WTRS~14. Feel guilty

421 82 5
                                    

Sooyoung berulang kali memalingkan wajahnya, dia merasa risih karena Taehyung yang terus menerus menatapnya tajam, memangku tangan tanpa melepaskan sedikitpun tatap dari Sooyoung. Wanita itu menelan ludahnya, berharap Seulgi segera kembali, tapi wanita itu tidak kunjung menampakkan dirinya. Sooyoung sudah pengap berada didalam satu ruangan bersama Taehyung. Padahal jendela terbuka, bahkan AC pun menyala, tapi sungguh Sooyoung merasakan pengap. Entah mungkin karena Taehyung yang tak lepas menatapnya?

"Kau tidak akan bicara?" Tanya Taehyung.

Sooyoung sedikit mendongak, mengernyitkan keningnya. Bicara apa yang Taehyung maksud?

"B-bicara apa?"

Taehyung menghela nafasnya. Lantas berjalan mendekati wanita itu, mendaratkan pantatnya disamping ranjang membuat Sooyoung sedikit bergeser menjauh dari laki-laki itu.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanyanya. Sooyoung diam, karena Taehyung menanyakan itu dengan tangan yang bergerak mengusap rambutnya, membuat Sooyoung gugup setengah mati.

"Apa sakit?" Tanyanya lagi. Sooyoung mengangguk pelan dengan tangan Taehyung yang masih berada di kepalanya, menatap lekat kearah Sooyoung.

"Maaf."

"Maaf?" Taehyung mengangguk.

"Seharusnya aku tidak meninggalkan mu sendiri waktu itu, mungkin kau tidak sesakit ini." Ujarnya pelan, penuh penyesalan.

Sooyoung menggeleng, wanita itu menarik tangan Taehyung turun menjauh dari kepalanya. Taehyung hanya tersenyum tipis.

"Maaf membuatmu tak nyaman." Katanya.

Setelah itu hening, tak ada percakapan apapun diantara mereka. Taehyung hanya diam begitu juga dengan Sooyoung yang tak tahu harus melakukan apa sekarang. Melihat Taehyung diam dia ikut diam. Bahkan ketika laki-laki itu berbicara pun Sooyoung memang diam bukan?

"Soo, ada yang ingin ku tanyakan." Taehyung menatap Sooyoung lebih serius dari sebelumnya.

Sooyoung lagi-lagi hanya diam, menunggu Taehyung melanjutkan kalimatnya tanpa mengatakan apapun sebagai balasan.

"Boleh aku bertanya?" Sooyoung mengangguk.

"Kenapa kau meninggalkan ku tujuh tahun lalu?"

Sooyoung menatap Taehyung, tepat pada manik hitam laki-laki itu. Sooyoung tak pernah mengira jika setelah tujuh tahun lamanya Taehyung akan menanyakan alasan kepergiannya. Sooyoung tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak punya kata-kata untuk dia rangkai sebagai jawaban. Bukan, bukan dia tidak punya jawaban dari pertanyaan itu. Dia hanya belum siap mengatakannya, dia juga tidak tahu apa Taehyung akan mau menerima itu atau tidak. Sooyoung terlalu takut.

Dan, kenapa harus sekarang? Jika memang Taehyung ingin tahu alasan yang membawa Sooyoung pergi, mengapa Taehyung tidak menanyakan sejak awal pertemuan mereka?

"Soo?"

"Aku... Aku hanya ingin." Jawab Sooyoung.

"Ingin?" Taehyung mengernyitkan keningnya.

"Ingin apa maksudmu?"

"Ingin pergi darimu."

Hei, Soo kau mengatakan apa?

Sooyoung menahan diri sekuat tenaga agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tak seharusnya keluar dari mulutnya. Dia tidak boleh mengatakan yang sebenarnya atau tidak hidup seseorang akan hancur, dan dia akan kehilangan kebahagiaannya.

Taehyung mendengus, "Baiklah, tapi bagaimana dengan Sehan?"

"Sehan?" Taehyung mengangguk.

"Kau berbohong padaku soal Sehan. Kau tidak mengadopsinya kan? Dia anak mu." Sooyoung melipat bibirnya.

[M] When This Rain StopsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang