7

6.5K 493 17
                                    

"mau kabur boy?"Abid yang mendengar suara itu pun menolehkan kepalanya dan mendapati sang Daddy yang memergoki nya.

Dengan cepat Daddy nya menahan dan menggendong nya seperti menggendong karung beras.

Abid pun memberontak tetapi percuma, pemberontakan nya sama sekali tidak di gubris oleh Dirga.

'bangsat'umpat nya
Padahal sedikit lagi ia akan keluar dari masion ini.

Sang Daddy membawanya ke kamar

"Tunggu disini dan jangan berani kabur lagi! Abang mu akan segera sampai masion"perintah Dirga

"Tunggu hukuman mu boy!"

Dirga pun keluar dari kamar ia tidak lupa mengunci pintu kamar anak bungsu nya.

Abid pun hanya pasrah karena ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi karena takut hukumannya akan bertambah.

.
.
.

"Hukuman apa yang cocok untuk anak nakal hm?"Ucap Dean penuh tekanan.

Abid yang mendengar itu pun hanya menundukan kepala

"A-abid minta maaf deh, ngga di ulangin lagi Jangan hukum Abid yaa"mohon Abid dengan muka melas nya supaya tidak dihukum oleh Daddy dan Abang nya.

"Daddy sudah maafkan tetapi hukuman tetap berlaku boy! Bagaimana dengan kamu homeschooling?"

Abid yang mendengar ucapan Dirga pun membulatkan matanya.

"Gak Daddy, Abid mohon yyaa jangan homeschooling dad"mohon Abid lagi kini ia sudah di bawah kaki sang Daddy.

"Aku setuju dengan mu dad, biarkan anak nakal ini jera"ucapannya Leo di angguk i oleh Kevin dan Dean.

"Please jangan, Abid gak mau homeschooling dad h-hiks.."kini ia mulai menangis.

"Keputusan Daddy sudah bulat, nikmati saja hukuman mu boy! Dan jangan melanggar perintah yang Daddy dan Abang mu" kini Dirga mengendong Abid yang masih menangis dan membawanya ke kasur.

"Sekarang tidur, nanti Abang mu akan membangun kan mu saat makan malam" Dirga mengelus punggung sang anak guna menenangkan lalu keluar dari kamar.

"Sleep well baby/dek"ketiga Abang nya mengecup kepala Abid dan mengikuti sang Daddy.
.
.
.
.

Ruby yang sampai masion pun heran mengapa Sang suami dan anak sambung nya sudah berada di rumah.

Ia pun menghampiri sang suami dan duduk disebelah nya.

"Mas kok sudah pulang?sama anak-anak juga Bukannya jam segini masih di kantor"tanya Ruby beruntun.

"Anak mu tadi membuat ulah dengan memanjat tembok pintu belakang, ia ingin kabur"jawab Dirga

"Iya mom, kami di beritahu Daddy bahwa adik kami nakal maka dari itu kami pulang masion"Leo pun ikut menjawab.

"Lalu Abid dimana sekarang? Kalian tidak menghukum nya terlalu beratkan?"khawatir Ruby.

"Tidak mom, kami hanya memberikan hukuman kalo Abid akan homeschooling"Dean pun menjawab pertanyaan sang mommy.

"Kita pamit kembali dad mom"pamit  Dean dan meninggalkan ruang keluarga di ikuti oleh Leo dan juga Kevin.

Setelah mereka bertiga meninggal kan ruang keluarga, kini hanya ada Ruby dan Dirga.

"Maaf kan Abid ya mas anak itu memang sudah terbiasa hidup bebas, maaf kan aku juga tidak becus menjaga Abid. Aku adalah ibu yang buruk untuk nya."suara isakan Ruby,

Dirga yang melihat mata istri nya yang sembab pun dia menggenggam tangan Ruby dan mengecup kening istrinya.

"Hei tidak apa sayang, besok aku akan memerintahkan para pengawal untuk memperketat penjagaan"Dirga pun memeluk istrinya nya.
.
.
.

Kini malam pun tiba, Abid sudah terbangun dari tidur nya. Ia segera ke kamar mandi lalu bersiap-siap, setelah itu Abid menunggu seseorang membuka pintu kamar nya.

"Sialan banget, Napa tadi ketawan si Titan sih
Padahal dikit lagi udah keluar dari sini. Mana udah kaga boleh sekolah, Ah anjing banget"dumel nya.

Ia sekarang duduk di pinggiran kasur lalu mengayunkan kedua kaki nya sambil menatap lantai marmer.

Suara pintu terbuka pun mengalihkan pandangannya pada lantai yang ia tatap, kini berdirilah Kevin dengan wajah dingin nya.

"A-bang, mau jemput Abid makan malam kan. Ayok Abid udah laper"

Abid berdiri dan menghampiri Kevin lalu menggandeng tangan Kevin, tetapi belum ia melangkah keluar dari kamar nya lengan nya di tahan.

Abid pun memandangi Kevin dengan wajah bertanya.

"Janji sama Abang, Abid ga bakal kabur lagi. Kalau sampai kamu kabur lagi dari masion ini Abang ga akan segan-segan buat hukum adek Abang yang manis ini". Kevin berbicara lumayan panjang kali ini, karena biasanya ia sangat irit berbicara.

"Eumm, iyaa Abid janji ga kabur lagi dari sini t-tapi ijinin Abid sekolah umum ya abang. Abid ngga mau homeschooling"
Abid memasang muka memohon nya.

'tetapi kalau khilaf ya maafin ya' batin Abid di dalam hati.

"Tidak"

Setelah mengucapkan kata penolakan itu Kevin menggendong adik manis nya ala koala, Abid yang diperlakukan seperti itu pun hanya pasrah.

Tbc:)

Hi!! Apa kabar kalian semua nya , sehat semuanya kan?! Karena Angka Covid-19 kini naik lagi kalian jaga kesehatan yaa! Tetap patuhi protokol kesehatan:)

Maaf para reader
sekian lamanya Lala tidak update
Akhirnya update juga🤧

AbidjarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang