6. Hallo Jakarta

7 3 0
                                    

Saat kau meninggalkan suatu tempat, dan kau kembali setelah bertahun-tahun. Itulah saatnya kau harus siap menciptakan kenangan baru disana. Tempat yang sama, tetapi mungkin dengan orang yang berbeda.

~F.O.B~

Hay Hay... Ketemu lagi niiihhhhh, yeayy!!!
Ada yang nunggu update-an aku ga? 🥺
Ada lah, masa enggak!!! 😂😂
Pede aja yekan 🥳🥳

Yo... Happy Reading Guys...

***

Malam menunjukkan pukul 22:30 WIB, seorang pria dewasa memakai seragam Safari Security berwarna hitam, ia terlihat tengah menunggu kedatangan seseorang. Pria itu berdiri tepat di depan pintu kedatangan penumpang pesawat.

Setelah menunggu hampir satu jam, mata pria itu tertuju pada seorang laki-laki yang tengah berjalan, membawa sebuah koper sambil tengok kanan-kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menunggu hampir satu jam, mata pria itu tertuju pada seorang laki-laki yang tengah berjalan, membawa sebuah koper sambil tengok kanan-kiri. Ia pun berjalan mendekati laki-laki tersebut.

"Permisi... Ini, mas Vanno kan? Putranya Pak Avraam?" Tanyanya dengan santun. Laki-laki itu tersenyum, ya Ivanno maksudnya.

Malam itu, Vanno beserta kedua adik perempuannya tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Sesuai dengan kesepakatan Avraam dan Tari dengan ketiga anaknya, mereka meminta Vanno dan kedua putrinya itu untuk menetap di Jakarta. Entah sampai kapan, yang jelas kali ini akan lebih lama ketimbang biasanya saat mereka tidak bisa menetap lama di satu negara karena urusan bisnis.

"Bapak, yang jemput kami?" Tanya Eylla yang terlihat cukup lelah.

"Betul Non" ia tersenyum. "Saya Sardiman mas, suaminya Bu Laksmi." Ucapnya sambil menjulurkan tangan, lalu Vanno menjabatnya "Oh iya pak, saya Ivanno. Salam kenal yah pak. Selama Bu Laksmi bekerja di rumah, kami baru kenalan dengan bapak" ucapnya "em, ini adik saya pak. Eylla dan ini Yenna".

Keduanya tersenyum, lalu bergantian menjabat tangan Pak Sardiman. Selang beberapa menit kemudian, Sardiman mengajak mereka untuk segera pulang, agar ketiga anak majikannya itu bisa cepat istirahat di rumah.

***

BANGSAT!!

PRING!!! Pecahan botol yang digenggam Juna itu terpental saat seseorang menghajar wajahnya.

BUGH!! BUGH!! BUGH!!

Fernanda masih tersandar lemas di tiang itu, dengan nafas yang tak beraturan, air mata yang terus mengalir serta rasa takut yang masih menyelimuti dirinya. Ia cukup terkejut melihat seseorang yang menggagalkan kegilaan Juna saat itu, lagi-lagi anak Forbid.

DANGEROUS MAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang