Teruslah berusaha bermanfaat kepada siapapun, karena Tuhan enggak akan melihat seberapa banyak apa yang kamu keluarkan. Tapi harus ikhlas ketika memberi.
***
"Nanti kalah adek-adek ikut, insyaallah akan ada ceramah dari Ustadz muda juga loh," ujar Awan memancing para anak remaja yang berada di hadapannya.
Seorang anak mengangkat tangannya, "kak, kan sekolah nih. Terus gimana bisa ikut?" Tanya seorang gadis yang memiliki wajah bulat.
"Jadi, kalian kan kalau Ramadan pulang sekolahnya itu jam 11-an. Sesudah duhur di rumah bisa deh berangkat ke masjid," ujar Awan dengan senyuman yang masih terpasang di wajahnya.
Arisha lalu menyambung ucapan Awan, "Oh iya, kalau kalian ikut Pesantren Ramadan ini. Nanti kalian akan bisa beberapa lagam Qiro'ah looh."
"Contohnya kak?" tanya anak lelaki yang berdiri di barisan sebelah kiri.
Awan melihat ke arah Arisha, gadis yang dilihat itupun seolah mengerti, "Kakak contohin ya," ucap Arisha mulai menarik nafasnya.
Gadis itu mulai melantunkan ta'udz dan membaca surat Al-fatihah dengan lagam Bayati Asli. Beberapa siswa yang mendengar lantunan dari Arisha seketika terdiam, menatap takjub ke arah wanita itu. Awan yang tadinya ragu seketika membelalakkan matanya, telinganya seolah ragu akan apa yang dia dengar, sedangkan matanya mulai terpejam menikmati alunan Kalam Al-Qur'an.
"Shodaqallahul'adliim ..."
"Maa Syaa Allah, ternyata suara kamu bagus juga ya," ujar Awan takjub.
"Ah, enggak juga. Aku masih belajar kak," ucap gadis itu merendah.
"Nah, adek-adek, kalau kalian ikut Paskil. Insyaallah nanti akan diajarkan berbagai irama dalam Qiro'ah oleh Ustadz Haidar," ujar Awan, kembali mengajak para Siswa Siswi MTs Nurul Iman agar mah untuk ikut serta bergabung dalam kegiatan Pesantren Ramadan yang akan di adakan.
"Semoga dengan kedatangan kita kali ini, adek-adek bersedia untuk ikut serta dalam kegiatan Pesantren kilat Ramadan tahun ini ya, kegiatan akan dibuka besok siang ba'da dzuhur," pemuda itu kembali bersuara dengan memberi tahu kan tentang kapan pembukaan Pesantren Ramadan.
Awan menjeda ucapannya, menarik nafas sejenak lalu melanjutkan perkataannya, "mungkin sekian yang dapat kita sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf, dan kakak tunggu di pembukaan Pesantren Ramadan ya."
"Terimakasih atas perhatiannya, silahkan untuk melanjutkan pelajarannya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh," tutup Awan dengan salam bersamaan dari kedua remaja itu.
"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh," ucap semua siswa siswi MTs Nurul Iman yang berada di lapangan sekolah.
Setelah salam penutup dari Awan, seluruh siswa-siswi berhamburan. Ada yang menuju kantin yang mungkin lapar atau kehausan, dan ada juga yang memilih untuk kembali ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Musytaq Ilaik Yaa Ustaz
DuchoweSeorang gadis remaja yang di ajak temannya untuk mengikuti pesantren kilat Ramadan. Awalanya ka hanay biasa saja ketika mengikuti Pesantren Ramadan. Tetapi ketika ia melihat Ustad yang mengajarnya, membuat gadis itu bersemangat. Gadis itu ialah Aris...