Kisah Sang Penghancur Ch 15 Vol 03

1 0 0
                                    

Lambat laun......

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan.....

Sedikit demi sedikit sejak hari itu, si gadis mulai menunjukan ketertarikan terhadap apa yang dibawa si pemuda, apa yang dilakukan si pemuda, dan siapa diri pemuda itu. Gadis itu mulai menyadari dan akhirnya mengakui keberadaan si pemuda. Perlahan-lahan si pemuda berhasil menarik benang hati si gadis. Di sisi sebaliknya, si gadis juga perlahan-lahan membuka hatinya, memurahkan senyumnya, melebihkan perhatiannya.

Tepat sehari sebelum genap setahun sejak pemuda itu menjalin perjanjian dengan kesatria gugur, Albus. Dia menyatakan perasaannya yang selama ini ia jaga, ia mencintai gadis itu, ia mengajaknya untuk hidup bersamanya, ia meminta balasan dari sang gadis. Harapannya, mimpinya, keinginannya, tekadnya untuk dapat berdampingn dengan sang gadis desa, si gadis bunga desa, yang ia tidak ketahui adalah seorang monster mengerikan.

Gadis itu menerimanya, gadis itu mengabulkan impian sang pemuda, gadis itu juga ingin hidup bersama dengan sang pemuda. Si pemuda berhasil mendapatkan hati si gadis, sekarang hadiah yang ia perjuangkan telah ia dapatkan. Si gadis akhirnya bersedia untuk memasuki gubuk yang dibuat oleh si pemuda. Dia akhirnya meninggalkan tempatnya bersandar. Selama ini ia tidak pernah beranjak dari tempatnya duduk, beranjak dari dinding makam adik-adiknya.

Setiap waktu ia hanya duduk termenung memandangi langit atau rerumputan di depannya dengan tatapan kosong, dengan mata yang hampa. Sekarang dia mampu melupakan masa lalunya, melupakan kebahagian yang telah hilang darinya dan mendapatkan kebahagiaan baru. Seorang yang mampu mengisi lubang dihatinya, seseorang yang memberinya kebahagiaan baru, dengan Albus yang telah melepaskan kekangannya.

Kekangan yang mengunci hati, menyimpan rasa kehilangan, melindungi gangguan dari luar. Dengan itu kedua orang itu dapat bersatu, tapi.......

Tentunya sang iblis punya rencana lain, dengan kebahagiaan yang gadis itu dapatkan, hasrat yang menjadi makanannya juga muncul, tumbuh berkembang semakin besar. Hasrat, itulah yang diinginkan sang iblis, dengan adanya hasrat itu, harapan dari si iblis pun terkabul. Meski butuh waktu lama menunggu, demi adanya kesempatan hasrat itu akan bangkit kembali setelah masa kelam yang gadis itu terima.

Setelah si pemuda mendapatkan hati si gadis, dan si gadis yang mendapatkan kebahagian baru. Si pemuda mengutarakan niatnya.

"Nonaku, maukah kamu menikah denganku?"

"Menikah?"

"Ya, dengan itu, kita berdua akan menjadi keluarga"

"Keluarga?"

Sekejap gadis itu tersipu senang, kata yang lama tak pernah ia dengar, kata 'keluarga' membuat kebahagiaannya memuncak. Perasaan, ingatan akan betapa hangatnya sebuah keluarga yang pernah ia rasakan, sumber kebahagiaan yang dulu direnggut darinya, sekarang ia bisa dapatkan kembali, begitulah pikirannya. Tanpa rasa ragu gadis itu menjawab dengan senyuman manis berbinar-binar "Iya".

Mendengar jawaban itu, si pemuda senangnya tak karuan, ia meminta izin kepada gadis itu untuk pergi kembali ke desa dan memberitahu penduduk akan pernikahannya. Karena sangking senangnya, gadis itu menyetujuinya dan mengatakan bahwa ia akan menunggu kepulangannya di gubuk itu. Si pemuda pun pergi kembali ke desa pada esok hari, tepat di hari genap setahun dari perjanjian, ia berkata pada si gadis bahwa ia akan segera kembali.

Tak terasa seminggu berlalu sejak kepergian sang pemuda, tapi dia belum juga kembali. Si gadis tetap menunggu tanpa berajak dari tempat duduknya di dalam gubuk itu. Dua minggu berlalu, tapi si pemuda juga belum kembali, si gadis tetap duduk dan menanti. Tiga minggu berlalu, pemuda itu belum kembali, si gadis mulai mengeluh kenapa si pemuda juga belum kembali juga, bahkan setelah lama ia tetap duduk dan menunggu tanpa beranjak dari tempatnya kini.

Kisah Sang Penghancur / Tales The DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang