Gue balik ")
"Sudah lah tidak usah di pikirkan semua sudah terjadi"Jeno berucap,keduanya menatap mayat Subin yang di seret keluar dari arena,pria itu sudah meninggal karna kehabisan darah,Mark merasa berdosa telah membunuh pria itu.
"Ini semua karnamu dia tidak akan mati jika cepat di tangani"bela Mark,si agustus benar benar tak habis pikir bahwa Jeno sama sekali tidak punya hati nurani.
Jeno jengah mendengar ocehan pria cerewet di pelukanya ini"cepat ditangani atau tidak ditangani pun sama saja,pria itu akan mati juga"Mark menyentak tubuh Jeno kebelakang,lelaki itu pergi dengan wajah tak enak.
Dia benci tempat ini,bangunan ini seperti tempat kematian,kapan saja darah bisa tumpah disini.Mengerikan!
"Hei sayang"tangan Mark di tarik kuat,Mark sampai berbalik kasar dan terkejut ketika tubuhnya begitu dekat dengan tubuh Jeno tidak ada celah jarak diantara mereka,Mark meremat kesal baju yang dipakai Jeno,sebalah tanganya reflek mengudara untuk menampar lelaki gila itu,jika saja tangan yang lebih besar tidak sigap menahan pergelangan tanganya,sudah pasti telapak tanganya ini akan mendarat mulus di wajah sok tampan itu.
"Lain kali hati hati,tanganmu itu di jaga".
Si manis menggeram tanganya yang di tahan Jeno terkepal kuat"coba saja tanganku berhasil menampar wajahmu,sudah pasti aku akan senang"tegas Mark.
Jeno terkekeh pelan.
"Reflekmu bagus baby,tapi tidak sekuat instingku,jadi kau tidak bisa menamparku begitu saja".
Tangan Jeno terhempas tubuhnya terdorong kebelakang,pria manis itu mempunyai tenaga yang tak main main untuk mendorong dirinya,mata bulat itu menatap tajam,lalu pergi tanpa ciuman (?)oh atau itu hanya kemauan Jeno.
"Sangat manis dan cool,tidak lemah dan tidak mudah di taklukan,kau menarik baby"ujar Jeno pelan,sembari membenarkan pakaianya yang kusut setelah itu pergi kearah selatan lebih tepatnya ruangan-Lee Jaemin.sepupunya.
•••
Pria bersurai pink yang sedang fokus memperhatikan monitor,benar benar mengabaikan eksitensi si tampan yang duduk di kursi tepat dihadapan meja kerja pria berwajah bak kelinci itu.
"Kau mengabaikanku na?"pria bersuarai blonde itu buka suara,mengetuk ngetuk pulpen yang berada di meja Jaemin lalu membongkar isinya setelah itu di lempar begitu saja.
"Na!tuli sekali bocah ini".
"Berisik Jeno!,jangan membuat diriku berada dalam masalah"balas Jaemin tanpa mengalihkan pandanganya se inci pun pada komputer,pemuda bersurai pink itu menyipitkan mata membaca sesuatu yang berada di layar monitor.
"Memangnya apa yang ku lakukan padamu,sampai sampai kau berkata seperti itu".
Jaemin menoleh memukul mejanya pelan berharap Jeno terkejut,padahal nyatanya dirinyalah yang kaget bukanya Jeno,pria blonde itu tampak santai seperti biasa.
"Jangan pura pura bodoh lee Jeno!aku tidak mau sampai nyawaku hilang hanya karena terlalu dekat dengamu".
Jeno tertawa puas melihat pria idiot itu dengan wajah menyebalkan yang ia tampilkan.
"Aku menemuimu bukan berarti aku bermain belakang denganmu Na,aku kesini hanya ingin bertanya kapan kau kembali ke Jerman?secepatnya kan?".
Mendengar pertanyaan Jeno,Jaemin sudah bersiap akan melemparkan komputernya ke kepala Jeno tapi tidak jadi,nanti jika Jeno mati siapa yang akan membayarnya tapi kalau Jeno mati pun tak masalah karna masih ada tuan besar Lee yang akan membayarnya atau mungkin Tuan besar Lee juga tidak akan membayarnya karna Jaemin yang membunuh Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER J.ONE [NOMARK] Revisi
Hayran Kurgu[JENO X MARK] "Pssst Secret-!". BxB Jeno!Dom Mark!Bott