"Dimana Changbin sudah di temukan?"tanya Jeno terhadap anak buahnya yang masih mundar mandir di depan sebuah ruangan.
"Sepertinya tuan Changbin sudah dibawa kabur"Jeno berdecak kesal,Mark yang tadi diam diam berusaha kabur dan keluar dari rumah itu tiba tiba berlari kembali dengan wajah pucat,Jeno yang menyadari Mark yang diam diam pergi darinya tersenyum miring melihat pria itu kembali lagi tanpa dia paksa untuk kembali.
Pria april itu menoleh mengusak rambut Mark,namun langsung di tepis oleh sang empunya.
"Wajahmu pucat ada apa hm?".
Mark mendengus kesal hidungnya mengerut,Mark meroll eyesnya ketika dia sampai di depan pintu utama tadi,Mark melihat Mayat Subin dan Taehyun yang sempat tidak sengaja dia bunuh tempo hari dan disana Haechan sedang menguliti mayatnya itu membuat Mark bergidik ngeri karna jijik dan takut.
"Bawahanmu itu Gila!bagaimana bisa dia menguliti manusia dengan santainya!"protes Mark.
Mendengar celotehan Mark,Jeno paham pasti itu ulah Haechan dasar bocah aneh,Haechan selalu tidak bisa menahan rasa untuk membalas dendam pada seongok mayat haram itu.
"Memangnya kau pergi ke pintu utama?untuk apa?".
Bibir Mark terkatup dia akan ketahuan nantinya,karna dia mencoba untuk melarikan diri jika mengatakan yang sejujurnya,"aku hanya berjalan jalan saja"jawabnya,Jeno menganggukan kepala saja walaupun dia tau Mark sedang berbohong.
"Ya sudah biarkan mereka mencari Changbin,aku akan membawa Mark pulang ke Mansion"Titah Jeno,Semuanya mengangguk patuh.
•••
Di Mansion,Jeno dan Mark berjalan beriringan,pria yang sudah memiliki satu anak itu menyuruh Mark untuk kembali ke kamar.
Namun Mark tidak menuruti dan malah mengejar Jeno yang berjalan menjauh"heh tua bangka!"panggil Mark tanpa rasa takut sedikit pun ketika memanggil Jeno dengan sebutan seperti itu.
Jeno berhenti berjalan mendegar panggilan itu di tunjukkan untuknya,dengan cepat Mark berdiri dihadapan Jeno dengan wajah penasaran"aku ingin bertanya".
"Hm..?".
"Ke-kenapa,mayat orang orang yang tak sengaja ku bunuh itu berada disana".
Pria April itu menyunggingkan senyumanya,mengelus kepala Mark lalu berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata pun,Mark melirik kebelakang dimana Jeno sudah tidak berada di pandangan.
"Ck!manusia aneh".
Mark berjalan kembali ke kamarnya dengan rasa penasaran yang besar,lelaki itu bergidik ngeri menginggat dirinya yang hampir saja menjadi jalang dari lelaki tua kolot yang menyekapnya,memangnya dia lelaki apaan,disini saja dia selalu menjadi penghangat ranjang seorang Lee Jeno,kurang ajar memang.
Triplets Lee saat ini tengah bermain dengan putra dari Lee Jeno,ketiga lelaki itu sungguh heboh hanya karna seorang bayi bagaimana tidak,Renjun yang terus berteriak karna rambutnya dijambak kuat oleh Arseno.
Lalu Jaemin si rambut pink yang gemas dengan pipi bulat keponakanya,sampai sampai pipi Arsen dia hisap kepalang gemas tentu saja bayi itu menangis,dan Haechan pria tan itu malah mengikuti cara bayi itu menangis membuat suasana semakin runyam memang Haechan ini bukanya mengurangi masalah malah membebankan.
"Lucuu banget!gigit nih"ujar Haechan bergetar gemas menatap keponakanya yang masih menangis.
"Chan!diam lah"Haechan mencibir Renjun,karna Renjun selalu emosi jika dia berbicara memangnya apa salahnya,Haechan baru saja kembali ketika melihat Jeno dan Mark kembali ke Mansion,bajunya terkena noda darah dan Renjun baru menyadari itu,lantas pemuda berambut abu abu itu menendang bokong Haechan agar menyingkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER J.ONE [NOMARK] Revisi
Fanfiction[JENO X MARK] "Pssst Secret-!". BxB Jeno!Dom Mark!Bott