Aku terlalu fokus mengagumi dirimu, hingga lupa bahwa setiap takdir sudah Allah tetapkan. Mungkin kita tak mampu untuk mengubahnya, namun kita masih bisa berusaha untuk mendapatkan yang menjadi tujuan kita.
Ana Musytaq Ilaik Yaa Ustaz
***
Suasana masjid kali ini begitu ramai, anak-anak,yang masih duduk di TK tengah berlarian ke sana- ke mari tanpa mengenal lelah. Ma'lum mereka belum terbiasa untuk berpuasa penuh, mereka masih bisa minum jika lelah.
"Fikran jangan lari-larian," tegur gadis yang bertugas sebagai koordinator. Dia Nuzha, mendapat amanah untuk merapikan duduk anak-anak yang datang.
"Hallo adek-adek, cek cek ..." seorang pemuda tengah berdiri di depan dengan microphone di tangannya.
Seluruh anak-anak, yang tadinya tengah berlarian melihat ke depan. Melihat celah, Nuzha segera meminta anak-anak itu untuk duduk.
"Ayo, duduk dulu. Tuh kak Awan udah mau buka acaranya," bisik Nuzha kepada anak-anak di sana.
Berbeda dengan anak laki-laki, anak perempuan sudah duduk rapih. Hijab yang terpasang di kepala kecil mereka begitu pas, dan lebih cocoknya dikatakan imut.
Lelaki yang berdiri di depan, dengan semangat Awan mulai berbicara kepada seluruh yang datang.
"Maa Syaa Allah, Barakallah," ujar pemuda itu begitu antusias, "Terima kasih kepada adek-adek yang sudah bersedia datang di kegiatan Pesantren Ramadan kali ini. Antusias adek-adek untuk datang ke sini. Semoga di hari pertama ini kita diberikan semangat untuk menuntut ilmu dan terus memperbaiki diri."
Awan melihat ke penjuru masjid, mata menemukan sosok yang ia cari dengan senyuman sambil melihat gadis yang baru saja dilihatnya, mata pemuda itu kembali fokus kepada anak-anak yang ada di hadapannya, "ayok, duduknya yang rapih. Acaranya akan segera dibuka ya," ujar Awan lalu kembali menyimpan microphone di tempatnya.
Awan keluar menghampiri kedua orang gadis yang bertugas sebagai pencatat nama, "Yuri, ada berapa yang absen tadi?" Tanyanya.
"Alhamdulillah, ada 100 orang lebih. Tahun ini banyak peningkatan dari tahu kemarin," terang Yuri.
"Alhamdulillah," sahut Awan dan seorang gadis yang duduk di samping Yuri.
"Oh iya, nanti Arisha aja yang data ke buku absen ya, gak papa kan?" Ujar Awan.
"Iya kak siap, santai aja," seloroh gadis itu.
"Alhamdulillah, syukron ya," tutur pemuda itu.
"Iya kak, gak papa. Malah aku senang ada yang dikerjain," ujar Arisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Musytaq Ilaik Yaa Ustaz
SpiritualSeorang gadis remaja yang di ajak temannya untuk mengikuti pesantren kilat Ramadan. Awalanya ka hanay biasa saja ketika mengikuti Pesantren Ramadan. Tetapi ketika ia melihat Ustad yang mengajarnya, membuat gadis itu bersemangat. Gadis itu ialah Aris...