasya. Alifa seorang perempuan yang memiliki paras cantik yang mungkin akan di kagumi oleh para kaum adam. Takdirnya seolah-olah sedang mempermainkannya. Namun Alifa selalu s...