chapter eight

1 1 0
                                    

"Minggu depan gimana persiapan kamu untuk kemping kal??" Tanya eileena sambil memberikan air putih kepada kaleena dan langsung disambut olehnya

"Terimakasih" ucap kaleena kepada Eileena setelah selesai meminum air putih yang diberikan Eileena.

"Aku sih udah siap Minggu kemarin. Kamu gimana??sudah siap??" lanjut kaleena

"Kalau aku besok mau belanja, ada barang yang belum aku beli" jawab Eileena

Tanggal 16 April, Sekolah Higt School Indonesian mengadakan kemping untuk kelas sembilan dan kelas Dua belas. Lebih tepatnya itu adalah kegiatan terakhir sebelum perpisahan mereka.

"Nanti si Ishaaq bakalan ngeshare kelompok kelompoknya di grup WhatsApp" Ujar Eileena

"Aku bakal sama kamu gak yah??" Tanya kaleena

"Ya mana aku tahu. Tapi semoga aja" seru Eileena

Mereka melanjutkan perbincangan hangat mereka dengan ditemani air hujan yang cukup deras.

"Ehh Lo berani banget sama  gw!!" Terdengar teriakan seseorang di kantin sana yang sedang damai damainya

Disana hanya terdapat anak anak SMP saja, dan tidak terlalu banyak yang berada dikantin, mungkin sekitar 1 sampai 2 kelas saja.

"Maaf kak aku tidak sengaja" ujar siswi yang dibentak tadi, ia merupakan anak kelas tujuh. Dengan cepat ia mengambil tissue yang ada disana dan berusaha untuk membersihkan noda yang tidak sengaja ia buat di baju kakak kelasnya.

Kaleena yang melihat itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah dimana masih terdengar suara ribut-ribut.

"Permisi" ujar kaleena memecah kebuntuan orang orang yang sedang berkerumun itu.

Kaleena yang melihat adik kelasnya hendak ditampar, ia spontan langsung menahan dan mencengkram tangan yang hendak menampar itu.

" Juli apa apaan kamu?" Ucap kaleena

"Heh lepasin tangan gw!!lancang banget Lo sentuh gw, jangan pernah ikut campur sama utusan gw!!" Bentak Julia kepada kaleena sambil menghempaskan tangan kaleena yang memegang erat tangannya dengan kasar.

"Jijik banget gw disentuh sama sampah kayak Lo!!" Bentaknya lagi sambil mengusap ngusap tangannya dengan tissue basah.

Kaleena yang dibentak itu mengambil nafas panjang dan menghembuskan perlahan. Mencoba mengatur amarahnya yang dihina oleh julia.

Julia Roberts adalah salah satu murid disekolah sana, ia merupakan kelas IX B. Tidak jauh dengan Yolanda, ia selalu membully yang ia rasa pantas dihina, dicaci maki, ditindas dan sebagainya. Siapa yang berani melawannya?? Ia adalah salah satu putri dari konglomerat yang mendonasi ke sekolah besar itu. Ayahnya yang merupakan seorang CEO terkenal dari perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi sektor perdagangan dan ibunya yang merupakan seorang model populer. Keluarga Roberts adalah keluarga terkaya ke 5 di ibu kota.

Mengingat lagi Yolanda, ia juga merupakan salah satu putri konglomerat yang terkenal, sama dengan Julia, sang ayah Yolanda merupakan pembisnis hebat di bidang ekonomi dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Keluarga Adams adalah keluarga terkaya ke 4 di ibu kota.

Sedangkan Syahrul?? Seorang pria tampan yang banyak disegani oleh para wanita, merupakan pewaris tunggal semua kekayaan keluarga Diawan. Perusahaan besar yang aktif di bidang jasa konstruksi dan perdagangan hotel. Ayahnya yang merupakan seorang CEO di perusahaannya dan sang ibu yang memiliki usaha sendiri yaitu sebuah butik. Keluarga Diawan merupakan keluarga terkaya ke 3 di ibu kota.

"Kamu kenapa mau nampar dia??" Tanya kaleena dengan menarik lembut adik kelasnya untuk mendekat

"Eh Lo buta hah?? Lo gak liat dia numpahin minuman kebaju gw??" Sentak Julia

"Aku gak sengaja kak, maaf" lirih anak kelas tujuh itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Alasan aja Lo, pergi sana!! Gw lepasin Lo kali ini. sekali lagi Lo buat ulah sama gw, siap siap jadi gelandangan Lo!!" Ucap Julia mengusir adik kelasnya untuk pergi dari hadapannya.

Anak kelas tujuh itu melirik ke arah kaleena, dan kaleena yang memang sedari tadi melihat ke arah adik kelasnya itu pun mengangguk, menyuruhnya untuk pergi dari sana. Anak kelas tujuh yang melihat kaleena mengangguk pun langsung tersenyum dan sedikit menganggukan kepalanya kemudian kembali melihat kearah Julia yang sedia besekidap dada

"Terimakasih kak dan maaf" ucap gadis itu dan langsung mundur dari sana yang sebelumnya membungkukkan tubuhnya terlebih dahulu kepada Julia.

Setelah seperkian detik pun semuanya langsung bubar dari sana.

"Ayo leen" ajak Eileena sambil menarik tangan kaleena dengan lembut.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari Mulai SMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang