Kisah Sang Penghancur Ch 11 Vol 02

1 0 0
                                    

Dalam hutan serta dalam jurang....

Erick yang terhempas pukulan Ahool mendarat di pepohonan hutan....

Sementara, Ray terhempas oleh serangan Ahool masuk ke dalam retakan di tepi tebing, jika berada di dalamnya, itu lebih cocok disebut jurang.

Di dalam hutan, saat Erick bangkit, ia menyadari bahwa dirinya telah terkepung oleh puluhan ekor Boare dan belasan Werock. Hal yang sama terjadi pada Ray, di dalam jurang ia juga menyadari bahwa puluhan, mungkin ratusan monster itu sedang menatapnya.

"Aku tak punya banyak waktu untuk menghadapi mereka" ucap Erick dalam hutan

"...."

"Sial, akan ku habisi kalian semua!!" teriak Ray dalam jurang.

Para monster itu pun bergantian maju menyerang. Tak gentar, mereka menyalakan semangat menghadapi hewan-hewan yang seakan tak ada habisnya.

Erick mengambil ancang-ancang, melebarkan kuda-kuda, mengobarkan energi aura dalam tubuhnya, "Rock Burst!!!" ia berteriak kencang ketika menebaskan pedangnya berputar, membelah beberapa Boare sekaligus, kemudian berlari mengahadap yang lainnya untuk membuka jalan.

Di sisi lain, Ray juga mengambil ancang-ancang dan mengobarkan energi aura dalam tubuhnya, tersenyum lebar dengan percaya diri.

"Seharusnya aku tadi menggunakan ini untuk monster kelelawar di luar sana"

Melepaskan pijakan, ia maju menghantam dinding jurang, menjatuhkan beberapa Boare yang hinggap di dinding tebing, sambil meneriakan teknik auranya, "Dark Claws!!!!". Menghabisi para Boare yang jatuh dari dinding jurang.

Meski begitu, Boare dan Werock yang jumlahnya sampai total ratusan, terus menyerang, membuat Erick dan Ray sedikit kewalahan dan kelelahan, tapi mereka terus saja membantai para monster tersebut sampai energi mereka benar-benar habis.

Ray mendapat tekanan dari Werock yang melompat dari atas, makhluk itu menindih tubuhnya, diikuti Werock yang lain, dengan aura yang ada, Ray mengangkat dan keluar dari sesaknya tindihan, kemudian menyerang dengan sekali tebas, auranya bagai pisau angin yang membelah tubuh para monster, meski setelah itu nafasnya mulai terengah-engah.

Disaat yang sama, Erick mulai kerepotan dengan Boare yang silih berganti menyeruduk dan menubruknya dari belakang, kibasan ekor dari para Werock juga sempat menjatuhkannya. Tak peduli berapa banyak serangan, ia bangkit, melompat ke atas pungggung seekor Werock, menancapkan pedangnya di lehernya, membuat makluk itu meronta kesakitan dan melibaskan tubuhnya pada sesama kawanannya, Erick menungganginya bagai menunggangi banteng di rodeo.

Saat Werock itu berlari menuju pohon, sebelum menabraknya, Erick mencabut pedangnya dan melompat turun. Beberapa Boare masih tidak mengijinkannya lewat.

"Aku harus kembali ketempat Dean berada, kalau tidak, bisa gawat" pikir Erick

Sedangkan Ray juga masih ditahan oleh beberapa Werock dan Boare yang menghalangi jalan keluar jurang.

"Kalian menyingkir atau tidak, akan ku basmi kalian semua" teriaknya

..........

Di luar jurang, di depan retakan di tebing, tempat para kesatria bertemu jendral iblis Ahool. Dean dan Vinca tumbang tertusuk tombak energi milik Ahool. Dean terluka dalam di dada kananya, dan Vinca tertusuk di bawah payudara kanannya. Mereka berdua tergeletak di atas tanah, terluka oleh satu serangan yang sama, Ahool bagaikan menangkap dua ikan dalam satu tombakan.

Ahool hanya berdiri ditempatnya melempar tombak, dia menatap dua orang yang ia tusuk di sebelah sana.

"Ahahha, Aku ini juga bisa menggunakan sihir aura lho, jadi jangan mengira senjataku hanya ada satu" gelagak Ahool

Kisah Sang Penghancur / Tales The DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang