1

1.5K 138 8
                                    

Musim gugur tahun ini berbeda dengan musim-musim lainnya di Korea Senior High School, ini adalah musim gugur terakhir bagi siswa dan siswi yang berada dikelas tiga. Pasalnya mereka akan meninggalkan sekolah, mereka akan memilih jalannya masing-masing.

Saat ini Seulgi berada di tahun kedua sedangkan untuk Irene sebentar lagi akan lulus dan itulah yang membuat Seulgi berjuang keras untuk rasa cintanya.

Karena di tahun ini pula Irene akan melanjutkan pendidikannya di universitas terkemuka di negeri lain.

Hah... hah..... Seseorang gadis tengah berlari ke taman belakang sekolah untuk menemui seseorang yang sudah lama ia kagumi dan sukai.. gadis itu datang lagi.

"Selamat siang Irene-unnie !! Umm... Itu.. ! Bagaimana de-dengan pernyataan ku yang sebelumnya Irene-unnie?" Ujar si gadis monolid yang tak begitu pandai menyembunyikan kegugupannya.

Sebenarnya daripada menyatakan perasaanya seperti ini, dia lebih memilih lari mengelilingi lapangan sekolah sebanyak 15 kali, baginya itu lebih baik tapi tidak mungkin jika itu menyangkut perasaannya saat ini. Menunggu, ia dengan sabar menunggu untuk sebuah jawaban. Meskipun bisa di pastikan hasilnya akan tetap sama, ditolak.

Ya, gadis yang memiliki mata monolid itu adalah Kang Seulgi, gadis yang mempunyai paras rupawan, berbakat dalam bidang seni, termasuk salah satu siswi terpintar dan populer di sekolahnya namun pendiam.

Meskipun populer di angkatannya dan adik kelasnya. Tak sedikit pula yang tertarik kepada seorang Kang Seulgi, tapi ia lebih tertarik kepada seorang sunbaenya yang sangat ia sukai dan mengingat tentang sebuah janji itulah yang membuatnya setia, menunggu.

"Umm, Kang Seulgi-shii. Maafkan aku, aku tidak bisa. Kau tau aku.." Ucapnya perlahan dengan sedikit rasa jengah tentunya. Dia gadis yang berbicara saat ini memiliki nama Bae Joo hyun atau bisa di panggil dengan nama Irene, dialah salah satu gadis primadona di Korea High School.

Gadis berwajah cantik, badan mungil, memiliki mata bulat, senyuman indah, ceria dan pintar. Jangan lupakan kepopulerannya di sekolah yang selalu mampu membuat seisi sekolah maupun sekolah lain gaduh.

"Gwencanha, aku tau ba-bahwa kau memiliki alasan. Ahh, sebentar lagi bel istirahat akan usai a-ku harus kembali ke kelas. Terimakasih untuk waktunya Irene-unnie, selamat siang" setelah mengatakan itu Seulgi berlalu, berjalan dengan cepat menahan rasa sakitnya.

"Heii.. Irene. Ayo kita pergi bel sudah berbunyi atau kau masih ingin disini memikirkan dia?" panggil Jennie dari balik pohon tempat dia berdiri saat ini.

Kim Jennie, gadis ini memiliki wajah yang dingin. Namun dia juga salah satu siswi populer di sekolahnya, berteman dengan Irene sejak mereka masih kecil dan selalu bersekolah yang sama.

"Mmm... aku hanya bingung sebenarnya ada apa dengan gadis itu, apa yang dipikirkannya ?" Irene menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Apa kau tidak tau ? dia menyukaimu sejak Junior High School kan? Kau bodoh atau bagaimana?" ujar Jennie mendekat dengan mata sinisnya.

"Aku tau, aku tidak sebodoh itu Kim Jennie. Tapi aku sudah bosan meladeninya. Bahkan aku sudah menolaknya, ini sudah yang ke sepuluh kali dia menyatakan perasaanya padaku! Bukankah itu terlalu aneh ? Ya umumnya seseorang akan menyatakannya tidak lebih dari dua atau tiga kalikan? Benar-benar aneh.." Irene pun berlalu dari taman belakang bersama Jennie di sampingnya.

Mereka berjalan beriringan memasuki koridor sekolah, banyak siswa dan siswi yang menatap kagum kepada mereka. Wajar saja mereka adalah siswa terpopuler termasuk Park Joy, Son Wendy, dan Park Rosé.

Seulgi, si gadis pendiam tak sedikit dari mereka yang mengatakan dia aneh namun memandang kasihan disaat bersamaan oleh semua penghuni sekolah. Bukan karena penampilanya tetapi karena rasa cintanya kepada seseorang. Bukankah dia terlihat sangat bodoh? Menyukai seseorang yang sudah memiliki kekasih? Apa dia tidak mempunyai rasa malu?. Berkali-kali menyatakan cinta, dan berkali-kali pula rasa itu tertolak.

Apa salah satu keluarga bangsawan dan kaya raya sepertinya tidak punya harga diri? Ya itulah perkataan dari setiap orang yang melihat Seulgi.

Sebenarnya apa yang ia lakukan saat ini benar? Apa benar ini rasa kagum, suka dan cinta? Bukankah ini jauh terlihat seperti rasa terobsesi pada seseorang?

Baginya, yang ia tau ia akan memperjuangkan perasaanya. Berusaha untuk menepati janjinya, dia akan berusaha lebih dan lebih lagi. Tanpa tahu sebab musabab Irene tak mengingat janji mereka.

.
.
.
.
.

Tbc

Anyonghaseyo,
Ini pertama kalinya saya menulis cerita di wattpad.
Cerita ini terinspirasi dari ff naruhina.
Semoga cerita ini berkenan untuk para riders.
Semoga riders menyukai dan menikmati ceritanya, kalo bisa tolong bantu kritik dan sarannya.
Terimakasih. ☺

I'll Keep You By My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang