Chapter 12

20 7 6
                                    

Terkadang kita kuat karena dipaksa oleh keadaan, ikhlas karena dipaksa oleh kenyataan.
Gak apa apa, karena menjadi lebih baik , memang sekali perlu dipaksakan


~

Disuatu saat Tiara mendatangi kelas Gaby dengan membawa segerombolan temannya. Lagi danlagi dia mencari keberadaan Gaby.

"Dimana Gaby?" Tanya Tiara kpd teman satu kelas Gaby

"Gatau kak,  dari tadi pagi bel liat dia sama sekali" jawab Novi teman sekelas Gaby

"Dasar tuh anak!!" Greget Tiara

"Emang ada apa kk?" Tanya Novi yg kepo dan berusaha mendekati Tiara. Sebab Novi tidak suka dengan Gaby

"Gak usah ikut campur!!" Ujar Sari temen Tiara

"Siapa tau aku bisa bantu kak" kata Novi

"Beneran Lo?" Tanya Tiara curiga

"Yaaa,,,,bener, ngapain boong"

"Nanti pulang sekolah temuin Gua di belakang sekolah!" Ujar tiara

"Ngapain?.... Oke deh kalau gitu" jawab Novi

Setelah berbincang dengan Novi kini Tiara pergi meninggalkan kelas Gaby.

Kini hari ini Gaby tidak masuk sekolah karena ia sedang mangantar adiknya kerumah sakit

"Gibran, nanti kalau didalamdokter bilang apapun kamu gak boleh membantah oke?" Ujar Gaby

"Emang Gibran mau di apain sih?" Tanya Gibran adik Gaby

"Gibran kan sakit, ya Gibran harus diobatin dong biar bisa cepet cepet masuk sekolah" kata Gaby dengan halus

"Ya kan Gibran Sakit cuma jatuh dari tangga kemaren, paling yang sakit cuma kaki Gibran. Gausah khawatirin Gibran deh, bunda aja ga peduli sama Gibran, dia tuh cuma  peduli sama Vanya aja". Kata Gibran. Vanya adalah adik Gaby setelah Gibran, memang bunda Gaby mempunyai 3 seorang anak. Gaby anak ke satu dan Gibran anak ke dua, sedangkan Vanya anak ke tiga.

Gaby menyadari jika Gibran iri dengan adiknya, dia yg selalu mendapat kasih sayang dari bundanya, sedangkan Gibran jarang mendapatkan. Menurut Gaby itu masih formal jika Gibran bicara begitu.

"Udah ga boleh gitu gib, bunda perduli kok sama kita, mungkin kita gatau kalau bunda itu sayang banget sama kita tapi cara bunda menyayangi kita itu dengan cara berbeda gib. Udah ya gib habis ini giliran kamu, inget kata kakak tadi!" Kata gaby

"Nyatanya bunda ga temenin aku kesini, lagian Kenapa sih kakak baik banget sama bunda!?, Padahal bunda ga baik sama kakak!" Tanya Gibran

"Gibran!, Kamu tuh udah gede udh SMP gak boleh egois!, Ngerti?" Jawab Gaby dengan bersikap lembut

"Hmm!"

Sedangkan disisi lain kini Angga tidak masuk sekolah karena lambung dia kambuh, dengan terpaksa lesya harus pergi ke sekolah sendiri.

Saat ditengah jalan dia melihat seseorang yg mengendarai sepeda motor nya dengan kencang dan ban orang tersebut menginjak botol yg ada dijalan raya, dan botol tersebut mengenai lesya

Tlakkkkk!!....

"Astaghfirullah haladzim" ucap lesya yg sontak kaget terkena botol minuman tersebut melayang di kepalanya

"Aduhh sakit banget lagi, Woyy mas berhenti ga lu!!" Teriak lesya memanggil pengendara Tersebut

Pengendara tersebut sadar jika ada yang memanggil dirinya dan langsung berhenti menoleh ke belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RE-ENGRAVE LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang