7

626 113 9
                                    

Teng...teng...teng....tengng...

Bunyi bel berbunyi keras. Tanda bahwa semua pelajaran untuk hari ini telah usai dan semua murid mulai meninggalkan gedung sekolah. Hingga...

"Ige mwoya.... Ada apa dengan mobilku... Sialan.. Siapa yang berani merusak mobil kesayanganku!" Irene berteriak dengan kerasnya, dia mengelilingi mobilnya sambil meremas kepalanya.

"Ooh Tuhann... Sayang ada apa dengan mobilmu? Bagaimana ini bisa terjadi" Chorong yang mendengar teriakan Irene segera berlari menemuinya, namun betapa syoknya Chorong atas pemandangan didepannya. Semua sahabat Irene mulai menghampirinya, bahkan mereka sudah menjadi tontonan semua murid.

"Tenanglah Irene...." Jennie angkat bicara.

"Tenang kau bilang, kau tau berapa lama aku menunggu mobil ini...." Irene masih setia meremas kepalanya, amarah benar-benar menguasainya,

"Siapapun orangnya dia harus bertanggung jawab.. Brengsekk.." Umpatan pun tak luput ia lontarkan.

"Bukankah tempat parkir sekolah memiliki CCTV? Kau bisa melihat siapa pelakunya" Wendy mencoba menenangkan Irene dan itu sedikit berhasil.

"Hancur... CCTV depan hancur" Sambil membawa pecahan CCTV Rose berjalan mendekati yang lain.

"CCTV yang disini juga hancur, bagaimana menurut kalian?" Joy ikut membawa pecahan CCTV yang lain.

Rose melihat sekeliling untuk menemukan sebuah petunjuk dan ia tidak sengaja menangkap sesuatu di dalam mobil Irene.

"Hei, bukankah itu sebuah batu? Mungkin batu itu mempunyai sidik jari" Rose menunjuk sebuah batu yang merada di dalam mobil Irene.

Sepertinya batu itu masuk ketika Seulgi melemparnya.

"Pelakunya mungkin orang yang membencimu Irene" Dengan santai Wendy mengucapkannya, membuat Irene seketika diam.

'Satu hanya satu orang dan kemungkinannya adalah dia.....' pikir Irene.

Setelah mendengar perkataan Wendy, Irene segera berlari mencari pelaku yang mungkin merusak mobil miliknya. Dia...pasti dia... Irene mengitari seluruh gedung sekolah, para sahabatnya juga ikut bersamanya.

"Irene apa yang kau cari?" Sambil berlari mengejar Irene, Jennie terus menanyakan apa yang dicari sahabatnya tersebut. Namun Irene selalu mengabaikan pertanyaan Jennie.

"Apakah kau melihat Kang Seulgi?" Irene bertanya kepada salah satu siswa, dia adalah siswa yang memberitahu dimana kelas Seulgi.

"Seulgi-ssi selalu di Perpustakaan dan-"

Tanpa basa-basi Irene pun berlari menuju perpustakaan, sahabatnya juga masih setia menemaninya. Ketika memasuki perpustakaan dia menemukan Seulgi yang sedang membaca buku duduk di bangku belakang, dengan raut marah Irene mendatangi Seulgi...

"Kang-ssi... Apa maksud dari semua perbuatanmu...hah? Apa kau dendam denganku? Jika kau tidak suka dengan semua perlakuanku, sebaiknya kau mengatakannya langsung bukan melakukan hal bodoh seperti itu.. Brengsek" Ucap Irene dengan hati mengebu menahan amarah.

Melihat Seulgi hanya diam dan menunduk, emosi Irene semakin tersulut. Dia menarik kerah baju Seulgi, namun...

"Hiks...hiks... Bae sunbaenim..? kau? Apa maksudmu?" ujar Seulgi gemetar.

I'll Keep You By My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang