Revolver

8.8K 800 62
                                    

Kedua tangan Mark di borgol di sebuah dinding besar,pria manis itu menunduk mulutnya terbuka sampai sampai saliva turun ke lantai bersamaan dengan keringat yang becek.

Lagi lagi dia harus berakhir naked di hadapan pria gila itu,tenggorokanya menjadi sakit akibat tersedak benda panjang berurat yang terus saja menyodok mulutnya tadi,memangnya apa nikmatnya di sumpal oleh benda itu.

Pria tinggi yang menjadi oknum pemerkosaan Mark berjongkok di hadapan si mungil,menyentuh dagu lelaki manis itu dengan telunjuknya agar wajah sexy itu bisa dia tatap lebih lama,Jeno berdecak kagum melihat wajah Mark yang sayu bagaimana bisa tahananya se sexy ini,sepertinya akan sayang jika Mark dia pergunakan untuk menjadi bodyguardnya,lebih cocok menjadi penghangat ranjang saja.

"Kurang memuaskan bukan?ck ck ck penis ku memang kecil sayang,kalau begitu siap untuk ronde selanjutnya?".

Mark sekuat tenaga menggeleng heboh,menatap Jeno dengan mata bulatnya yang penuh dengan air mata dan keringat"tidak Mau!"tolak Mark.

Jeno terkekeh mengelus pelan pipi Mark,memangnya dia akan mengikuti apa yang Mark ucapkan.

"Kau siap tentu saja,Ayo bermain lagi"Jeno menarik sabuknya yang tergeletak di lantai dan di arahkan ke tubuh Mark yang sudah luka dan lebam-lebam akibat ulah pria itu.

•••

Plak!

Kepala Jeno di pukul begitu saja oleh Map yang di pegang papanya,lelaki paruh baya itu duduk di kursi kebesaranya memandang sang anak dengan tatapan kesal.

"Apa yang kau perbuat Jeno?!".

Pemuda Lee itu mengangkat wajahnya menatap mata sang Ayah.

"Oh aku?seperti biasa memuaskan nafsu tentu saja".

Tuan Lee itu rasanya ingin membuang putra tunggalnya kedalam lautan,Jeno memang tidak ada puasnya lelaki itu berkata ingin mencari pria bernama Lee Minhyung atau yang biasa di sebut Marklee itu untuk menjadi kelompok mereka,tapi apa yang di lakukan Jeno bukanya mengajari cara untuk menjadi petarung dan penembak handal,pemuda kelebihan hormon itu malah mengajak orang incaranya untuk bercocok tanam.

"Gadismu banyak Lee Jeno!jangan kau rusak juga pemuda bernama Lee Minhyung itu".

Jeno mengusap kedua matanya"sudah terlambat,kita berdua sudah sering melakukanya"bagaimana bisa Jeno mengatakan se santai itu di hadapan papanya.

Chenle membuka pintu ruangan,pemuda China itu segera menarik kursi di hadapan tuan Lee dan mendudukan dirinya disana.

"Appa!anakmu itu keterlaluan sekali dia membuat Mark pingsan,kasian lelaki manis itu dia terlalu banyak menyimpan sperma si tua bangka ini"Chenle melirik sinis Jeno yang mengangkat sebelah alisnya,kalau disini ada Appa Lee,Chenle menjadi tak takut dengan Jeno.

"Hei sipit!pergi dari sini,aku sedang berbicara dengan Appaku,ini hanya pembicaraan diantara Ayah dan Anak,kau hanya bocah ingusan menyingkirlah"usir Jeno.

"Kau juga sipit Master J.one!".

"Belom pernah merasakan belati milikku sepertinya bocah cempreng ini".

Tuan Lee memegang kepalanya yang berdenyut,bukanya bisa lega karna sudah memarahi putranya pemikiranya salah kedua mahluk ini malah bersatu dan membuatnya pusing.

MASTER J.ONE [NOMARK] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang