Miss You Alone (4)

929 108 15
                                    

Seokjin dan yoongi resah menunggu adiknya pulang, ini sudah terlalu malam, seharusnya adiknya sudah pulang. Sedang sekretaris cho sedang menghubungi sekretaris park untuk mengetahui kemana taehyung pergi. Sebenarnya hal ini sangat biasa terjadi, anak-anak kelas atas melakukan taruhan demi uang receh bagi mereka. Tetapi karena seokjin dan yoongi terlalu lama jauh dari adiknya, ini kebiasaan buruk yang seharusnya tidak dilakukan, jadi mereka begitu merasa khawatir.

"Bagaimana paman?" seokjin menatap sekretaris cho penuh harap.

"Mereka di merlion street tuan, di sekitar lapangan golf gangnam" yoongi lekas bergegas, mencegah hal-hal buruk terjadi.



********

Para anak kalangan menengah atas itu berkumpul di merlion street, sesekali terlihat gadis-gadis dengan pakaian kurang bahan yang berkeliling mencari pengakuan. Namjoon di dampingi taehyung dan hoseok masih duduk di sisi jalan, menunggu waktu permainan yang kurang dari lima menit lagi.

"Hyung, ini hanya tiga lap, kau tahu kan appa ku akan pulang dari amerika malam nanti. Maka dari itu permainan aku percepat" namjoon mengangguk mendengar penjelasan taehyung.

"Motormu dalam kondisi baik, jaesung sudah memeriksanya tadi"

"Jika aku menang besok kalian harus mengantarku ke panti, dan kau jung hoseok--jangan lupa janjimu" hoseok tertawa lebar, ia tidak lupa, lagipula dia memang sudah pernah berjanji pada si kecil kai untuk mengajak ke pulau jeju.

"Menjijikkan--sana, yo jae suk sudah diatas motornya" sergah hoseok saat melihat namjoon memberikan aegyo padanya dan taehyung.

Namjoon terkekeh dan lekas menuju ke arena balap, sedang hoseok dan taehyung hanya tertawa saja, senang melihat namjoon menunjukkan karakter aslinya disini. Jika dipikir-pikir, sebenarnya namjoon itu pribadi yang ceria dan atraktif, hanya saja sejak kejadian beberapa tahun lalu namjoon selalu menutupi dirinya dengan karakter yang keras dan bengal, semata hanya untuk mencari perhatian kedua orang tuanya.

"Hei, kim taehyung, kau yang harus memulai pertandingan ini!" taehyung bangkit sambil melirik hoseok sesaat.

"Waktunya bersenang-senang hyung"

*******

"Kau yakin ini tempatnya yoon?" yoongi mengangguk lekas keluar dari mobil yang dikendarainya.

"Ayo hyung, permainan benar-benar sudah dimulai"

Yoongi bergegas mendahului sang kakak yang masih melihat keadaan, jalan ini cukup redup namun riuh dengan deru motor yang hendak melaksanakan balapan liar. Seokjin melangkahkan kaki mengikuti yoongi yang sudah berada di depan arena.

"Mulai!!" seokjin berlari mendengar seruan seorang wanita yang menandakan mulainya pertandingan.

Yoongi sudah bertanya kepada beberapa orang tentang siapa penyelenggara pertandingan itu, dan mereka menunjuk pada tiga orang yang ada sisi kanan jalan. Samar seokjin mendengar obrolan yang ia pikir akan membahayakan adiknya.

"Beri oli di lap terakhir, jae suk akan berusaha mendahuluinya" terlihat seseorang menyerahkan sekaleng oli pada laki-laki berperawakan kecil itu.

Yoongi lekas menyeberang sebelum ditahan oleh seokjin yang menariknya lebih awal.

"Tolong hatu-hati, lihat mereka datang" kedua motor berkecepatan tinggi itu melintas tepat di depan wajah yoongi.

"Aku tidak ingin kehilangan kedua adikku--berpikirlah sedikit" seokjin menggeplak yoongi hingga meringis, yoongi sendiri tak tahu jika motor benar-benar sudah hampir melalui garis start.

Drabble Namjoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang