Missin' You Alone (End)

1.2K 111 25
                                    

Seungjoo tak hentinya merapal doa, ia terus berusaha menguasai dirinya agar tak terbawa emosi. Seruan beberapa perawat dan seorang dokter yang berusaha mempertahankan kondisi putranya sejak tadi membuatnya kepayahan.

"Namjoon boleh minta apapun asal janji sembuh, jangan seperti ini ya nak, Appa mohon" Seungjoo mengerang takut, kondisi putranya semakin menurun.

Ia terus merayu Tuhan untuk mengabulkan permintaannya. Ia tidak butuh semua harta atau pengakuan orang lain, ia hanya butuh anak-anaknya. Bagaimana bisa namjoon menyadarkan ketamakannya dengan cara seperti ini. Ia tidak membayangkan jika ia kehilangan salah satu putranya, ia tidak mau. Ia terus saja merapal doa ditengah tegangnya keadaan dalam ambulance.

Dokter mengkode sang driver untuk lebih cepat lagi, dokter tidak mau sampai menggambil resiko dan membuat nyawa anak muda dihadapannya ini tiada. Namun sesaat kemudian detak jantung itu mendadak terhenti membuat dokter dan beberapa perawat lekas memberikan bantuan hidup dasar pada pasien nya itu.

"Shot!!"

"Tidak berhasil dokter"

"Namjoon, tidak!! Tidak jangan tinggalkan appa!"

"Satu kali lagi, naikkan dayanya ---"

"Shot!!"

Belum sampai lima belas detik, setelah bantuan defibrilator daya rendah detak jantung namjoon kembali. Seungjoo masih menggenggam erat jemari namjoon karena ia merasa begitu ketakutan. Tuhan seperti sedang mempermainkan akal sehatnya, membuatnya menjadi tak terkendali seperti tadi.

"Atur tekanan oksigennya sampai detak jantung nya kembali stabil"

Dokter mengalihkan perhatiannya pada seungjoo saat beberapa perawat mulai memberi bantuan hidup lanjutan pada pasien. Dokter menepuk bahu seungjoo yang terlihat tertunduk menyandarkan tubuhnya pada namjoon.

"Doakan yang terbaik untuk putra anda tuan"

***********

Dilain pihak kendaraan yoongi berbalik arah setelah mengetahui bahwa namjoon dirujuk ke rumah sakit lain. Diliriknya sang ibu yang masih terisak-isak dipelukan Sinhye. Tangannya gemetar, ia tahu ia benar-benar ketakutan sekarang. Mobilnya sedikit menyingkir saat mendengar sirine ambulance dibelakangnya, dilihatnya ambulance berjalan cepat mendahului kendaraannya. Awalnya yoongi abai dan memilih fokus, namun saat melihat mobil ayahnya ikut mendahului kendaraanya, ia baru sadar jika mungkin saja ambulance tadi yang merujuk adiknya.

"Eomma, tenanglah. Namjoon akan baik-baik saja" lidah yoongi terasa kelu, apa benar ucapannya sekarang, ia sendiri merasa tidak yakin.

Matanya dengan awas melihat pergerakan mobil sang ayah yang ada di depannya, mengikuti iring-iringan kendaraan hingga memasuki rumah sakit besar yang ada di kota Seoul. Dilihatnya brankart yang sudah mulai diturunkan dengan namjoon diatasnya, ia juga melihat ayah keluar dari ambulance tersebut. Ia juga melihat sang kakak yang ikut berlari mengejar brankart namjoon, disusul paman Han yang ikut dibelakang seokjin. Yoongi yang melihat seokjin mendadak menjadi sangat emosi, kalau bukan karena kakaknya adiknya tidak akan seperti ini.

**************

Seungjoo diam saja sejak tadi, ia juga tidak berniat menanggapi tuan Han yang hendak memberinya minum. Mata tua nya menatap ruang operasi tempat putranya dirujuk, dokter masih melakukan tindakan di dalam sana. Perhatiannya mulai teralihkan saat sang istri datang dengan dibantu oleh assisten mereka. Direngkuhnya sang  istri tanpa mampu berkata apapun. Ia tahu istrinya takut, ia tak kalah takut bahkan hancur sejak tadi.

"Siapkan defibrilator"

"Shot"

Seungjoo mengeratkan pelukannya pada sang istri, bayangan tubuh anaknya yang luka disana sini tersentak karena alat kejut jantung membuatnya menyesal telah mengabaikan namjoon selama ini.

Drabble Namjoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang