4

7.3K 547 9
                                    


Kini hari pernikahan Ruby dan Dirga telah tiba , Pernikahan mereka dilaksanakan di Gedung Hotel dengan sangat mewah dan elegan .

Banyak tamu berdatangan , Abid terpaksa menyetujui pernikahan mamanya dengan om Dirga itu , Tetapi Abid belum menerima bila Dirga akan menjadi Papa tirinya.

Michel (Papa Abid ) pun datang ke pernikahan nya. Abid yang melihat ayahnya pun senang , ia segera menyambut nya dengan senyum yang merekah.

"Pa , papa datang kesini" panggil Abid sambil memeluk ayahnya.

"Eh anak papa yang tampan ini sudah tumbuh dengan baik ya. Iyaa papa diundang oleh mamamu , papa datang kesini juga ingin bertemu dengan anak Papa"Michel papa Abid pun membalas pelukan anaknya.

"Abid kangen papa , ayo kita ke mama paa"ajak Abid setelah melepas pelukan kangen mereka .

"Iyaa ayoo , papa juga mau mengucapkan selamat kepada Mama mu"Michel pun mulai mengikuti Abid yang menggandeng tangannya menuju Ruby dan Dirga.

"Mama"panggil Abid

"Kenapa sayang?"ucap Ruby sambil menatap Abid dengan tatapan lembut nya.

"Ada papa"ujarnya.

"Hai , selamat atas pernikahan nya semoga samawa"ucap Michel dengan bersalaman dengan Ruby dan Dirga, tidak lupa dengan senyum.

"Iyaa mas , terimakasih sudah meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini"ucap Ruby .

"Terimakasih"ucap Dirga.

Disebelah Dirga berdiri anak-anaknya dengan wajah datar , dan tatapan dingin.

"Maa , Abid mau nginep di tempat Papa boleh yaa?"Tanya Abid sambil bergelayut manja di lengan Ruby.

"Bole-"ketika Ruby hendak menyetujui tetapi ucapannya terpotong oleh Dirga.

"Tidak"ucapnya datar.

"Om apaansi , GK usah ngatur-ngatur saya deh"Abid menatap Dirga dengan tajam. Ia tak suka apabila ada yang melarang nya untuk menghabiskan waktu dengan papa nya.

"Sekali tidak tetap tidak boy , Daddy berhak mengatur mu karena Sekarang Abid juga anak Daddy". Ucapnya tegas.

"Dan ingat juga om , saya nggak pernah anggep om sebagai Daddy nya Abid. Ayo pa kita pergi"Abid menarik tangan papanya untuk segera pergi dari sini .

Tetapi belum saja melangkah , tangan Abid di tarik kasar oleh Leo dan merangkul adiknya.

"Anjing , lu apa-apansi lepas "Abid berusaha melepaskan diri dari rangkulan Leo

"Ngga akan pernah"Leo merangkul Abid dan mengunci pergerakan Abid.

"Sialan lepasin , lu gak ada hak gini'in gue"Abid meronta-ronta supaya lepas dari Leo.

"Kau tidak mendengar ucapan kakak sebelum nya , Abidjar Ravendra?"ucapnya datar.

22.35
Disini lah Abid berada , sesudah acara pesta pernikahan selesai kini ia dipaksa untuk tinggal bersama di masion milik Dirga.

Ingat , dengan paksaan .

Dan kini ia berada di kamar nya , sedang mengedor-gedor pintu yang terkunci dari luar.

"Sialan ,buka pintunya! Ngapain sih pake kunciin gw segala?!" Abid menggedor-gedor pintu dengan keras.

"Kalian budeg apa gimana brengsek?! Bukain pintunya"teriak Abid.

Tetap tidak ada yang meresponnya , ia berjalan ke arah ranjang dan duduk dengan kasar .

"Sial , GK ada celah buat kabur dari sini bahkan balkon juga ikut di kunci , jendela pun di pasang tralis besi. Dikira gw tahanan apa?!" Monolog nya.

'arghhh'Geramnya sambil mengacak-acak rambutnya.

Ia pun merebahkan diri ke ranjang , setelah beberapa menit ia ketiduran dengan pulas.

Tbc

AbidjarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang