11.

1.9K 132 22
                                    

Selamat membaca

.

.

.

Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit akhirnya Jeno di perbolehkan pulang. Karena sekarang libur kenaikan kelas jadi Jeno tidak ke sekolah ia hanya di rumah saja. Besok Jeno berencana ingin menghabiskan waktu dengan sahabatnya, Jeno juga tidak tau tapi dia sangat ingin menghabiskan waktu bersama Jaemin.

Ceklek

Irene masuk ke kamar Jeno sambil membawa beberapa obat-obatan yang harus Jeno minum.

"Jen, ini obatnya jangan lupa di minum ya" Jeno menganggukkan kepalanya.

"Bunda" panggil Jeno pelan.

"Ya, kenapa Jen?"

"Besok Jeno boleh pergi sama Jaemin?"

"Tapikan kamu baru aja pulang dari rumah sakit Jen"

"Cuma besok aja bun, Jeno janji buat jaga diri baik baik" Irene menghembuskan nafasnya pelan. Sebenarnya ia masih khawatir dengan keadaan Jeno, tapi ia juga tidak bisa melarang keinginan putranya itu.

"Ya udah, tapi janji sama bunda buat jaga diri baik baik" Jeno menganggukkan kepalanya.

"Sekarang kamu istirahat dulu ya"

"Iya Bun" Irene mencium kening Jeno lalu meninggalkan Jeno. Jeno mengambil ponselnya lalu menghubungi Jaemin.

"Hallo, dengan Jaemin ganteng disini"

"Masih gantengan gw Jaem"

"Iyain biar gak nangis, ada apani nelpon nelpon?"

"Besok Lo mau gak jalan jalan gt ma gw?"

"Mau gak? mau gak? mau gak? maulah masa enggak"

"Eh tapikan Lo baru keluar dari rumah sakit, emang boleh?"

"Boleh tadi gw udah tanya bunda"

"Oke deh"

"Gw tunggu besok"

"Oke"

Jeno tersenyum senang karna Jaemin mau menerima ajakannya. Jeno berjalan ke arah meja belajarnya lalu mengeluarkan sebuah buku. Jeno membuka buku itu dan mulai menulis di halaman yang masih kosong.

"Hallo ini Jeno
Hari ini Jeno seneng banget karna udah bisa pulang dari rumah sakit. Besok Jeno mau pergi sama sahabat Jeno, sebenernya kita juga udah sering ketemu tapi rasanya pertemuan besok adalah yang berbeda atau mungkin pertemuan terakhir kalinya. Waktu Jeno gak banyak dan Jeno gak tau kapan waktu itu akan datang. Saat Jeno pergi nanti, Jeno harap tidak ada tangisan di sini. Apalagi bunda, Jeno gak mau bunda menangis karna Jeno. Jeno belum bisa jadi anak yang baik untuk bunda sama ayah, belum bisa jadi sahabat yang baik untuk Jaemin. Jeno harap semuanya selalu bahagia walaupun tanpa Jeno."

Itulah yang Jeno tuliskan di buku itu. Jeno tersenyum lalu menutup buku itu dan mengembalikan ketempatnya.

Ceklek

Pintu kamar Jeno terbuka menampilkan bundanya yang tersenyum ke arahnya. "Jen, ayo makan"

"Iya Bun" Jeno berjalan mengekori bundanya menuju meja makan. Jeno duduk di sebelah Irene. Jeno mulai menyendok nasi dan lauk ke dalam mulutnya.

"Bun ini enak banget" puji Jeno.

"Siapa dulu dong yang masak, bunda gitu loh"

Do Not Leave Me [JenoJaemin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang