Di sisi lembah.....
Di depan tebing dengan retakan menganga...
Sarang para monster, dengan satu makhluk besar berbicara...
Dean dan kawan-kawan terkejut, kaget, dan bersiaga waspada.
Monster besar terbang menutupi cahaya matahari, bayangan menyelimuti tanah, menghadang para kesatria untuk kembali ke desa.
Bayangan itu bersuara "Baru kali ini lho kami kedatangan tamu, jadi mohon tunggulah sebentar lagi"
Makhluk itu mulai merendahkan terbangnya, mendaratkan kedua kaki kokohnya dengan cakar ke tanah, mengepakan sayapnya menebarkan debu-debu di atas tanah. Meregangkan kedua tangannya, dan berkata.
"Salam para kesatria, apa perihal yang membawa kalian kemari?"
"Hoi, memangnya siapa atau apa dirimu itu?" teriak Ray
"Apa kamu yang membawa monster-monster itu ke tempat ini?" lanjut Erick
"Aura ini, aura ini...... aura mengerikan apa dari dirimu itu?" Vinca bicara
(....)
"Aura tak biasa ini, dirimu pasti bukan dari dunia ini, kamu pasti dari tanah kematian, Mortuus Est" perjelas Vinca
"Mostuus Est? negeri para iblis?!" Ray serasa tak percaya
"Apa kau datang untuk menyerang negeri kami dengan para moster itu ha?" tanya Erick
"Ahhahaha, kalian benar. Aku dari negeri bawah, lantai para iblis. Wahai kalian para kesatria"
"....."
"Maafkan diriku ya, karena ternak-ternakku sudah mengacaukan tempat tinggal kalian" "Jangan salah faham dulu, aku tak berniat untuk menyerang negeri kecil kalian, aku hanya sedang dalam tugas" jelas monster itu.
Monster itu melanjutkan ucapannya, "Oh ya, hahah. Tidak sopannya aku, aku belum memperkenalkan diri" "Aku adalah salah satu dari jendral iblis, Ahool"
Ahool, satu dari 7 jendral iblis dari negeri bawah tanah, dunia yang dinaungi akar pohon suci Sidrah. Tanah kematian, dimensi para iblis. Postur tubuhnya besar seperti gorilla, bahkan lebih besar, melebihi gajah. Wajahnya gabungan dari kelelawar dan kera, sayap kelelawar yang melebar bagai sayap naga, tangan kuat dengan cakar tajam, memegang sebuah tombak panjang dengan ujung batu kristal Abyss. Tubuh di lindungi jirah hitam dari baja, lengan dan kakinya pun juga. Tanpa ekor, berbulu gelap, berdiri bak raksasa.
"Apa maksutmu dengan ternakmu, apa semua monster ini peliharaanmu?" tanya Erick
"Ahaha, ya benar sekali. Ketika meninggalkan mereka, aku lupa mengunci kandang karena terburu-buru pergi kesini. Saat aku membuka gerbang ke permukaan, aku juga lupa menutupnya, dan tanpa sengaja ternak-ternak ku mengikutiku dan lepas mengamuk di dunia kalian" "Ahhhaa, setelah aku sadar, aku terbang dan menggiring mereka untuk kembali ke dalam kandang, tahu-tahu desa yang disana dan ladiag-ladang sudah hancur, ditambah masih ada beberapa yang kabur, tapi ku biarakan saja tiga hari ini" "Mereka juga sangat bandel, sudah ku suruh kembali masuk ke kandang tapi mereka malah malas-malasan di tebing ini, karna aku ada tugas yang lebih penting, jadi aku biarkan saja dulu mereka" "Tapi tetap saja aku harus mengembalikan mereka" Panjang lebar jendral iblis itu menjelaskan.
"Dasar pemilik yang ceroboh" ungkit Erick
"Apa-apaan ini? Seorang jendral iblis menjadi seorang pengembala" ejek Ray tak percaya
"Hey, apa kau menghinaku bocah?" bentak Ahool
"Aku tidak percaya, aku tidak percaya. Aku lansung berhadapan dengan aura seorang jendral iblis, tak mungkin tak mungkin" ucap Vinca gemetar, antara takut, khawatir dan kebingungan
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sang Penghancur / Tales The Destroyer
AdventureBencana topan besar meluluh-lantahkan sebuah kota, semua bangunan rata dengan tanah. Topan dasyat sampai melubangi langit. Disaat para pendduk kehilangan apa yang sebelumnya mereka miliki. Dalam reruntuhan kota ditemukan seorang anak yang selamat da...