Setelah acara penolakan yang kesepuluh.
.
Malam hari sebelum kesalahan pertama dilakukan.
Flashback onMobil Irene berhenti di depan rumah yang cukup mewah, mengantarkan kekasih hati untuk pulang kerumah setelah belajar hampir seharian. Tidak lupa mengajak sang kekasih makan malam sebelumnya.
"Irene-ah gomawao... Berhati-hatilah dijalan"
"Hmm.. Baiklah, kau harus langsung tidur ya" Irene mengusap sisi wajah Chorong dengan penuh sayang.
Irene melirik jam tangannya, menunjukkan pukul 20.50. Dia khawatir kekasihnya kelelahan karena pelajaran disekolah maupun les lainnya, mengingat sebentar lagi waktu ujian kelulusan.
"Ne ne arasso arraso gongjunim…" mereka berdua tertawa bersama.
Irene masih setia mengusap sisi wajah Chorong, matanya menunjukkan rasa mendamba yang besar. Tangan mungilnya perlahan menuntun wajah Chorong mendekat, perlahan hingga bibir mereka akhirnya saling bertemu.
Kecupan ringan yang lembut Irene berikan berulang kali. Ciuman itu berubah semakin intens, Irene bahkan sudah mengalungkan tangannya di leher Chorong untuk memperdalam ciuman mereka, tidak mau kalah Chorong pun semakin memperpendek jarak mereka, dia memeluk Irene cukup erat.
Merasa kekasihnya cukup kewalahan, Irene melepaskan ciumannya dan menaruh wajahnya di ceruk leher kekasihnya. Mereka berdua terengah-engah dan itu membuat Irene tersenyum melirikan mata untuk melihat raut wajah kekasihnya yang memerah.
"Hah...ha..haa.. Irene-ah saranghae…" Bisik Chorong berusaha menetralkan pernafasannya.
"Nado saranghae Chorong-ah, masuklah aku akan pulang" Menatap lembut kekasihnya.
Setelah mengantar Chorong pulang, mobil yang di kendarai Irene membelah jalanan dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya di rumah Irene merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya. Tubuhnya cukup lelah ia ingin beristirahat. Setelah melepas pakaian sekolahnya ia menuju pintu kamar mandi melakukan ritualnya di sana.
Tak butuh waktu lama Irene keluar dari kamar mandi lengkap dengan piyama tidurnya. Berjalan menuju dapur mengambil segelas air minum, ia mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah.
"Haahh… ha.." Irene menyentuh bibirnya, hanya dengan mencium Chorong saja sudah membuat dia melayang sangking bahagianya.
Harap maklum, beginilah jika seseorang dilanda cinta hatinya akan selalu merasa kasmaran hanya dengan memikirkannya. Cinta yang akan membuatnya terluka. Dan membuat orang yang mencintainya akan membencinya begitu dalam.
Drrrt.. Drrtd.. Ddrrrrt.. Getaran ponsel yang ia taruh disebelahnya membuyarkan lamunannya.
"Yoboseyo"
"......... "
"Yah, aku lelah ingin tidur"
"........ "
"Arasso arasso aku akan kesana, tapi hanya satu jam. Lebih dari itu aku pulang dan kau yang bayar" Irene melangkahkan kakinya menuju kamar untuk berganti pakaian, setelah memastikan pakaiannya sudah cukup rapi ia mengambil kunci mobil dan berjalan menuju garasi mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Keep You By My Side
Short StorySeulgi mengalami masa sulit saat dia tinggal di Korea, sehingga Seulgi memutuskan untuk pergi jauh dari Korea dan bertemu dengan seseorang yang merubah segalanya, seseorang yang membuatnya merasa berharga, membuatnya merasa layak untuk di cintai, da...