Euphoria terbesarku adalah...
(name) menggeliat di dalam selimutnya. Rasanya ia semakin merasa nyaman dengan hangatnya selimut yang tengah membalut tubuhnya serta angin sepoi-sepoi yang masuk melalu jendela kamarnya.
Clekkk
Pintu kamar terbuka, menampilkan seorang pria bersurai abu-abu sedang tersenyum ke arah wanita yang masih terbaring di atas kasur itu.
Osamu mengusap pipi sang istri seraya membangunkannya. "(name)... Sudah pagi."
(name) membuka kelopak matanya perlahan, mendapati suaminya sedang tersenyum ke arahnya.
"Selamat pagi cantik... Dan selamat pagi juga untukmu," ujar Osamu sembari mengusap perut (name) yang kini tengah membuncit.
Wanita itu tertawa kecil dan mengusap surai Osamu. "Dia bilang dia ingin dicium oleh ayahnya," ucapnya.
Osamu terkekeh lalu mengecup lembut perut (name). "Kau ini banyak mau sekali seperti ibumu... Pasti nanti kau mirip dengan ibumu dari ujung rambut hingga ujung kaki," ucapnya.
(name) tertawa mendengarnya. "Dia juga mirip denganmu. Buktinya dia sangat menyukai puding dan onigiri," balasnya.
Osamu menatap jahil pada sang empu. "Dia yang suka atau memang kamu yang doyan?" ujarnya, membuat (name) kembali tertawa.
Osamu kembali mendekati perut istrinya itu seraya mengusapnya. "Aku tidak sabar ingin segera bertemu denganmu."
(name) terkekeh dan memeluk Osamu yang kini sedang memeluk dirinya dan si bayi.
"Tunggu satu bulan lagi dan kau akan segera bertemu dengannya."
***
Siang ini, dapur kediaman Osamu terlihat sangat sibuk sekali. Seorang wanita bersama putri kecilnya tengah membuat sesuatu yang rencananya nanti mereka ingin mengejutkan sang ayah ketika ia pulang.
"Kaa-san ini susunya!" ujar putri kecil itu sambil menyodorkan sekotak susu pada sang ibu.
Wanita itu menerima pemberian sang putri seraya tersenyum. "Arigatou..."
Putri kecil itu siapa lagi kalau bukan putri kebanggaan (name) dan Osamu? Penampilannya sangat mirip sekali dengan sang ibu namun sifatnya cenderung mirip seperti ayahnya.
Siang ini mereka berencana membuat purin puding kesukaan Osamu. Mereka berdua bekerja sama agar pekerjaan mereka cepat selesai.
Ketika pekerjaan mereka telah selesai semua, (name) dan putri kecilnya pergi ke ruang tengah dan duduk sejenak untuk beristirahat.
"Kapan Tou-san pulang, Kaa-san?" tanya sang anak sambil menatap (name) dengan mata gemasnya.
(name) melirik pada jam dinding lalu membalas dengan senyuman. "Sebentar lagi dia pulang."
Clekkk
"Tadaima..."
Mendengar suara yang tidak asing lagi itu putri kecil Miya segera berlari ke arah pintu lalu melompat pada pelukan sang ayah.
"Tou-san!!! Okaeri!!"
Osamu terkekeh lalu mencium pipi putrinya. "Tou-san pulang..."
Putri kecil berusia lima tahun itu melepaskan pelukannya lalu menarik lengan Osamu.
"Aku dan Kaa-san punya kejutan untuk Tou-san!! Ayo ikuti aku!!" ujarnya semangat sekali. Osamu hanya tertawa melihat tingkah gemas putri kesayangannya.
(name) menghampiri Osamu seraya terkekeh dan mengikuti langkah putrinya itu. Ketika sampai di dapur, putrinya itu segera membuka pintu kulkas dan... Taraa! Banyak sekali purin puding di dalam sana.
"Lihat lihat! Aku dan Kaa-san yang membuat ini semua!!" sahutnya.
Osamu terkejut sekaligus terharu. Ia menarik putrinya ke dalam pelukannya. Tak lupa ia juga ikut memeluk (name).
"Kalian membuat ini semua untukku?" tanyanya.
Putri kecilnya itu menyahut. "Umm!! Tou-san sangat menyukai puding kan? Karena itulah aku dan Kaa-san membuat ini!" balasnya yang ditimpali anggukan oleh (name).
Osamu tersenyum bangga pada putrinya lalu kembali menciumnya. "Kau memang putri kebanggaan Tou-san," ujarnya, membuat sang putri tersenyum senang.
Kini pria itu beralih menatap sang istri. "Dan untukmu... Terima kasih karena sudah memberiku anak perempuan secantik dan sepintar ini," ucapnya. (name) balas tersenyum dan memeluk sang suami.
"Benar katamu, Osamu. Kurasa keluarga kita lebih bahagia dari apa yang aku bayangkan sebelumnya."
Osamu tersenyum kecil lalu memeluk erat istri dan putrinya itu.
"Kalian sangat berharga bagiku dan aku sangat menyayangi kalian."
***
"Tou-san ayo kita makan pudingnya!"
"Baiklah baiklah... Kau sangat bersemangat sekali."
"Tentu saja! Ini hasil kerja kerasku jadi aku sangat bersemangat untuk memakannya!"
"Ehemm... Kerja keras kita berdua maksudnya?"
"Eh? Ehehee iya! Kerja keras kita berdua! Aku dan Kaa-san!"
"Kau ini menggemaskan sekali!! Sini biar Tou-san menggelitikimu..."
"Ahahaa Tou-san lepaskan aku! Kaa-san tolong aku!!"
"Sudahlah Osamu... Kasihan dia."
"Baiklah-baiklah... Ayo kita makan puding ini."
"Ha'i!!!!"
...ketika seorang malaikat kecil hadir diantara kami dan melengkapi kehidupan kami.
-END-
JANGAN DI SKIP! ADA PENGUMUMAN PENTING!!
Hallo!! Makasih banyak udah ngikutin ceritanya Osamu sampai selesai!!
Sesuai yang udah aku janjiin, setelah ini aku bakal bikin dua cerita bonus dari dua chara yang votenya paling banyak.
Buat kalian yang belum vote boleh kalian cek di papan pengumuman aku dan pilih dua chara yang paling kalian suka. Vote ditutup tanggal 26 Juni pukul 23.00 WIB
Dan buat kalian yang sempet request chara, maaf banget aku belum bisa menuhin permintaan kalian karena chara yang kalian request gak aku masukin ke papan pengumuman sebelumnya:(( kalo aku tambahin charanya jadi malah kebanyakan dan takutnya nanti gak ke kejar deadline-nya karena aku juga harus nyesuain jadwal bikin ceritanya sama kesibukan aku di rl... Sekali lagi mohon maafff...
Nanti bakal aku umumin chara siapa yang votenya paling banyak di papan pengumuman dan bakal aku usahain secepatnya dibikin ceritanya.
Pokonya sekali lagi makasih banyakkk!!! Sampai jumpa di cerita selanjutnya!!!
Terima kasih karena sudah mengikuti kisah kehidupan kami. Selanjutnya kami hanya akan fokus pada keluarga kecil kami dan mengusahakan yang terbaik untuk putri kami.
-Miya Osamu & Miya (name)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband {Miya Osamu}
FanfictionPerjalanan (name) menjadi Nyonya Miya dimulai dari sekarang. 🌹Miya Osamu x reader Haikyuu from Haruichi Furudate