Remaja Masjid

11 2 13
                                    

Jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung. Jika hati seindah bulan hiasi dengan senyuman. Gersang bumi dikala tanpa hujan, pula gersang di hati tanpa adanya iman, Gersang akal dikala tanpa ilmu, pula gersang jiwa tanpa adanya amal. Marhaban yaa Ramadan.

aniisaameliaa

***

Sesampainya di rumah Arisha, kedua gadis itu lalu melaksanakan salat Zuhur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah Arisha, kedua gadis itu lalu melaksanakan salat Zuhur. 

"Arisha," panggil Nuzha.

"Kenapa?" Tanya gadis yang tadi dipanggil.

"Aku pinjam mukenanya ya," ujar Nuzha.

Arisha menpuk dahinya, "Aku kira kenapa, tenang aku ada dua ko," ujar Arisha.

"Alhamdulillah," ucap gadis itu.

"Yaudah yuk," ajak Arisha.

"Lah mau kemana?" Tanya Nuzha.

"Wudhu dulu Nuzhaku sayang," ucap Arisah menyubit pipi sahabatnya.

"Oh iya lupa," ujar Nuzha sambil menggaruk kepalanya.

Arisha melangkah keluar dari rumahnya. Gadis itu berjalan ke arah kamar mandi yang memang terletak di luar rumah.

"Kamu wudhu duluan aja yah, aku tunggu di luar," titah Arisha.

"Okeh," sahut Nuzha.

Karena kamar mandi yang berada di luar terkadang Arisha merasa risih, pintu kamar mandi yang masih terbuat oleh kayu dan sudah lapuk terkadang minder kepada teman yang mainnya entah itu numpang ke kamar mandi atau untuk berwudhu.

Pintu berwarna cokelat itu dibuka oleh Nuzha, wajah yang basah oleh air wudhu menambah kecantikan tersendiri di wajah gadis itu.

"Udah?" Tanya Arisha.

"Udah."

"Mau ke kamar aku dulu atau bareng aja?"

"Bareng aja deh," sahut Nuzha.

"Okey, bentar ya," ucap Arisha lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Kedua gadis itu lalu melaksanakan salat Zuhur bersama. Arisha yang merasa kelelahan merebahkan dirinya tempat tidur.

"Nuzha," panggil gadis yang sedang merebahkan dirinya di atas kasur itu.

"Kenapa?" Sahut Nuzha menengok ke arah sahabatnya.

"Ustaz nya itu aduhai," ujar Arisha masih merebahkan dirinya.

Gadis yang mendengar ucapan sahabatnya itu malah menimpuk Arisha dengan bantal.

"Aduh, tapi serius loh. Untung aja kamu ajak aku ikut serta," ucap Arisha, lalu bangun dari tidurnya.

"Ya ganteng sih, tapi sayang --," ucapan Nuzha terpotong oleh seruan Arisha.

Ana Musytaq Ilaik Yaa UstazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang