WTRS~ Prolog

1.6K 130 4
                                    

"Bawa dia!"

Seorang laki-laki tinggi bertubuh kekar tengah duduk diatas tumpukkan kardus bekas, dibawah temaram lampu yang berulang kali mati-menyala menambah ketegangan didalam ruangan berukuran tak lebih besar dari toilet bioskop itu.

Tangan kanannya memegang sebuah pistol yang diputar-putar melingkari jari telunjuknya. Beberapa pria bertubuh besar berjaga disekitarnya, berpakaian rapi, menggunakan jas hitam lengkap dengan dasi serta kaca mata hitam.

Jika dipikir-pikir untuk apa memakai kacamata hitam dimalam hari? Tentu saja itu formalitas, demi mendukung penampilan. Agar terlihat seram, ceritanya.

Siulan demi siulan bersahutan dengan berisiknya gesekan antara tanah dan tubuh seseorang yang tengah diseret paksa untuk masuk. Tubuh yang ringkih, tak berdaya tanpa tenaga itu di hempas keras hingga tersungkur membentur lantai.

Darah segar mengalir keluar dari luka-luka yang terkoyak pada tubuhnya, dia sudah di siksa terlebih dahulu sebelum dibawa masuk oleh beberapa penjaga. Bahkan kepalanya terasa amat pening karena hantaman keras yang ditimbulkan oleh tongkat baseball beberapa saat lalu.

"Bagaimana? Kau menikmatinya?" Tanya orang itu, masih memunggungi lawan bicaranya.

Dengan susah payah pria itu mencoba untuk bangkit, meski sedikit pergerakan saja rasanya sudah meluluh lantakkan seluruh tulang-tulangnya.

"A-apa yang k-kau inginkan? Arghhh..." Pria itu meringis, bibirnya terasa perih ketika bicara.

"Hahaha... Perlukah aku menjawab? Kurasa kau sudah tahu apa yang ku ingin." Jawabnya.

Sosok itu berbalik, sementara dengan mata sayupnya pria itu mencoba mengenali siapa orang yang telah berani menculik dan menyiksanya. Namun sial, karena orang itu menutupi wajahnya dengan masker serta tudung jaket sehingga dia tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Ceklek~

Orang itu mengokang hammer-nya kebelakang, membuat silinder berisikan amunisi didalamnya berputar, mensejajarkan diri dengan selongsong, bersiap untuk keluar jika saja pelatuknya ditarik.

Dia berjongkok, menodongkan pistolnya tepat di sisi kanan kepala pria itu. Dibalik maskernya dia terkekeh.

"Turuti keinginan ku, atau kau mati ditanganku?" Itu lebih terdengar seperti ancaman dibandingkan sebuah penawaran.

Keduanya sama-sama tak menguntungkan bagi pria itu. Dia tidak mungkin menuruti keinginan orang tak dikenal ini. Orang yang beberapa hari terakhir sudah mengganggu ketenangan hidupnya. Namun, dia juga belum siap untuk mati. Masih banyak hal yang harus dia lakukan. Ada istri dan seorang anak yang harus dia jaga.

Dia tidak bisa meninggalkannya, setelah semua usaha yang dia lakukan, itu hanya akan sia-sia.

"Jawab, kau pilih yang mana?" Suara berat itu kembali berujar.

"B-bunuh saja aku!" Ucap pria itu dengan nada gemetar.

"Kau yakin? Ku rasa kau tidak siap mati. Eum, biar ku pikirkan." Sosok itu berdiri, lalu berjalan mengelilingi tubuh pria yang terikat itu.

"Bagaimana jika ku bunuh saja istri dan anakmu? Itu akan jauh lebih seru, bukan?" Bisiknya dari belakang.

Mendengar hal itu, pria tersebut mencoba berdiri. Beberapa penjaga siap untuk menghadang, namun orang itu melarang, dia membiarkan pria itu berdiri mensejajarkan diri dengannya.

Pria itu menatap marah pada sosok yang sudah berani mengusik istri serta anaknya.

"Lakukan apapun yang kau mau, tapi jangan berani menyentuh istriku! Atau kau akan tahu akibatnya." Tegasnya.

"Ups! Aku takut..." Orang itu berlagak seolah dia ketakutan, menutupkan kedua tangannya pada mulut.

"Apa kau baru saja mengancam ku?!" Dia menarik kerah kemeja lusuh pria itu.

Plak~

Satu tamparan pedas berhasil mendarat di pipi kiri pria itu. Wajah yang tadinya sudah dipenuhi memar, kembali mengeluarkan darah dari sudut bibir yang robek.

"Kau berani padaku?!"

Plak~

Satu tamparan lagi, kali ini dihadiahkan untuk pipi kanannya.

Sosok itu tertawa keras. Lalu menendang tubuh tak berdaya pria dihadapannya hingga kepalanya membentur sebuah batu pijakan yang berada tak jauh dari sana.

"Rasakan ini!"

Dor!



Coming soon...

[M] When This Rain StopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang