Suara tembakan besar terjadi,mereka kecolongan!Jisung,Chenle dan beberapa orang lainya ikut berlari masuk mengecek kedalam namun yang mereka dapati adalah Changbin yang terduduk lemah menyandar pada tembok dengan luka sayatan di tanganya.
"Changbin!bagaimana kau bisa terluka!"Chenle berjongkok melihat tangan pria itu yang sobek dan berlumuran darah segar.
"Jangan urusi aku dulu,pengecut itu tadi menerobos masuk dan membawa pergi Lee Minhyung".
Jisung membuka mulutnya dan segera pergi mengecek apa benar tahanan Jeno itu pergi bersama para pemberontak tersebut,Jisung membuka seluruh pintu tapi disana memang tidak ada siapapun kosong.
Tamatlah riwayatnya bagaimana pemberontak itu bisa masuk kedalam sini,Jisung menghampiri Chenle mengatakan semuanya kepada pemuda China itu.
"Tuan Zhong,Lee Minhyung memang tidak berada di mana mana,sepertinya bajingan itu membebaskanya karna Lee Minhyung itu akan sangat berperngaruh jika bersama kita".
"Cari dia!sebelum Jeno mengetahuinya"Ujar Chenle menyuruh Jisung untuk bertindak lebih cepat di banding kena amuk oleh Jeno.
Si pemuda tinggi tersebut mengangguk,memberi informasi kepada bawahanya untuk ikut denganya mencari keberadaan Marklee,pria yang sangat penting untuk kelompok mereka,belum sempat Jisung bergerak suara serak yang amat sangat familiar menghentikan lelaki tinggi itu.
"Cari siapa?".
Mereka menoleh melihat Jeno dengan Kemeja sobek sobek,mengekspos tubuh atletisnya yang terlihat dan mencetak.
Keduanya terdiam tidak bisa menjawab apa apa begitu terkejut dengan kehadiran Jeno yang tiba tiba.
"Cari siapa!kenapa diam saja Hm?!".
Jisung tergagap melirik lirik Chenle dia tidak bisa melanjutkan kata katanya takut salah bicara atau pisau yang selalu Jeno sembunyikan akan menusuk telak kerongkonganya tetapi Chenle hanya diam memberi isyarat pada Jisung untuk mengatakan apa yang terjadi.
"Maaf Tuan,Lee Minhyung kabur bersama pemberontak itu".
Alis Jeno terangkat sebelah,memandang kedua pemuda itu dengan wajah intimidasinya"Lalu apalagi!CARI DIA SAMPAI DAPAT!"tegas Jeno.
Keduanya mengangguk dengan kompak dan pergi untuk mencari Mark,bagaimana pun Mark harus di temukan atau nyawa mereka akan melayang,walaupun Chenle adalah sepupu Jeno tapi tidak ada kata Saudara diantara mereka,Jeno tidak segan segan akan membunuh keluarganya jika memang keluarganya merecoki kehidupanya.
•••
Mark meregangkan otot-ototnya akhirnya dia bebas dari rumah berisi penghuni gila yang benar benar ingin memanfaatkanya,ternyata Changbin itu orang baik dia kira dengan wajah sangar dan perlakuan kasarnya kemarin sangat terlihat bahwa Changbin orang yang keji dan juga pengikut Jeno yang paling tunduk ternyata perkiraanya salah terhadap lelaki itu.
"Akhirnya aku bebas!"Gumamnya girang sembari menghirup oksigen malam yang begitu menyegarkan,rambutnya tertiup oleh angin hingan berkibar,surai lelaki manis itu sampai berantakan akibat hembusan angin.
Pria manis itu menatap sekitar dia ingin makan tapi tidak punya uang,ini semua karna Jeno pria gila itu membuatnya sengsara,coba saja dia tidak tertangkap hari itu mugkin Mark masih bisa bersenang senang dengan hidupnya yang miskin namun bisa mencukupi perutnya dengan banyak cacing berdemo didalam sini.
Mata bulat Mark mendelik ketika merasakan perutnya di peluk posesif oleh sebuah lengan,Telinganya merasa hangat akibat hembusan nafas yang terdengar di telinganya.
"Ingin kemana sayang hm?"bisik seseorang dan menjilat cupingnya dengan sensual,Mark melenguh matanya memincing tajam,sialan!dia ingin mengamuk saja.
Bagaimana bisa pria gila dengan obsesi besarnya ini menemukan dirinya apa dia di jebak oleh Changbin,tidak pasti tidak mugkin Changbin menjebaknya untuk apa lelaki itu susah susah mengeluarkanya hanya untuk membuatnya tertangkap lagi.
Mark menggeram kesal menyikut perut lelaki itu dengan kuat sampai pelukanya terlepas,Mark mendorong Jeno agar menjauh dan segera berlari ketika Jeno meringis karna sikutanya.
Lagi lagi dia kalah cepat berlari dengan si surai blonde itu alhasil tubuhnya berada di cengkraman Jeno lagi,namun Mark tidak bodoh dengan sisa sisa tenaganya,pria garang itu mengigit lengan Jeno yang mengunci pergerakan lehernya,Jeno berteriak kecil,gigitan lelaki mungil ini tidak main-main,dengan gesit Mark memutar lengang Jeno dan diletakan di belakang punggung lelaki itu,Jeno mendongak ke langit langit.
Kedua tanganya di kunci oleh Mark,ternyata Mark pintar juga tidak sia sia dia mengincar lelaki itu,Jeno menyunggingkan senyumnya Mark kira dia akan kalah begitu saja tentu saja tidak.
"Hei Babe lepaskan aku"pinta Jeno.
"Tidak akan,apa kau ingin aku patahkan tanganmu sekalian?"tanya Mark dengan nada sombongnya karna merasa telah memenangkan pertarungan ini.
"Apa aku boleh menolaknya?".
"Tentu saja tidak!"balas Mark.
Tubuh Mark segera di sergap dari belakang orang orang suruhan Jeno telah datang,Mark memberontak memiting Tangan Jeno lebih kuat namun kedua orang berbadan besar itu menjauhkanya dari Jeno,dia kena jebakan lagi!.
Sementara Jeno meregangkan tanganya yang ngilu sampai berbunyi tulang tulangnya akibat terlalu tegang.
"Hei pria tua berambut putih lepaskan Aku!!!!!aku tidak ingin jadi budak sex mu atau pun bawahanmu bodoh!".
Mark berteriak di tempat umum seperti ini membuat atensi para masyarakat mengarah padanya.
"Yak!Lee Jeno gila,penismu Kecil tidak bisa memuaskanku!Lee Jeno!!!!".
Jeno yang tadinya tersenyum penuh kemenangan terperangah senyumanya luntur mendengar Hujatan menyakitkan hati dari pria mungil yang manis sayangnya songong itu perihal kejantananya yang kecil,Bagaimana bisa Mark mengatai juniornya kecil dan tidak bisa memuaskan lelaki itu di saat penis Jeno malah tidak bisa masuk secara keseluruhan kedalam mulut dan hole Mark yang begitu sempit sampai sampai anak itu harus menangis dan terus menjerit.
"Benar benar kurang ajar!"gumam Jeno.
•••
Sorry Mank gue lagi pilek jadi susah buat fokus nulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER J.ONE [NOMARK] Revisi
Fanfic[JENO X MARK] "Pssst Secret-!". BxB Jeno!Dom Mark!Bott