Bantu vote doongggg.. jangan pelit-pelit hihi. Emang kamu ga penasaran sama cerita ini? 😥😭
Eh Gilak, kok jadi ngemis!
Ya udah deh, let's read!!! 🥳🥳***
Fernanda berteriak sekencang-kencangnya saat kaca mobil disebelahnya hancur. Wajahnya sangat panik dengan perasaan takut yang menguasai dirinya.
"Woi buka pintunya!" Teriak seorang laki-laki bertopeng hitam, mengintip dicelah bolongan kaca yang hancur.
"Pak, Pak ini gimana?" Pekik Fernanda pada sopir taksi, sial. Sopir itu tak menjawabnya, ia justru terlihat lebih panik dari Fernanda.
Crek!
Kunci pintu mobil itu terbuka, dengan cepat laki-laki itu membuka pintu mobil, diraihnya lengan gadis itu dan memaksanya untuk keluar.
"Lepasin tangan saya! Lepasin!" Pinta gadis cantik itu sambil menarik-narik paksa lengannya.
Laki-laki itu semakin kencang mencengkram tangannya. "Diem! Atau gue pukul lo sampe pingsan!" Ancamnya pada Fernanda.
"Kalian mau apa dari saya? Uang? Handphone? Ini, jam tangan saya? Ambil aja! Asalkan lepasin saya!" Serunya memberikan penawaran.
"Arghhh.. bacot lo jadi cewek!" Bentaknya "Bram, lo urus supir itu!" Perintah laki-laki itu pada temannya. "Eh, lo ga usah banyak protes!" Kedua mata tajamnya menatap Fernanda, lalu laki-laki itu memandangi sekujur tubuh Fernanda dari atas sampai ujung kakinya. "Mulus juga badan lo!" Ucapnya dengan bengis nafsu.
Ccuuihhh..!!!
Fernanda meludahi laki-laki itu tepat di bagian dadanya. "Jangan kurang ngajar lo!" Bentak gadis itu.
"SHIT!!! Anjing banget lo jadi cewek!" Teriak laki-laki itu seraya ingin memukul Fernanda.
BUGH!!!
Sayang, itu bukan pukulan laki-laki itu untuk Fernanda. Justru ia yang memperoleh pukulan keras dari seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakangnya.
Fernanda membuka kedua matanya yang ia pejamkan saat laki-laki jahat itu mengangkat tangannya. Matanya terbelalak saat melihat seseorang tengah memukuli penjahat yang mengganggunya, lalu ia dikejutkan lagi dengan segerombolan laki-laki yang tengah memukuli seseorang tepat di depan taksi yang ia naiki tadi.
Tap..
Tap..
Tap..
Perlahan Fernanda melangkah mundur, menghindari perkelahian penuh amarah itu. Dadanya terasa sesak dengan mata yang berkaca-kaca dipenuhi rasa takut.
"Reg, udah Reg!" Teriak salah seorang remaja laki-laki. Reg? Regan maksudnya? Iya, segerombolan laki-laki yang datang itu adalah anak-anak Forbid. Dan jelas Fernanda mengenali mereka yang masih mengenakan seragam sekolah.
Bau aroma anyir darah segar mulai tercium di sekitaran sana.
"Anjing! Baru aja gue ngabisin temen-temen Bitan lo itu!" Teriak Regan, Bitan itu maksudnya Babi Hutan, itu sebutan anak-anak Forbid untuk Moxi seluruh anak buahnya. Mereka mengumpamakan Moxi seperti Babi Ngepet, yang mencari uang dengan cara merugikan orang lain. "Ternyata masih ada Bitan-Bitan yang berkeliaran disini. Mau mati sekarang juga lo!" Regan sangat emosi, matanya melotot lebar, urat lehernya tampak jelas mengambarkan kemarahannya, wajahnya yang sedikit memerah dengan keringat yang bercucuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS MAN (On Going)
Teen FictionBagi seorang Regan, tercabik selerai celurit, pisau dan benda-benda tajam lainnya adalah hal yang biasa. Namun, hal itu tidak membuatnya dan seluruh anggota gengnya - FORBID nama geng mereka- kapok untuk mencecar dan menghabiskan siapapun yang mengg...