Hari pertama berlatih pedang....
Hari giliran komandan Yederick pun tiba....
Semenjak dari sore kemarin, Dean telah diantar oleh Kakek Zuhetar menuju rumah komandan Yederick dalam pergantian jadwal pelatihan.
Pagi yang cerah, matahari bersinar hangat, hari yang cocok untuk memulai dasar-dasar berpedang.
Setelah selesai sarapan dan beberapa persiapan lainnya, komandan Yederick, Dean, Erick, dan Erika. Berbaris di halaman rumah, pertama-tama Komandan memimpin pemanasan terlebih dahulu. Gerakan pemanasan seperti yang umum dilihat dalam senam pemanasan. Melemaskan bagian kepala, tangan, tubuh, serta kaki. Setelah itu, pelajaran dasar, dimulai dari teknik memegang pedang, kuda-kuda, dan posisi tubuh.
"Erick, Erika. Tolong berikan contoh bagaimana cara kalian memegang pedang dengan benar" pinta ayah mereka.
Mereka mencontohkannya.
"Nah, Dean. Sekarang coba kamu tiru mereka"
"Begini?"
"Yak, lebih tepatnya jika posisinya sedikit begini" komandan mengarahkan.
"..."
"Sekarang, Erick, Erika. Beri contoh kuda-kuda kalian"
Mereka mencontohkannya.
"Nah, sekarang kamu coba"
"Begini?"
"Yak, tapi sedikit lebih lebar"
"..."
"Nah, langkah pertama, angkat pedang kalian. Kemudian pertahankan posisi kalian selama lima menit"
"...."
"Untuk Dean, jika kamu Lelah, kamu boleh menurunkan pedang sebentar kemudian naikan lagi"
"Aku akan berusaha"
Yederick mengawasi latihan mereka, membenarkan posisi Dean ketika ia mulai merasa kelelahan, kedua anaknya tidak ada masalah untuk latihan awal itu, karena mereka lebih dulu mempelajarinya. Setiap lima menit berlalu, pedang diturunkan sebentar, kemudian kembali naik selama lima menit lagi.
Mereka berlatih menjaga posisi hingga siang tiba, beristirahat untuk makan siang mengisi kembali tenaga untuk melanjutkan latihan sore nanti.
"Ahh, sepertinya minggu ini latihannnya hanya begini saja" keluh Erika
"Sudah jangan banyak protes, ikuti saja arahan ayah" jawab Erick
"Tidak, aku hanya merasa bosan"
"Seorang kesatria takkan pernah bosan untuk melakukan latihan yang sama meski sudah 1000 kali"
"Hah, dapat darimana kata-kata itu?"
"Aku hanya memikirkannya sendiri"
"Kakak hanya mengubahnya sedikit dari kata pengajar di istana kan"
"Kalau tahu ya sudah"
"...."
"Kalau tidak salah gimana ya kata-katanya, hmm" pikir Erika
"Seorang yang bijak tidak akan pernah bosan meski sudah mendengarkan pelajaran yang sama selama 100 kali, begitulah sepertinya kata-katanya" sahut Dean
"Oh iya, kamu juga belajar di kelas istana ya"
"Hmmm"
"Sepertinya menyenangkan, sedankan kami hanya belajar di sekolah biasa"
"Memangnya yang diajarkan berbeda?"
"Yah, tentu saja berbeda. Disana kalian diajarkan bagaimana menjadi seorang bagsawan, sedangkan disini hanya beberapa pengetahuan umum saja"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sang Penghancur / Tales The Destroyer
ПриключенияBencana topan besar meluluh-lantahkan sebuah kota, semua bangunan rata dengan tanah. Topan dasyat sampai melubangi langit. Disaat para pendduk kehilangan apa yang sebelumnya mereka miliki. Dalam reruntuhan kota ditemukan seorang anak yang selamat da...