Missin' You Alone (5)

894 109 14
                                    

Yoongi menatap namjoon yang baru saja merapikan pakaiannya, adiknya ada kelas pagi hari ini. Dilihatnya adiknya sekali lagi, benar namjoon sudah dewasa, ia jadi menyesal tidak mendampingi namjoon selama ini. Yoongi mendadak kikuk saat namjoon mengalihkan pandangan kearahnya seakan bertanya. Ia lekas mendekat dan membawakan tas milik namjoon.

"Bagaimana jika hari ini hyung antar ke kampus?" Tanya nya sambil merapikan rambut perm namjoon.

Namjoon sebenarnya ingin, tetapi ia merasa ada sesuatu yang harus ia lakukan selain kuliah dan kakaknya tidak perlu tahu. Namjoon menolak dengan lembut, beralasan jika ia ingin membetulkan body motornya yang sempat lecet kemarin. Walau agak kecewa tapi yoongi berusaha maklum, ia bahkan tetap mengantar sang adik sampai halaman depan.

"Hati-hati di jalan ya, jangan terlambat pulang" namjoon mengangguk dan lekas meninggalkan kediamannya.

***********

Seokjin masih berada di kamarnya meski matahari sudah naik semakin tinggi, kantor benar-benar tidak bisa diajak kompromi sama sekali. Deadline nya semakin banyak dan ia makin kesulitan, itu karena beberapa berkas nya memang ada di Jepang. Ia dengan terpaksa menghubungi rekannya lagi, meminta nya mengirimkan salinan file yang sebelumnya telah ia selesaikan.

"Seokjin Kim, maaf. Tapi apa bisa kau tidak menggangu ku?" Tanya nya ketus.

Seokjin mengangguk tanpa sadar, bibirnya ia gigit dalam, ia akan ada dalam masalah besar saat ini. Baru saja promosi jabatan ia peroleh, namun tanggapan buruk dari beberapa teman mulai terlihat karena ia tidak profesional

"Maafkan saya tuan Okada" ucapnya penuh sesal.

"Ini terakhir kali, seokjin Kim. Aku harap kau benar-benar bisa bertanggung jawab atas pekerjaanmu sendiri"

Seokjin menghela nafas, meremat kepalanya pening. Bagaimana ini, bagaimana jika semua hal indah yang ia bangun saat ini runtuh begitu saja. Bagaimana jika semua pencapaian yang ia bangun selama ini hancur berantakan. Matanya masih menatap halaman depan, tempat dimana yoongi melepas namjoon yang akan berangkat ke kampus.

"Namjoon, Hyung harap kau mengerti jika Hyung telah memiliki tanggung jawab lain"

**************

"Hai taeri, aku datang lagi"

Namjoon duduk di hadapan tempat peristirahatan terakhir adik jae suk. Perasaan bersalahnya memang tak pernah berakhir, sama seperti sebelumnya. Ia meletakkan sebuah buket di atas rumput hijau itu lekas mengusap nama yang terukir disana.

"Biasanya aku datang dengan cerita menyebalkan, bertengkar dengan kakakmu misalnya" namjoon terkekeh.

"Tapi kali ini biarkan aku bercerita sedikit bahagiaku, kau mau dengar?" Namjoon tersenyum, tak ada salahnya bercerita pada taeri.

"Kau tahu, kakakku pulang. Kedua kakakku telah kembali. Kau ingat anak laki-laki yang memberimu permen kapas waktu itu? Itu kakakku. Rasanya semua penderitaan ku selama ini terbayarkan, melihat bagaimana yoongi Hyung dan seokjin Hyung ada di dekatku membuatku sempurna"

Cerita itu terus berlanjut, kadang namjoon tertawa saat menceritakan kelucuan kakaknya, ia memang ekspresif sekali jika bercerita pada taeri.
Namjoon tak sadar jika ada yang mengawasinya sejak tadi di balik pohon. Anak lelaki itu mengawasi namjoon dengan mata tajamnya. Ia meremat jemarinya kuat, saat namjoon mendapatkan segalanya kembali, ia justru kehilangan semuanya selamanya.

"Kau tidak pantas bahagia namjoon!" Geramnya sambil meremat buket yang tadinya akan ia berikan pada adiknya.

************

Kedatangan tuan dan nyonya Kim dirumah membuat keadaan rumah yang tadinya sangat nyaman menjadi agak menegangkan. Mereka berusaha membuat semuanya menjadi sempurna, agar tidak menyulut emosi tuan maupun nyonya nya. Wajah serius seorang sangjoo bahkan mampu membuat tawa para asisten berhenti, mereka memilih pergi menjauh karena enggan mendapat masalah.

Drabble Namjoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang